by

Pembubaran, BOPI Anggap Menpan RB Bergurau

indolivescore.com – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menilai rencana menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (Menpan RB) Yudi Crisnandi terkesan dibuat-buat, serta sangat lemah.

Sekjen BOPI Heru Nugrogo mengatakan, lembaga ini diperkuat undang-undang sistem keolahragaan nasional (UU SKN) Tahun 2005, dan peraturan pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2007. Bila dibubarkan, harus melalui judicial riview di Mahkamah Konstitusi.

“Banyak masalah di olahraga profesional yang terabaikan selama ini oleh induk organisasinya. BOPI sangat aktif untuk mengawasinya, dan terbukti sangat efektif mengembalikan nilai-nilai profesional,” cetus Heru dalam rilisnya kepada media.

“Bila BOPI dibubarkan kami tak masalah. Itu hak prerogratif Presiden tentunya berdasarkan hasil telaah. Tapi, Negara juga harus melihat dalam kaca mata yang lebih luas. Betapa banyak uang negara yang terselamatkan lewat peran, dan fungsi BOPI.”

“Alasan yang dikeluarkan Menpan RB terkesan bergurau. Mari kita senyum-senyum saja bila benar-benar dilakukan. Mau dibawa kemana olahraga profesional negeri ini?”

Mengenai alasan Menpan RB yang menganggap BOPI tidak efektif dan efisien, Heru merujuk kepada keberhasilan mereka melakukan pengawasan terhadap klub sepakbola profesional di Indonesia, sekalipun lembaga ini dianggap mendapat anggaran kecil dibandingkan dengan tugasnya.

“Lewat pengawasan yang ketat, cermat, dan intensif dengan berlandaskan regulasi standar lisensi klub profesional yang dikeluarkan FIFA, tapi tidak dijalankan PSSI, BOPI mampu menyelamatkan uang negara dalam jumlah miliaran rupiah,” tegas Heru.

“Kami berperan besar menertibkan klub-klub sepak bola profesional yang tidak punya NPWP [nomor pokok wajib pajak], dan mengemplang pajak. Selain itu, kami juga menjaga, dan mengawasi hak-hak pemain yang terabaikan, bahkan tertunggak sampai berbulan-bulan yang jumlahnya miliaran.”

“BOPI dengan tegas tidak memberikan rekomendasi pertandingan selama semua persyaratan profesional tidak dijalankan yang justru diabaikan induk olahraga selama bertahun-tahun.”

“Pada 2014 BOPI mendapatkan anggaran Rp1,5 miliar, dan terserap Rp750 juta. Tahun berikutnya mendapatkan anggaran Rp1,38 miliar. Anggaran ini dinilai minim jika dilihat dengan banyaknya tugas.”