Perjalanan Miralem Pjanic di industri sepak bola bisa saja berbeda dari yang telah diketahui bersama. Sebab, pria berkebangsaan Bosnia tersebut sempat mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan Inter Milan.
Kendati berasal dari Bosnia, karir profesional Pjanic dimulai di Prancis. Ia telah direkrut oleh salah satu klub negara yang memiliki ikon Menara Eiffel tersebut, Metz, saat masih berusia sangat muda.
Namanya mulai ramai diperbincangkan khalayak sepak bola saat ia memperkuat AS Roma lima tahun. Namanya semakin terdengar saat Pjanic bergabung dengan Juventus serta membawa klub tersebut melaju ke final Liga Champions.
Sekarang, di usianya yang ke-30 tahun, Pjanic menjadi bagian dari Barcelona. Ia direkrut dengan harga 60 juta euro, sementara Juventus bisa mendapatkan tanda tangan Arthur Melo dari raksasa Spanyol tersebut.
Demikian perjalanan karir Pjanic di industri sepak bola yang sudah diketahui banyak orang. Namun yang tidak banyak orang ketahui adalah sang gelandang awalnya nyaris bergabung dengan Inter Milan.
Pjanic juga mengatakan bahwa dirinya punya kesempatan untuk bergabung dengan Bayern Munchen. Namun ia harus menolak semua peluang tersebut karena merasa belum siap untuk lanjut ke jenjang karir berikutnya.
“Saya punya kesempatan untuk bergabung dengan klub seperti Bayern Munchen dan Inter Milan di masa lalu, namun saya pikir itu bukan momen yang tepat,” tutur Pjanic kepada Canal Plus.
“Lebih jauh lagi, saya bisa saja bergabung dengan Juventus dua tahun sebelum saya datang, namun bahkan pada saat itu, saya merasa itu bukan saat yang tepat,” lanjutnya.
Dalam kasus Juventus, Pjanic merasa bahwa dirinya akan kesulitan untuk mendapatkan tempat di sana. Sebab waktu itu, Bianconeri memang diperkuat oleh banyak gelandang ternama seperti Andrea Pirlo dan Paul Pogba.
“Saya beresiko kehilangan dua tahun pada sebuah klub di mana Paul Pogba, Andrea Pirlo dan Arturo Vidal bermain secara reguler,” tambahnya.
Kini, semuanya telah menjadi bagian dari masa lalu. Sekarang Pjanic sedang membela Barcelona dan memiliki satu misi, yakni meraih gelar yang membanggakan.
“Saya masih belum puas. Saya ingin punya kesempatan untuk memenangkan gelar besar. Itulah target saya. Jadi yang terbaik dan memenangkan gelar bergengsi. Itulah keinginan saya,” pungkasnya.