Mikel Arteta menghadapi sejumlah masalah di Arsenal, salah satunya di lini depan. Dia harus segera memutuskan nasib Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Melihat beberapa pertandingan musim ini, Arteta masih menerapkan pendekatan sama seperti musim lalu. Lacazette diturunkan sebagai striker sentral, yang berarti menggusur Aubameyang ke kiri.
Dahulu pilihan ini tak bermasalah, keduanya masih bisa mencetak gol. Namun, musim ini Lacazette terus menyia-nyiakan peluang, sedangkan Aubameyang kesulitan karena tidak bermain di posisi naturalnya.
Mengutip Express, Lacazette masih terikat kontrak dua tahun lagi di Arsenal. Dia sempat dikabarkan bakal pergi, tapi pada akhirnya bertahan untuk tim.
Masalahnya, performa Lacazette belum memuaskan. Dia tidak tampak seperti striker yang dahulu, yang pernah tampil impresif di bawah Arsene Wenger.
Lacazette kehilangan kecepatannya, juga kehilangan ketejamannya dalam memaksimalkan peluang. Padahal Lacazette bermain sebagai striker inti, yang seharusnya mendapatkan banyak bola.
Striker Prancis ini tidak bisa mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir untuk Arsenal.
Tak hanya Lacazette, Aubameyang pun sedang mengalami paceklik gol. Sudah lima pertandingan Premier League dia lewati tanpa mencetak gol, hanya satu di laga pembuka kontra Fulham.
Biar begitu, Aubameyang tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Dia kesulitan mencetak gol karena tidak mendapatkan peluang, juga karena bermain di posisi yang tidak seharusnya.
Sebagai top scorer Premier League dalam dua musim terakhir, seharusnya kualitas Aubameyang tidak perlu diragukan. Terlebih karena dia baru meneken perpanjangan kontrak beberapa bulan lalu.
Melihat masalah di atas, Arteta mungkin harus mengambil keputusan ekstrem. Saat ini Arsenal butuh gol, dan para penyerang belum tampil sesuai ekspektasi.
Sebab itu, besar kemungkinan Lacazette akan ditarik ke bangku cadangan guna memberi ruang untuk Aubameyang di posisi aslinya.
Jika perubahan ini terbukti manjur dan Arsenal bisa mencetak gol, mungkin pengorbanan Lacazette akan lebih dimaklumi.