Site icon Berita Sepak Bola Terkini | scoreindonesia

Timnas Belgia Hanya Kuda Hitam di Piala Eropa, Bukan Favorit Juara

indolivescore.com – Pelatih Timnas Belgia, Marc Wilmots, menolak anggapan bahwa timnya menjadi salah satu juara diEuro 2016 nanti. Bahkan eks gelandang Belgia tersebut menyatakan bahwa timnya hanya merupakan kuda hitam saja, sama seperti dengan Italia dan Portugal yang ia anggap berada dalam kondisi serupa dengan timnya.

Bersama Wilmots, Belgia memang berubah menjadi salah satu tim yang menakutkan di Eropa. Piala Dunia 2014 menjadi ajang besar pertama bagi Belgia setelah dalam beberapa percobaan mereka selalu gagal menembus kesana. Sayangnya di Brazil, mereka harus tersingkir di fase perempat final dari tangan Argentina karena gol tunggal Gonzalo Higuain.

Namun kesuksesan tersebut tentunya ditunjang dengan materi pemain yang ada. Belgia dikatakan memiliki generasi emasnya saat ini dengan keberadaan para pemain seperti Eden Hazard, Thibaut Courtois, Vincent Kompany, Jan Vertonghen, Marouane Fellaini, Radja Nainggolan, Christian Benteke, Romelu Lukaku, Divock Origi, Dries Mertens, Axel Witsel, dan sejumlah nama lainnya yang memang menggaransi performa bagus untuk tim.

“Kami sudah bekerja dengan bagus karena akhirnya setelah 30 tahun, Belgia bisa lolos ke dua turnamen besar secara beruntun. Ada banyak tim seperti Spanyol, Jerman, dan Prancis yang punya kualitas bagus. Kami termasuk kuda hitam bersama dengan Italia dan Portugal. Jika kami bisa menghindari cedera, kami yakin bisa masuk ke semifinal. Dan ketika kami bisa kesana, maka segalanya bisa saja terjadi,” tandas Wilmots.

Nantinya di Piala Eropa 2016, Belgia akan tergabung di Grup E bersama dengan Italia, Republik Irlandia, dan Swedia. Tiga lawan mereka sama sekali tidak mudah karena semua punya kualitas. Termasuk Irlandia yang akan mengandalkan permainan cepat nan ngotot khas tim Britania Raya yang pastinya akan menyulitkan setiap lawan yang mereka hadapi.

“Andai kami kalah di laga pertama maka itu akan menjadi masalah besar. Hal-hal yang tidak terduga bisa saja terjadi setelahnya. Saya rasa Euro akan lebih rumit dibanding dengan Piala Dunia.”