by

Mourinho Berupaya Mengembalikan Keangkeran Old Trafford

Dalam beberapa musim terakhir Manchester United kesulitan meraih hasil maksimal di kandang sendiri. ‘Setan Merah’ kini akan berupaya membuat Old Trafford angker lagi untuk lawan.

MU sudah menelan 12 kekalahan kandang pada partai liga di tiga musim terakhir. Padahal jumlah kekalahan yang sama terjadi dalam kurun waktu delapan musim terakhir era Sir Alex Ferguson.

Musim lalu ada Norwich City dan Southampton yang menang di Theatre of Dreams. Di 2014-15, Swansea City mengawali musim dengan kemenangan di Old Trafford, selain juga Southampton dan West Bromwich Albion.

Sepanjang 2013-14, MU bahkan tunduk tujuh kali di kandang sendiri; atas West Bromwich Albion, Everton, Newcastle United, Tottenham Hotspur, Liverpool, Manchester City, dan Sunderland.

Pekan ini MU akan menjalani partai kandang pertamanya di Premier League 2016-17 dengan menjamu Southampton, yang selama dua musim terakhir selalu pulang dari Old Trafford dengan poin penuh.

Jose Mourinho, yang dicatat punya sembilan kekalahan kandang di liga dalam karier kepelatihannya, bertekad mengembalikan keangkeran MU di kandang sendiri. Namun, peracik taktik yang pernah melaju tak terkalahkan di partai kandang liga selama lebih dari 9 tahun itu bersikeras pekerjaan utama bukanlah dilakukan oleh dirinya, melainkan perpaduan kinerja tim plus sokongan semangat dari suporter.

“Bukan saya, melainkan tim, ya. Para suporter juga membantu. Segalanya dimulai di sini; hubungan antara tim dan suporter,” ucap Mourinho di Reuters.

“Jika ada sebuah hubungan maka faktor untuk menjadi amat tangguh di kandang harus kembali ada. Cara main kami (membantu) dan kalau para suporter (memainkan peranannya) maka lawan takkan punya kesempatan,” sebutnya.

Catatan kandang MU dalam beberapa musim terakhir Premier League

Era pasca-Sir Alex Ferguson
2015-16: 12 menang, 5 seri, 2 kalah, 27 gol- 9 kebobolan (41 poin kandang dari total 66 poin saat finis posisi lima)
2014-15: 14 menang, 2 seri, 3 kalah, 41 gol-15 kebobolan (44 poin kandang dari total 70 poin saat finis posisi empat)
2013-14: 9 menang, 3 seri, 7 kalah, 29 gol-21 kebobolan (30 poin kandang dari total 64 poin saat finis posisi tujuh)

Era delapan musim terakhir Sir Alex Ferguson
2012-13: 16 menang, 0 seri, 3 kalah, 45 gol-19 kebobolan (48 poin kandang dari total 89 poin saat finis posisi satu)
2011-12: 15 menang, 2 seri, 2 kalah, 52 gol-19 kebobolan (47 poin kandang dari total 89 poin saat finis posisi dua)
2010-11: 18 menang, 1 seri, 0 kalah, 49 gol-12 kebobolan (55 poin kandang dari total 80 poin saat finis posisi satu)
2009-10: 16 menang, 1 seri, 2 kalah, 52 gol-12 kebobolan (49 poin kandang dari total 85 poin saat finis posisi dua)
2008-09: 16 menang, 2 seri, 1 kalah, 43 gol-13 kebobolan (50 poin kandang dari total 90 poin saat finis posisi satu)
2007-08: 17 menang, 1 seri, 1 kalah, 47 gol- 7 kebobolan (52 poin kandang dari total 87 poin saat finis posisi satu)
2006-07: 15 menang, 2 seri, 2 kalah, 46 gol-12 kebobolan (47 poin kandang dari total 89 poin saat finis posisi satu)
2005-06: 13 menang, 5 seri, 1 kalah, 37 gol- 8 kebobolan (44 poin kandang dari total 83 poin saat finis posisi dua)