Pengakuan mengejutkan dibeberkan ibu dari mantan pemain AS Roma, Nicolo Zaniolo. Sang ibu Francesca Costa menyatakan bahwa anaknya telah dibuang oleh AS Roma meskipun telah menolak dua tawaran tim top Eropa, AC Milan dan Tottenham Hotspur.
Zaniolo sendiri resmi hengkang dari AS Roma setelah tim asal Turki, Galatasaray berhasil mencapai kesepakatan di angka 29,5 juta euro. Meskipun tidak kecewa dengan kepindahan sang anak, Francesca Costa tidak menerima perlakuan AS Roma pada anaknya.
Menurut Francesca, Zaniolo rela menolak tawaran 50 sampai 60 juta euro dari AC Milan dan Spurs demi bertahan di Roma. Namun kesetiaan tersebut justru dibalas dengan tersingkirnya Zaniolo dari rencana tim asuhan Jose Mourinho.
“Kami memiliki kesempatan untuk berganti (di musim panas). Kami berbicara dengan klub (AC Milan dan Spurs) yang mengatakan dia bisa pergi dengan harga €50 juta atau €60 juta.”
“Dia tidak menerima tawaran serupa, jadi dia tetap di klub (AS Roma) dan dia senang karenanya. Namun, dia mengharapkan perpanjangan kontrak sesuai dengan evaluasi,” terang Francesca dikutip dari Football Italia.
Musim lalu, Nicolo Zaniolo berperan cukup signifikan bagi permainan tim Serigala Ibukota. Bermain sebagai gelandang serang, pemain berusia 23 tahun tersebut berhasil mencetak delapan gold an sembilan assist bagi AS Roma.
Meskipun tidak tampil buruk, Zaniolo nyatanya tidak masuk dalam proyek Jose Mourinho di musim 2022/23. Atas dasar itulah, Francesca merasa anaknya telah dikhianati tim kesayangan warga Roma tersebut.
“Roma tidak pernah menawarinya perpanjangan kontrak, berlawanan dengan rekan setim lainnya. Tapi itu bukan tentang uang. Nicolo menyadari dia bukan lagi bagian dari proyek, Roma mengatakan kepadanya bahwa mereka ingin menjual pada bulan Juni, jadi dia merasa telah disingkirkan dan lampu dimatikan,” terang Francesca.
Francesca Costa juga merasa anaknya mendapatkan fitnah yang sangat kejam di AS Roma. Francesca menyatakan Zaniolo memang tidak bisa bermain saat laga melawan Fiorentina, alih-alih dianggap menolak bermain bersama AS Roma.
Francesca bahkan menerangkan bahwa di beberapa laga, Zaniolo harus bermain dalam kondisi cedera bahu. Zaniolo yang tetap bermain harus menerima suntikan untuk meredam rasa sakit cedera tersebut demi tidak dianggap mengkhianati AS Roma.
“Dikatakan bahwa dia menolak bermain untuk Roma, bahwa dia adalah seorang pengkhianat. Orang tidak tahu dia bermain dengan suntikan karena cedera bahu.”
“Klub itu tidak benar, tapi dia benar-benar merasa tidak enak. Ketika dia tidak dipanggil melawan Fiorentina , dia gemetar. Dokter membuktikannya. Saya tidak tahu apakah itu flu atau stres, tetapi dia tidak baik-baik saja,” tambah Francesca.
Francesca juga menerangkan bahwa Nicolo Zaniolo mendapatkan banyak ancaman sebelum akhirnya hengkang dari AS Roma. Meskipun begitu, Francesca tidak marah dengan tindakan tersebut.
“Kami menjadi cemas karena, pada hari-hari sebelumnya, mereka telah menulis apapun kepada kami, hinaan, ancaman. Kami ketakutan, itu adalah situasi yang tak tertahankan.”
“Tidak ada yang marah dengan fans. Kami akan selamanya berterima kasih kepada mereka. Mereka sangat hormat, mereka hanya percaya apa yang dikatakan kepada mereka,” tambah Francesca.
Francesca juga menambahkan bahwa Zaniolo juga mendapatkan perpisahan yang sangat buruk dari AS Roma. Francesca bahkan kecewa setelah tahu hanya ada tiga rekan Zaniolo di Roma yang mengucapkan salam perpisahan.
“Itu hanya tiga dari mereka. Dia selalu memiliki hubungan yang baik di ruang ganti dan itu memalukan,” tambah Francesca.