by

Simon Kjaer dan Zlatan Ibrahimovic Bawa AC Milan Bangkit

Selama ini Zlatan Ibrahimovic sering disebut sebagal alasan kebangkitan AC Milan pada musim ini. Namun berdasarkan statistik, kehadiran pria asal Swedia tersebut tidak lebih berarti ketimbang Simon Kjaer.

Kjaer dan Ibrahimovic bergabung dengan AC Milan di bulan yang sama, yakni Januari 2020. Bek asal Denmark tersebut didatangkan dari Sevilla dengan status pinjaman, sebelum statusnya dipermanenkan pada musim panas kemarin.

Ibrahimovic sendiri direkrut saat kontraknya bersama klub sebelumnya, LA Galaxy, resmi berakhir pada akhir tahun 2019 kemarin. Sehingga, Milan tidak perlu merogoh kocek hanya untuk membawanya ke San Siro.

Tidak bisa dimungkiri, kedua sosok itu berjasa membawa Milan bangkit. Sebab sebelum mereka datang, AC Milan selalu mengalami masa-masa kegelapan karena seringkali duduk di papan tengah klasemen Serie A.

Musim ini, Milan berhasil menempati posisi puncak yang biasanya dihuni oleh sang juara bertahan, Juventus. Klub asuhan Stefano Pioli tersebut bahkan sempat meninggalkan pesaingnya dengan selisih poin yang cukup besar.

Sayangnya, jarak tersebut terpangkas menjadi satu saja dengan Inter Milan yang sekarang berada di peringkat ke-2. Hal ini disebabkan oleh hasil imbang yang diterima oleh Rossoneri dalam dua laga terakhirnya.

Ada alasan mengapa Milan gagal meraih kemenangan dalam dua pertandingan terakhir, yakni absennya Kjaer dan juga Ibrahimovic. Mereka sama-sama dilanda ketidakberuntungan karena mengalami cedera.

Banyak yang beranggapan kalau absennya Ibrahimovic jadi penyebab utama Milan meraih dua hasil buruk. Ternyata, statistik membuktikan kalau Rossoneri lebih bergantung kepada Kjaer ketimbang pria berusia 39 tahun itu.

Sky Sport Italia membeberkan perbandingannya. Sejauh ini, Milan hanya menelan satu kekalahan di semua kompetisi sejak pemberlakuan lockdown di bulan Maret lalu. Dalam masa itu, Kjaer masuk dalam starting XI sebanyak 20 kali.

Saat pria berusia 31 tahun itu ada di jantung pertahanan, Milan kebobolan 18 gol dengan rata-rata 0.9 per laga. Angka ini tampak buruk dalam empat laga tanpa Kjaer, di mana Milan mencatatkan tujuh kebobolan dengan rata-rata 1.75 per laga.

Bersama Kjaer, Milan berhasil mendapatkan 2.6 poin per laga. 1.5 saat dirinya absen. Sementara pada catatan Ibrahimovic, Milan meraih rata-rata 2.37 poin dari 16 laga bersama dan 2.5 poin dari delapan pertandingan tanpa dirinya.

Sebagai tambahan, Milan hanya melalui tiga pertandingan tanpa kehadiran keduanya secara sekaligus di ajang Serie A. Yakni saat mengalahkan Sampdoria dengan skor 2-1 dan kala bermain imbang 2-2 kontra Parma dan Genoa.