indolivescore.com – Undian putaran final Piala Eropa 2016 yang berlangsung di Paris, Sabtu (12/12/2015), seharusnya menjadi kehormatan bagi Michel Platini. Pria asal Prancis itu merupakan aktor utama di balik penunjukkan negaranya sebagai tuan rumah Piala Eropa edisi ke-15 pada musim panas mendatang. Ini adalah ketiga kalinya Prancis menghelat kejuaraan sepak bola terbesar di Eropa itu.
Platini jugalah yang memunculkan ide mengembangkan turnamen ini lebih besar dari 16 negara peserta (sejak Piala Eropa 1996) menjadi 24 peserta. Jumlah peserta ini hanya kurang dari setengah dari seluruh negara anggota UEFA, yakni 53. Semua itu dilakukan Platini untuk memberikan kesempatan kepada negara-negara kecil berpartisipasi.
Sayangnya, Platini tidak bisa mengikuti proses dari idenya tersebut. Platini yang berusia 60 tahun, kini sedang mengalami masalah yang membuatnya mendapat skors sebagai Presiden UEFA. Meskipun Platini mungkin akan selamat dari hukuman seumur hidup, dia diyakini bisa dihukum tujuh tahun pada sidang yang akan berlangsung sebelum Natal nanti.
Platini membantah segala kesalahan, seperti dituduh melakukan tindak korupsi, konflik kepentingan dan tidak kooperatif. Semua hal itu menyangkut dana 1,3 juta poundsterling yang diterima Platini pada Februari 2011 untuk pelayanan yang diberikan FIFA selama sembilan tahun.
Anda mungkin bertanya-tanya apa yang dilakukan Platini dan bagaimana sakit hatinya dia? Dalam pikirannya, dia menolak menjelaskan kepada seluruh dunia soal apa yang telah dilakukannya. Meski, dalam ketidakhadirannya, ada hal menarik untuk sementara waktu.
Piala Eropa 2016 akan menampilkan enam grup yang diisi empat negara dalam tiap grupnya. Dua tim teratas ditambah empat peringkat ketiga bakal lolos ke babak 16 besar. Spanyol adalah juara bertahan. Terakhir, Piala Eropa 2016 menjanjikan sebuah turnamen yang luar biasa.
Grup A
Tim: Prancis, Rumania, Albania, dan Swiss
Bagi Prancis, ini mungkin menjadi hasil undian terbaik dari apa yang pernah dibayangkan. Albania adalah pendatang baru di Piala Eropa. Sementara itu, Prancis pernah menaklukkan Swiss, 5-2, pada fase grup Piala Dunia 2014 di Salvador, Brasil. Di sisi lain, Rumania merupakan peringkat kedua terlemah yang lolos dari babak kualifikasi.
Meskipun, tidak bertanding dalam level kompetitif dalam beberapa tahun terakhir, Prancis memiliki skuat muda yang potensial. Gelandang Juventus, Paul Pogba, yang dianggap sebagai gelandang box-to-box terbaik di Eropa bisa menunjukkan diri sebagai pahlawan skuat Les Blues.
Prancis akan memulai Piala Eropa 2016 menghadapi Rumania di Stade de France. Saya mengharapkan Prancis melaju dari fase grup dengan mudah. Dengan dukungan dari publik tuan rumah, dan mencoba bangkit pascateror di Paris, Prancis merupakan satu dari tiga tim favorit saya di Piala Eropa 2016.
Grup B
Tim: Inggris, Rusia, Wales, dan Slovakia
Hal yang biasa melihat Inggris berada satu grup dengan negara persemakmurannya dan itu terbukti setelah Wales tergabung di Grup B. Wales adalah salah satu negara paling konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Ini menjadi Piala Eropa pertama bagi Wales sejak 58 tahun lalu.
Dengan pemain-pemain seperti Gareth Bale sebagai pemain termahal dunia, Aaron Ramsey, dan Ashley Williams, pelatih Chris Coleman memiliki tulang punggung kelas dunia. Wales hanya kebobolan empat gol dalam 10 pertandingan babak kualifikasi. Wales akan menjadi lawan yang sulit ditaklukkan.
Inggris yang sudah berbenah setelah bencana pada Piala Dunia terakhir, hampir dua tahun lalu, bisa menjuarai grup ini tanpa halangan. Rusia saat ini berada di peringkat ke-24 FIFA, sementara Slovakia (peringkat ke-26 FIFA) akan menjalani debut di Piala Eropa.
Pasukan Roy Hodgson juga memiliki rekor kemenangan sempurna pada babak kualifikasi. Mungkin, ini menjadi saat yang tepat bagi Inggris menjadi juara. Untuk Hodgson, kontrak baru dari FA adalah bentuk apresiasi setelah dia mampu membawa Inggris tampil konsisten. Selain itu, Inggris pun akan didukung ribuan suporter mereka yang akan menyeberangi Selat Inggris dengan sebuah harapan besar.
Grup C
Tim: Jerman, Ukraina, Polandia, dan Irlandia Utara
Untuk juara dunia, Jerman, ini adalah grup sulit dari yang bisa dibayangkan. Meskipun demikian, seharusnya Jerman tidak memiliki masalah untuk lolos. Pada babak kualifikasi, Jerman menelan satu kekalahan, termasuk dari Polandia dengan skor 0-2. Sejauh ini, Jerman masih menunjukkan kehebatan seperti saat Piala Dunia 2014 di Brasil.
Pertanyaan besar adalah, mampukah Jerman menampilkan permainan seperti dari Piala Dunia 2014 ke Piala Eropa 2016? Empat tahun lalu, Jerman dikalahkan Italia pada semifinal. Kini generasi pemain dalam skuat itu sudah lebih menua. Menarik melihat bagaimana performa Jerman nanti.
