Rusia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2018 Karena Kasus Doping?
indolivescore.com – Rusia bukan tidak mungkin batal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Gara-garanya, WADA, badan anti doping dunia, baru saja menguak skandal doping di kalangan atlet negara tersebut di Olimpiade musim dingin Sochi 2014, termasuk atlet dari cabang sepakbola. Lalu, apa langkah yang diambil FIFA, mengingat Piala Dunia Rusia tinggal dua tahun lagi?
Komisi Independen untuk investigasi skandal doping Rusia oleh WADA, dipimpin oleh Richard Mclaren. Komisi tersebut mendapati adanya doping yang terstruktur dan masif di Rusia. Bahkan, deputi menteri olahraga Rusia, Yuri Nagornykh memutuskan atlet mana saja yang memperoleh keuntungan dari doping tadi.
Laporan ini bisa jadi akan menguak skandal doping terbesar di dunia yang ‘direstui’ pemerintah. Dikutip dari CNN Indonesia, operasi penggunaan doping ini dikenal dengan kode perintah ‘SAVE’. Khusus untuk sepakbola, disebutkan setidaknya ada satu pesepakbola asing dan 11 pesepakbola lokal yang mendapatkan manfaat dari operasi penggunaan doping tadi.
Penggunaan doping jelas sesuatu yang ilegal. Apalagi yang terencana dan masif seperti yang terungkap dalam laporan Komite Independen WADA. Oleh karenanya Presiden IOC, Thomas Bach langsung mengeluarkan pernyataan tegas, “Ini merupakan kasus doping yang sangat mengejutkan, dan belum pernah terjadi sebelumnya pada ajang olahraga internasional sekelas Olimpiade.”
Oleh karena itu, IOC tidak akan ragu untuk mengambil sanksi paling berat yang tersedia (dalam regulasi) terhadap setiap individu atau organisasi yang terlibat kasus doping, termasuk yang menimpa Rusia
Berkaitan dengan sepakbola, posisi Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 juga sangat terancam. Saat ini, FIFA sudah meminta detail laporan dari WADA untuk mempelajari kasus tersebut.Dikutip dari CNN Indonesia, “FIFA akan meminta kepada WADA semua detail terkait kasus individu dalam kasus doping di sepak bola Rusia mengacu pada referensi laporan Mclaren.”
Kasus doping yang menimpa Rusia ini sangat telak memukul FIFA karena selama ini, keputusan badan sepakbola dunia tersebut dalam menunjuk Rusia terus dipertanyakan.