Pusamania Borneo FC Pionir Modernisasi Klub Bola Indonesia
indolivescore.com – Warga Samarinda kini boleh berbangga punya klub macamPusamania Borneo FC. Bukan tanpa alasan, klub berjuluk Pesut Etam tersebut bisa dibilang menjadi salah satu motor pergerakan modernisasi pengelolaan klub-klub di Tanah Air.
Nama PBFC sejatinya baru saja melalang buana di persepakbolaan Indonesia pada 2014 silam. Berdiri pada 7 Maret 2014, Pesut Etam malah seperti memberikan contoh cara mengelola klub sepak bola profesional. Nabil Husein Said Amin yang menaungi PT Nahusam Pratama Indonesia bisa dibilang menjadi pionir. Betapa tidak, dia menyulap klub Kalimantan Timur ini sangat mewah di berbagai aspek.
Bahkan, PBFC mulai berbenah dari hal yang paling dasar, yakni ticketing. Ya, pada Piala Presiden lalu, tim asuhan Dragan Dukanovic ini menjadi yang pertama menerapkan sistem tiket barcode. Sebenarnya, sistem ini tak asing di klub-klub Eropa. Hal itulah yang dibawa oleh PBFC. Tiket yang menggunakan barcode ini bisa dibilang menekan berbagai angka kecurangan.
Mulai dari permainan petugas yang sudah menjadi rahasia umum, sampai memberantas percaloan di setiap laganya. Kemudian hal ini berlanjut pada segi pengelolaan klubnya. PBFC bisa dibilang menjadi contoh pengelolaan klub yang matang. Nabil Husein yang sukses meraih Indonesian Best Entrepreneur Award 2014 tahu betul menjadikan Pesut Etam ladang bisnis.
Hal ini dapat dilihat dari segi pemasaran. PBFC tahu betul caranya memikat hati para pendukung di Samarinda. Baru terbentuk, mereka sudah punya situs resmi. Bukan sekadar resmi saja, bila klub-klub lain jarang memperbarui berita, sebuah hal yang haram dilakukan PBFC. Mereka hampir setiap jam memperbarui berita tim melalui laman resminya.
Dari sana, para sponsor antre berdatangan. Sangat jarang, atau bahkan tak pernah melihat jersey PBFC sepi sponsor pada ajang turnamen sampai Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Satu lagi, dalam hal jersey, mereka juga cerdas soal pemasaran. Tak bisa lepas dari ingatan kala PBFC meluncurkan jersey anyar yang rencananya dipakai untuk ISL.
Ya, bak klub-klub elit Eropa, mereka meluncurkan sebuah video yang menampilkan para pemain mengenakan jersey. Secara tak langsung ini memancing minat para suporter untuk membelinya. Mewah dalam segi pengelolaan, PBFC tak melupakan sisi prestasi. Strategi transfer mereka juga terbilang lumayan jempolan.
Pemain asing tenar direkrut Pesut Etam pada ajang Divisi Utama. Nama-nama seperti Danilo Fernando, dan Fernando Soler terbukti membawa kesuksesan dalam hal singkat. Buktinya, setahun berdiri, mereka mampu lolos ke kasta tertinggi. Meski terhalang sanksi FIFA, tekad PBFC membangun tim tak hilang begitu saja. Beberapa pemain berkualitas direkrut, mulai dari berlabel timnas, seperti Zulkifli Syukur, Ponaryo Astaman, hingga Dian Agus Prasetyo, ditopang pemain muda macam Sultan Samma, Lerby Eliandry, sampai Teren Puhiri.
Lagi-lagi, usahanya tak sia-sia. Pesut Etam sukses melesat pada ajang pemanasan TSC 2016, Piala Gubernur Kaltim. Mereka berhasil menjadi kampiun dengan mengandaskan perlawanan Madura United di partai puncak. Kini, di TSC 2016 prestasi mengejutkan tersebut tetap stabil. Sampai pekan kesembilan ini, Zulkifli Syukur cs sukses nangkring di posisi keempat klasemen sementara, bahkan mengalahkan nama-nama besar, macam Mitra Kukar, Semen Padang, Persib Bandung, hingga Persija Jakarta.
Berdiri: 7 Maret 2014
Stadion: Segiri, Samarinda
Pelatih: Dragan Dukanovic
Prestasi: Juara Divisi Utama 2014, Semifinalis Piala Wali Kota Padang 2015, Babak Delapan Besar Piala Presiden 2015, Juara Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016, Semi Finalis Piala Jenderal Sudirman 2016.