www.indolivescore.com – Keputusan asosiasi sepakbola Spanyol (RFEF) melancarkan aksi mogok pada 16 Mei mendatang rupanya ditentang pihak pengelola Primera Liga (LFP).
Sebelumnya, RFEF melancarkan aksi mogok mulai pekan depan sebagai aspirasi keluhan tidak dilibatkan dalam pembahasan peraturan baru pemerintah yang mengatur pembagian hak siar. Setelah selama ini hak siar diurus oleh masing-masing klub Primera Liga, peraturan baru mengharuskan hak siar dikelola secara kolektif dan separuhnya didistribusikan secara merata ke 20 klub peserta.
Keputusan RFEF mengakibatkan Jornada 37 dan 38 serta final Copa Del Rey mengalami penundaan. Aksi mogok juga dicetuskan asosiasi pemain, wasit, dan pelatih. Sikap berbeda ditempuh LFP.
“LFP sudah mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk membela hak serta kepentingan klub. Hak-hak di dalam kompetisi yang dikelola dengan sangat profesional mendapatkan dampak buruk akibat keputusan RFEF,” bunyi pernyataan LFP.
“Keputusan RFEF tidak sah dan menyalahi hukum, tidak hanya karena aspek formal karena tidak termasuk dalam aktivitas harian Komisi Delegasi, tetapi juga karena aspek material karena Hukum Olahraga dan Perjanjian Koordinasi saat ini memberikan LFP hak mengatur kompetisi profesional serta melakukan persetujuan untuk kalender kompetisi.”
“Dalam Dekrit Kerajaan [yang mengatur pembagian hak siar], Pemerintah Spanyol telah memahami kesadaran sosial dan olahraga yang mesti dimiliki sepakbola profesional. Kesadaran ini terancam pihak-pihak yang memiliki kepentingan di luar kemaslahatan sepakbola serta olahraga Spanyol secara umum.”