indolivescore.com – Setelah Mahkamah Agung memenangkan PSSI atas keputusan kemenpora, PSSI langsung bertindak dengan secepatnya akan kembali menyelenggarakan kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Sebelumnya, setelah Kemenpora kalah disidang PTUN dan PTTUN mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, yang akhirnya , Kasasi Kementerian yang dinahkodai Imam Nahrawi itu ditolak MA. Dengan ditolaknya Kasasi Kemenpora itu, SK 01307 itu batal secara hukum.
“Agenda terdekat kami yaitu mempersiapkan perizinan untuk perhelatan kompetisi ISL. Karena kan sudah ada keputusan soal Kasasi itu, jadi kami bergerak untuk mempersiapkan ISL,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan karim seperti dilansir dari Bola.net.
Ketua Umum PSSI sendiri, La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan bahwa dirinya sudah menginstruksikan CEO PT.LIga Indonesia, Joko Driyono agar secepatnya bersiap-siap untuk kembali menggelar kompetisi tertinggi di tanah air itu.
“ISC praktis batal, saya sudah instruksikan kepada CEO Liga Indonesia, Joko Driyono supaya segera mempersiapkan kompetisi ISL agar segera bergulir,” ujarnya.
Sementara Tim Transisi bentukan Kemenpora resmi mengirimkan undangan terhadap klub-klub anggota PSSI yakni klub yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama.
Undangan itu berisi akan diselenggarakan rapat yang akan digelar di Ruangan Theater Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (11/3) yang bertujuan untuk membahas reformasi tata kelola sepakbola Indonesia.
Tapi klub-klub anggota PSSI tentunya tak mau gegabah untuk datang ke acara tersebut. Apa pasal?
Saat ini tentunya PSSI lebih punya kekuatan setelah penolakan Kasasi Menpora oleh MA, PSSI pun melalui direktur legalnya, Aristo Pangaribuan sudah menyatakan bahwa akan ada sanksi jika ada klub anggota sah PSSI yang memenuhi undangan dari tim transisi itu.
Kata Direktur Legal PSSI Aristo Pangaribuan, jika ada klub yang datang ke undangan Tim Transisi maka sudah dipastikan klub tersebut melanggar peraturan organisasi.
“Tim Transisi sudah tidak legal, mereka juga dibentuk karena PSSI dibekukan. Setelah keputusan MA ini seharusnya mereka dibubarkan. Klub yang datang ke undangan itu, berarti melanggar organisasi,” kata Aristo Pangaribuan kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/3).
Sementara sembilan syarat yang pernah dilontarkan Kemenpora pimpinan Imam Nahrawi, otomatis hilang dengan putusan MA.
“Syarat tersebut sudah hilang. Karena sudah tidak mempunyai kekuatan hukum lagi,” Katanya.
Dosen Hukum di salah satu universitas terkenal di tanah air itu juga menghimbau pihak pemerintah untuk segera mencabut SK pembekuan dan duduk bersama PSSI demi tercapainya prestasi sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.
“Kami sekarang ingin bekerjasama dengan pemerintah,mari sama-sama majukan sepakbola Indonesia,” kata Aristo.