Ironisnya, salah satu masalah bisa berasal dari pemain yang mencari nafkah di Bundesliga, Robert Lewandowski. Pemain Bayern Munchen asal Polandia itu menjadi salah satu striker terbaik Eropa pada musim ini. Dia akan mendapat perhatian serius dari barisan belakang Jerman. Lewandowski merupakan pencetak gol terbanyak babak kualifikasi dengan 13 gol.
“Kami mendapatkan hasil undian yang agak seimbang. Kami harus menang. Kami favorit di grup ini,” ungkap pelatih Jerman, Joachim Low.
Jerman juga harus waspada dengan skuat asuhan Michael O’Neill, Irlandia Utara. Para pendukungnya menjuluki tim nasional Irlandia Utara dengan sebutan GAWA (The Green and White Army). Irlandia Utara keluar sebagai juara grup pada kualifikasi Piala Eropa. Mereka membuat cerita dengan hanya kalah sekali pada babak itu.
Irlandia Utara mungkin tidak akan mendapatkan poin pada Piala Eropa 2016. Namun, mereka membawa semangat, komitmen, keceriaan, dan kerja keras.
Grup D
Tim: Spanyol, Ceko, Turki, dan Kroasia
Spanyol harus memulai Piala Eropa 2016 sebagai favorit juara. Mereka menjadi juara Piala Eropa 2008 dan 2012 dengan catatan 12 pertandingan tanpa terkalahkan. Vicente del Bosque membangun kembali skuat yang hancur lebur pada Piala Dunia 2014. Mantan pelatih Real Madrid itu ingin meninggalkan jabatannya dengan prestasi besar.
“Ini akan menjadi grup yang sangat sulit bagi kami,” kata Del Bosque.
Ceko dengan Petr Cech sebagai pilar menjuarai babak kualifikasi di atas Islandia dan Turki. Sementara itu, Kroasia yang memiliki jenderal lapangan tengah Luka Modric, memiliki sejumlah pemain berbakat dan berpengalaman.
“Kroasia mempunyai para pemain luar biasa yang bermain di klub-klub terbaik Eropa. Kami tahu kualitas Kroasia pada Piala Eropa sebelumnya,” ujar Del Bosque.
Saya merasa akan ada kejutan pada grup ini. Mungkin, Spanyol bakal mendapat rintangan untuk menjadi juara grup.
Grup E
Tim: Belgia, Italia, Irlandia, dan Swedia
Setiap turnamen pasti memiliki “grup neraka”. Itu terjadi di grup ini. Mungkin, pelatih Irlandia, Martin O’Neill, menyimpulkan, “Grup ini bisa saja tidak berat. Italia seharusnya berada dalam pot unggulan pertama karena Italia tidak banyak mengalami penurunan pada peringkat FIFA.”
Irlandia yang harus menyingkirkan Bosnia-Herzegovina pada babak play-off, berharap mendapatkan grup yang jauh lebih mudah ketimbang ini. Belgia merupakan peringkat teratas FIFA dan memiliki banyak pemain hebat yang terkenal di Premier League, seperti Eden Hazard, Christian Benteke, Kevin de Bruyne, Romelu Lukaku, dan Vincent Kompany.
Dengan generasi emas, Belgia yang dikalahkan Argentina pada perempat final Piala Dunia lalu, akan menunjukkan potensinya. Italia tentu saja selalu berbahaya. Swedia juga demikian karena striker Zlatan Ibrahimovic ingin membawa negaranya berjaya. Ibrahimovic mencetak 11 gol sepanjang babak kualifikasi lalu.
Saya yakin, pertandingan pembuka antara Belgia melawan Italia akan menentukan siapa yang akan menjadi juara grup.
Grup F
Tim: Portugal, Islandia, Austria, dan Hungaria
Cristiano Ronaldo terus memecahkan rekor gol untuk Real Madrid dan bersama Lionel Messi merupakan satu di antara dua pemain terbaik sepanjang sejarah. Ronaldo mencetak 26 gol di Piala Eropa, termasuk pada babak kualifikasi. Namun, selain performa pada final Piala Eropa 2004 dan melaju ke semifinal pada 2012, Ronaldo tetap tidak mampu membawa Portugal berprestasi. Tidak seperti pendahulunya, Eusebio.
Saya berharap, Portugal lolos dari fase grup dan bisa menjadi kuda hitam. Namun, menurut saya, dengan Ronaldo pun, Portugal tidak cukup bagus untuk menjuarai Piala Eropa 2016.
Islandia yang berada di peringkat ke-36 FIFA tidak pernah merasakan turnamen besar. Austria dan Hungaria tidak pernah menunjukkan konsistensi dalam sepak bola Eropa. Portugal bisa lolos. Sementara itu, tim dari grup lain memiliki peluang besar saat menghadapi runner-up grup ini.
Prediksi turnamen:
Jerman masih akan tetap menjadi favorit. Menurut saya, Prancis bisa tampil dengan sangat baik. Spanyol juga tetap tidak bisa diabaikan dalam turnamen ini. Sementara itu, Inggris, negara asal saya, mungkin bisa lolos hingga semifinal. Inggris punya kesempatan untuk sukses.
Skuat The Three Lions juga sedang berkembang dengan beberapa pemain yang punya semangat juang tinggi. Musim panas nanti akan menjadi 50 tahun sejak Inggris menjuarai Piala Dunia 1966 di Wembley. Akan indah rasanya jika pasukan Roy Hodgson bisa mengikuti jejak Sir Alf Ramsey.