www.indolivescore.com – Segenap tokoh sepakbola nasional mendeklarasikan sikap mereka terkait kondisi sepakbola Indonesia saat ini. Yang karut marut pasca pembekuan PSSI oleh Kemenpora dan berimbas pada sanksi FIFA kepada Indonesia.
Agum Gumelar selaku ketua dewan kehormatan PSSI menyebut sepakbola nasional kini sedang dalam titik nadir karena intervensi dari Pemerintah, dalam hal ini Kemenpora pimpinan Menpora Imam Nahrawi. Agum menyebut kondisi ini lebih mengkhawatirkan ketimbang konflik dualisme federasi dan kompetisi 2011-2013.
“Tetapi hari ini, kami menyaksikan sepakbola Indonesia kembali jatuh ke titik nadir. Bukan karena dualisme kompetisi dan asosiasi, tetapi karena secara sistematis ada pihak yang melakukan intervensi terhadap sepakboa Indonesia. Dan puncak dari malapetaka itu adalah turunnya sanksi FIFA terhadap sepakbola Indonesia pada tanggal 30 Mei 2015 lalu. Sekali lagi, sanksi FIFA turun akibat adanya intervensi Menpora terhadap sepakbola Indonesia ,” tegas Agum kepada awak media, Rabu (25/6) malam, di Kantor Pusat PSSI.
“Untuk itu, bertepatan di Bulan Ramadhan yang suci ini, kami tokoh-tokoh sepakbola nasional dengan hati tulus harus menyatakan sikap kami terhadap situasi sepakbola saat ini,” tambahnya.
Pernyataan Sikap Tokoh Sepakbola Nasional
1. Kami memohon kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo agar dapat memastikan bahwa status kedudukan dan martabat PSSI segera dipulihkan dengan mengembalikan segala kewenangan sepakbola kepada PSSI, sehingga sanksi FIFA dapat segera dicabut .
2. Kami mendesak agar tidak ada upaya-upaya terselubung dari pihak manapun yang dapat menimbulkan benih-benih perpecahan dalam keluarga besar sepakbola Indonesia. Karena hanya ada satu PSSI yang harus kita hormati dan jaga sesuai hasil Kongres PSSI di Surabaya 18 April 2015 yang memilih Bapak La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai ketua umum PSSI beserta 14 anggota Komite Eksekutif lainnya.
3. Kami juga meminta seluruh anggota PSSI, baik itu klub, Asosiasi Provinsi maupun Asosiasi Pemain, Pelatih dan futsal untuk tetap solid dan memegang teguh prinsip sepakbola yang menjadi fondasi rumah sepakbola kita, yakni statuta PSSI maupun statuta FIFA.
Yang menyatakan sikap tersebut antara lain jenderal TNI (purn) Agum Gumelar, mayjend TNI (purn) H Azwar Anas, mayjend TNI (purn) Tono Suratman, mayjend (purn) Adang Ruchiatna, mayjend TNI (purn) DR IGK Manila S, Ip, letjend TNI (purn) E. E. Mangindaan, Maulwi Saelan, Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Harbiansyah Hanafiah, Syahril Taher, Surya Dharma Tahir, Widjono Hardjanto, Masmun Yan Manggaesa, mantan Menpora Roy Suryo dan Adhyaksa Dault.