indolivescore.com – Beberapa pemain berpostur ‘raksasa’ mewarnai ajang Piala Eropa 2016 di Prancis. Berikut lima pemain yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata.
Para pemain jangkung biasanya memiliki peran unik dalam tim. Bagi penyerang dan pemain bertahan, mereka bisa dimanfaatkan dalam duel udara atau menciptakan gol dengan tandukan dalam situasi bola mati.
Sementara itu, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang biasanya hebat dalam bola-bola atas. Mereka tak perlu melompat tinggi untuk menjangkau bola. Meski demikian, kiper jangkung umumnya lemah dalam bola-bola bawah.
Pada awal tahun 2000-an, ada satu nama dari timnas Ceska yang menyita perhatian publik karena tinggi badannya. Dia adalah Jan Koller yang memiliki tinggi badan hingga 202 cm dan berposisi sebagai penyerang.
Kehadiran Koller memberikan banyak bantuan. Berbekal tinggi badannya, dia bertugas sebagai ‘pemantul’ bola untuk memberikan umpan kepada rekan-rekannya yang berdiri bebas tanpa pengawalan.
Alhasil, Koller selalu menjadi langganan di lini depan timnas Swedia. Pria yang kini berusia 43 tahun itu memiliki 91 caps memperkuat timnas Swedia dan menciptakan 55 gol.
1. Costel Pantilimon (Rumania)
Kiper asal Rumania ini adalah pemain tertinggi dari seluruh pemain yang berpartisipasi pada Piala Eropa 2016. Pantilimon memiliki tinggi 202 cm. Sama seperti pemain jangkung pada umumnya, Pantilimon juga memiliki gerakan yang lambat.
Meski demikian, dia memiliki kelebihan dalam hal ketepatan dalam mengambil keputusan. Pantilimon tahu kapan waktu yang tepat untuk keluar dari sarangnya dan menjemput bola.
Mantan penjaga gawang Manchester City ini telah membela timnas Rumania sejak 19 November 2008. Sejak saat itu pemain berusia 29 tahun tersebut telah membela Rumania sebanyak 22 kali.
Piala Eropa 2016 merupakan salah satu pencapaian besarnya sebagai pemain timnas. Meskipun untuk saat ini dirinya belum mendapatkan kepercayaan sebagai kiper utama Tricolorii (julukan timnas Rumania)
2. Fraser Forster (Inggris)
Pemain bernama lengkap Fraser Gerard Forster memiliki postur 201 cm atau merupakan salah satu pemain dengan tinggi di atas 2 meter.
Masuk skuad Inggris asuhan Roy Hodgson, pemain berusia 28 tahun ini diplot sebagai pelapis dari Joe Hart. Bersama The Three Lions, Forster baru mendapatkan kesempatan bermain sebanyak 6 kali dan hanya mencatatkan satu kali cleansheet kala menghadapi Honduras.
Kiper yang saat ini bermain di Southampton mengawali debutnya di timnas tahun 2013. Piala Dunia 2012 dan Piala Eropa 2016 adalah kedua ajang besar yang telah diikutinya.
3. Lovre Kalinic (Kroasia)
Posisi penjaga gawang kembali masuk dalam daftar pemain tertinggi di Piala Eropa 2016. Kali ini ada pemain yang berasal dari Kroasia, Lovre Kalinic.
Baru membela Kroasia di empat pertandingan persahabatan dan belum mengecap torehan tanpa kebobolan. Kiper yang bermain di Hajduk Split, mengecap debutnya pada 12 November 2014 ketika kalah dari Argentina 1-2.
4. Andreas Isaksson (Swedia)
Kiper Swedia, Isaksson adalah pemain yang memiliki jam terbang tertinggi di timnas yang masuk daftar ini.
Sejak melakukan debut pertamanya menghadapi Hungaria di ajang resmi kualifikasi Piala Eropa, 10 Desember 2002. Posisi sebagai penjaga gawang utama timnas Swedia hampir pasti selalu jatuh ke tangannya. Pemain berpostur 199 cm ini masih menjadi pilihan utama pada Piala Eropa tahun ini, meskipun usianya tak lagi muda.
Bermain pada ajang Piala Dunia 2006 di Jerman serta empat Piala Eropa (2004,2008,2012,2016) membuktikan kapasitas pemain yang genap berusia 34 tahun tersebut. Saat ini total penampilannya mencapai 130 laga bersama Swedia.
5. Zlatan Ibrahimovic (Swedia)
Dengan tinggi badannya yang mencapai 195 cm, Ibrahimovic unggul dalam duel udara dan body charge. Hal yang unik adalah kelincahan dan dribling bolanya tidak kalah dengan pemain-pemain yang memiliki postur lebih kecil.
Tidak ada yang meragukan kualitasnya baik di kancah klub maupun timnas. Pemain yang saat ini santer diberitakan menuju Manchester United ini telah mengemas 113 caps timnas Swedia dan telah menjaringkan 63 gol ke gawang lawan.
Prestasinya di timnas tidak semulus di klub-klub yang pernah ia perkuat. Prestasi terbaiknya hanya mengantarkan The Blue Yellow ke perempatfinal pada Piala Eropa 2004 di Portugal sebelum kalah adu penalti melawan Belanda.