Chelsea kini sedang berada dalam situasi yang sangat sulit. Di tengah kondisi itu, manajer Thomas Tuchel memberikan komitmen bahwa dia akan bertahan setidaknya hingga akhir musim 2021/2022.
Chelsea dibenturkan dengan kondisi yang sulit dalam tiga pekan terakhir. Sang pemilik klub, Roman Abramovich, disebut punya hubungan baik dengan Vladimir Putin. Lalu, kisah mereka pun dikaitkan dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Abramovich telah berupaya menjual The Blues ke pihak lain. Tapi, sebelum transaksi terjadi, Inggris memblokir seluruh aset Abramovich termasuk Chelsea. Jadi, transaksi jual beli klub hingga pemain urung terjadi.
Kondisi makin pelik karena Premier League kemudian mendiskualifikasi status Abramovich sebagai direktur Chelsea. Selain itu, Chelsea juga berpotensi ditinggal banyak sponsor karena kondisi yang tidak pasti.
Di tengah krisis hebat yang melanda klub, Chelsea meraih kemenangan 1-0 atas Newcastle pada pekan ke-29 Premier League, Minggu (13/3/2022) malam WIB. Hasil yang punya arti sangat penting bagi Jorginho dan kolega.
“Hasil ini memiliki dampak yang sangat besar bagi kami, memberikan rasa bahagia bagi fans kami. Itu adalah hal yang penting. Itu bisa mengubah segala kondisi,” ucap Thomas Tuchel.
Chelsea terancam kehilangan banyak pemain akhir musim nanti menyusul sanksi yang diterima. Sebab, mereka tak bisa memperpanjang kontrak baru para pemain. Sementara, Tuchel memberi komitmen penting pada klub.
“Tidak diragukan lagi saya bertahan sampai akhir musim. Kami hanya harus menunggu hari demi hari karena semuanya bisa berubah,” tegas pria asal Jerman itu.
Menurut Thomas Tuchel, ada banyak orang yang menderita karena situasi yang terjadi di Chelsea. Bukan hanya pemain dan tim pelatih, tetapi juga staf dan pekerja di klub. Jadi, meraih hasil bagus di lapangan bisa jadi sedikit hiburan bagi mereka.
“Kami sadar betapa istimewanya kami. Ini adalah klub besar, kami menjadi pusat perhatian, tetapi kami sangat istimewa,” kata Tuchel.
“Ratusan orang di klub ini tidak begitu mendapat perhatian, mungkin menghadapi ancaman yang lebih nyata dan lebih khawatir tentang masa depan mereka daripada kita. Ini memberi kami tanggung jawab untuk memperjuangkan mereka, tetap tegakkan kepala dan jangan menyerah,” tegas Tuchel.