by

Persija Jakarta berambisi meraih juara ISL 2015

www.indolivescore.com – Pergerakan pembelian pemain anyar Persija Jakarta untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan memang terbilang wah. Ya, setelah mendapatkan pelatih anyar, Rahmad Darmawan, manajemen tim Macan Kemayoran langsung bergerak cepat untuk mendapatkan pemain incaran.

Hasilnya, hingga saat ini beberapa nama besar di pentas sepakbola nasional berhasil didapatkan. Sebut saja, Bambang Pamungkas, Greg Nwokolo, Muhammad Ilham, Ambrizal, dan Abdul Rahman Lestaluhu yang berhasil mereka pulangkan kembali. Ditambah, beberapa pemain yang punya kualitas mumpuni seperti Rendi Irawan, Syaiful Indra Cahya, serta Vava Mario Yagalo.

Sebelumnya, Persija berhasil mempertahankan pilar mereka musim lalu seperti Ismed Sofyan, Andritany Ardhiyasa, Ramdani Lestaluhu, serta Amarzukih. Untuk menutupi lubang pemain asing musim lalu yang semuanya tak akan bersama lagi pada musim depan, Persija membuat gebrakan baru.

Kali ini, mereka berhasil mendapatkan penggawa timnas Estonia, Martin Vunk, dan top skor sekaligus pemain terbaik kompetisi kasta tertinggi Liga Estonia asal Rusia, Yevgeni Kabayev. Nilai kontrak kedua pemain itu pun disebut-sebut sangat fantastis. Ada pula nama mantan pemain Tottenham Hotspurs, Timothee Atouba, yang masih ditunggu kedatangannya.

Belum lagi, tim ibu kota juga mengklaim sudah sepakat dengan bek muda potensial, Alfin Tuasalamony dan 99 persen bakal mendapatkan pemain naturalisasi Stefano Lilipaly. Tak hanya itu, kabarnya para pemain lokal berkualitas lainnya bakal didaratkan Persija dalam waktu dekat guna melengkapi 25 pemain yang akan mengisi skuat musim depan.

Bambang Pamungkas kembali ke Persija setelah musim lalu memperkuat PBR.

Namun, apakah itu semua menjadi jaminan Persija bisa menggapai target juara ISL musim depan? Tidak! Persija seharusnya jangan terlena dulu dengan materi pemain saat ini untuk memenuhi ambisi mereka. Sudah banyak contoh pada musim 2014 beberapa klub dengan biaya besar, mengontrak pemain tenar, namun hasilnya nirgelar. Sebut saja, Persebaya Surabaya dan Mitra Kukar.

Dan setelah ditelusuri, faktor non teknis berpengaruh kuat dalam gagalnya dua klub tersebut mewujudkan ambisi untuk menjadi juara. Yang paling jelas, adalah para pemain mereka yang gajinya masih ditunggak sekitar tiga hingga empat bulan. Ironis memang, ketika mereka berani mengontrak seorang pemain dengan nilai yang cukup besar, namun di dalam perjalanannya masih belum bisa memenuhi semua hak para pemain itu.

Padahal, ketenangan dalam hal materi sangat dibutuhkan oleh seorang pesepakbola profesional agar bisa fokus penuh dalam urusan di dalam lapangan. Itu terlihat pada grafik permainan kedua tim itu, yang mana ketika fase awal penyisihan grup begitu digdaya, tapi ketika memasuki babak delapan besar terlihat kedodoran.

Nah, Persija dalam mengawali musim ini juga dengan kondisi kas minus hampir Rp3 miliar. Itu lantaran mereka masih menunggak gaji sekitar empat bulan para penggawa musim lalu. Menarik memang, di saat mereka masih menunggak gaji pemain musim lalu, tapi tetap bisa mengontrak pemain baru dengan nilai yang cukup besar. Presiden Persija, Ferry Paulus, pun mengatakan biaya yang dibutuhkan timnya untuk mengarungi kompetisi musim depan sebesar Rp40 miliar.

Tentunya manajemen Persija sudah berhitung untuk musim depan agar tidak ngos-ngosan di tengah jalan. Mulai pendapatan dari pihak sponsor maupun pemasukan tiket pertandingan beserta pengeluaran yang harus dikeluarkan. Berbicara soal pemasukan tiket, The Jakmania, selaku suporter Persija juga harus memainkan peran besar mereka untuk selalu mendukung langsung di stadion pada setiap laga kandang yang dimainkan. Selain itu, mereka juga harus menunjukkan sikap simpatik dalam memberikan dukungan kepada tim kesayangannya itu tanpa membuat tindakan anarkis, yang imbasnya bakal merugikan klub itu sendiri.

The Jakmania harus memberikan dukungan penuh secara positif di setiap laga kandang Persija.

Persija juga tak perlu malu belajar dari pengelolaan manajemen Persib Bandung yang menjadi juara ISL musim lalu, ataupun Persipura Jayapura yang selalu konsisten di posisi dua besar dalam enam edisi kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu. Kedua tim itu membuktikan dengan memenuhi semua hak pemain mereka, ditambah kualitas skuat yang dimiliki merupakan perpaduan yang ampuh untuk meraih gelar juara.

Jangan sampai kejadian dua musim lalu, di mana Persija ditinggalkan beberapa pemain andalan lantaran sudah menunggak gaji beberapa bulan di tengah kompetisi berjalan terulang kembali.

Sementara dari segi teknis, adalah tugas bagi RD untuk segera membuat para pemain baru dan musim lalu permainannya menyatu. Sepertinya, itu bukanlah hal yang sulit bagi RD di masa persiapan yang ada. Mengingat, para pemain yang ada saat ini mayoritas pernah merasakan sentuhannya.

Pada akhirnya, Persija harus membuktikan bahwa mereka adalah tim elite ibu kota yang punya prestasi, bukan hanya sekadar macan tanpa taring.

Untuk ketiga kalinya Rahmad Darmawan menukangi Persija.