by

Perlakuan Rasial Masih Sangat Kental di Liga Italia Serie A

Pemain belakang AS Roma Antonio Rudiger merasa Liga Italia masih kental dengan aksi rasisme sehingga Ia meminta otoritas untuk bertindak tegas.

Antonio Rudiger merasa otoritas Liga Italia tidak berbuat banyak dalam memberantas aksi-aksi rasisme di kompetisi Serie A.

Pada Desember lalu Ia sempat menjadi korban pelecehan bernada rasial oleh gelandang SS Lazio Senad Lulic.

Rudiger pun kerap dicemooh oleh para suporter tim lawan dengan suara-suara seperti monyet dari tribun penonton.

Bukan hanya Rudiger saja yang kerap mendapatkan perlakuan rasisme, Sulley Muntari bahkan pernah meninggalkan lapangan kala Pescara bersua Cagliari.

Sialnya Muntari malah dikartu kuning oleh wasit Daniele Minelli akan tetapi pemain asal Ghana itu malah memberikan jerseynya kepada anak kecil yang menghina dirinya.

Oleh karenanya, Antonio Rudiger merasa muak dengan perlakuan rasial yang diterima oleh pesepak bola berwarna sehingga Ia meminta semua pihak untuk bertindak tegas.

“Saya menjadi bahan cemoohan suara monyet di banyak laga dan tidak terjadi apa-apa [dari otoritas],” tuturnya pada konferensi pers menjelang laga antara Jerman melawan Australia di Piala Konfederasi yang akan dilangsungkan pada Senin (22/06) malam WIB esok.

“Saya tidak mengerti atas kurangnya penanganan. Anda harus melakukan sesuatu untuk ini. Wasit seharusnya memerintahkan panitia pelaksana untuk menghentikan ejekan rasis melalui pengeras suara dan memberikan peringatan. Jika masih terus seperti itu, saya setuju dengan penghentian pertandingan.”

“Ini tahun 2017 dan sikap seperti ini tidak boleh lagi terjadi. Anda melihat semua spanduk di luar sana yang bertuliskan ‘no to racism’, namun masih kerap terjadi di Italia.”

“Memang mudah untuk berkata bahwa kita harus tenang kala warna kulit Anda tidak berwarna. Mereka tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya.”

“Tindakan keras harus dilakukan untuk menekan aksi rasisme.”

Di Piala Konfederasi kali ini, FIFA memberikan tiga aturan baru bagi wasit agar aksi rasisme tidak terjadi, seperti penghentian pertandingan, denda uang dan pelarangan bermain di kandang timnas.