Musim 2022/23 mendatang bakal jadi momen krusial bagi Barcelona. Xavi harus membawa tim mendekati trofi setelah upaya ekstra dalam memperkuat tim musim panas ini.
Barca berada di posisi sulit. Finansial mereka bermasalah, utang terlalu besar, jadi klub tidak bisa bergerak bebas di bursa transfer.
Segala cara sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, kasusnya belum selesai, Barca masih harus menjual sejumlah pemain untuk meringankan beban gaji.
Ada beberapa nama yang masuk daftar jual, termasuk Miralem Pjanic. Lantas, apa keputusan Xavi?
Karier Pjanic di Barca memang cukup mengenaskan. Tahun 2020 dia meninggalkan Juventus untuk Barcelona, transfer yang dianggap sebagai mimpi terwujud.
Masalahnya, Pjanic ternyata tidak nyetel dengan gaya main Ronald Koeman, pelatih Barca saat itu. Segalanya memburuk, Pjanic lebih sering dicadangkan.
Akibatnya, Barca meminjamkan Pjanic ke Besiktas musim lalu. Gelandang top yang pernah jadi bintang Juventus tiba-tiba mengalami penurunan level dalam waktu singkat.
Pjanic kembali dari pinjaman musim panas ini. Barca sedang memulai era baru bersama Xavi, tentu masa depan Pjanic kembali mengundang tanya.
Xavi memutuskan untuk mengajak Pjanic dalam tur Amerika Serikat. Dia ingin melihat performa Pjanic secara langsung sebelum mengambil keputusan soal masa depannya.
“Saya sangat menyukai dia [Pjanic],” ujar Xavi. “Dia memberikan banyak ha saat membawa bola, dia juga bisa menemukan posisi gelandang dalam lawan dengan baik.”
“Dua punya visi bermain yang langka, sebab tidak banyak pemain yang tahu cara mengalirkan bola dengan sentuhan pertamanya. Dia selalu melihat ke depan.”
“Dia bisa menemukan striker dengan mudah dan dia membantu gelandang lain membuka ruang di lapangan,” imbuhnya.
Singkatnya, Pjanic sedang coba meyakinkan Xavi dengan performanya. Tentu Xavi tidak bisa mengabaikannya begitu saja, pengalaman dan kualitas Pjanic bisa jadi pembeda di laga krusial.
Musim ini ada terlalu banyak gelandang muda dalam tim Barca. Sosok seperti Pjanic jelas bakal membantu perkembangan Pedri, Gavi, dan Nico.
Terlebih, andai Frenkie de Jong jadi pergi, mempertahankan Pjanic seharusnya jadi keputusan jelas.