by

Timo Werner Bisa Berakhir di Chelsea dan Bukan Liverpool

Eks Chelsea Craig Burley mengatakan Timo Werner bisa berlabuh ke Stamford Bridge dan bukannya ke Liverpool karena persaingan di lini serang The Reds yang terlalu ketat.

Werner sudah cukup lama disebut akan cabut dari RB Leipzig. Sejumlah klub sudah siap menampungnya.

Namun ia disebut berpeluang besar merapat ke Liverpool. Sebab striker 24 tahun itu sudah beberapa kali memberikan kode keras pada tim asuhan Jurgen Klopp tersebut.

Belakangan Chelsea juga disebut ikut dalam perburuan Werner. Bahkan ada kabar Antonio Rudiger berusaha membujuk sang striker agar mau pindah ke Stamford Bridge.

Lini serang Liverpool saat ini sudah sangat kuat. Mereka juga punya pelapis yang cukup kuat.

Menurut Craig Burley, Timo Werner memang masih bisa bermain di Liverpool. Akan tetapi ia mungkin tak akan bisa bermain secara reguler karena persaingan di lini serang The Reds sangat ketat.

“Jelas ketika saya bermain, Anda bermain pada hari Sabtu, Anda bermain pada hari Rabu dan berharap untuk bermain pada hari Sabtu berikutnya jika Anda bermain cukup baik. Jika Anda diberi tahu bahwa Anda tidak diikutsertakan, Anda tahu itu bukan untuk diistirahatkan, itu karena Anda dianggap tak tampil cukup bagus,” cetusnya pada ESPN.

“Permainan telah berubah, Anda harus memiliki skuat yang dalam dan skuat yang berkualitas,” sambung Burley.

“Saya pikir Klopp dapat meyakinkan kepada Timo Werner bahwa Sadio Mane, Roberto Firmino dan Mohamed Salah telah memikul beban untuk Liverpool, dan mereka tidak akan bermain 50 atau 60 pertandingan per tahun,” tuturnya.

Craig Burley menambahkan, situasi di Liverpool bisa menguntungkan Chelsea. Sebab mereka jadi punya peluang untuk merekrut Timo Werner.

Burley melihat persaingan di lini serang Chelsea tidak seketat di Liverpool. Jadi di sana Werner bisa sering bermain ketimbang di Anfield.

“Saya tidak terkejut Chelsea akan tertarik, meskipun demikian, ia sangat cocok untuk mereka,” ujar Burley.

“Ia bisa bermain melebar, mereka punya pemain lebar, ia bisa bermain di tengah, ia bekerja keras, ia menekan ketika ia tidak mendapatkan bola, itu benar-benar masuk akal baginya.”