Mikel Arteta sering dikritik fans karena taktik yang dianggap tidak jelas, khususnya ketika Arsenal kalah. Arteta sering salah menurunkan komposisi skuad dan lambat membuat pergantian pemain.
Musim 2021/22 ini tidak berjalan mudah bagi Arsenal. The Gunners sulit menemukan konsistensi, kadang bisa bermain baik, kadang bisa merosot dengan tiba-tiba.
Dua pekan terakhir bisa jadi contoh yang tepat. Arsenal kalah dari Crystal Palace (0-3) dan Brighton (1-2) secara beruntun, padahal seharusnya mereka ada di posisi apik untuk finis empat besar.
Keputusan taktik Arteta dalam dua pertandingan itu juga disorot dan dianggap keliru.
Ada banyak faktor penyebab kesulitan Arsenal, salah satunya adalah cedera beberapa pemain penting. Cedera pemain ini jadi perkara besar bagi Arsenal karena Arteta tidak punya pelapis yang cukup bagus.
“Jika Anda bisa mengganti satu kepingan dengan kepingan lain, seharusnya itu mudah. Ketika tidak bisa melakukannya, Anda harus mencari solusi,” ujar Arteta di Arsenal.com.
“Anda harus mencari solusi tanpa membuat pemain berada di situasi yang tidak nyaman sekaligus mencoba mengeksploitasi kualitas maksimal setiap pemain.”
“Seharusnya Anda bisa membuat pergantian tanpa kehilangan apa pun. Namun, ketika tidak bisa melakukannya, Anda harus mencari solusi lain,” imbuhnya.
Intinya, Arteta tidak punya banyak opsi taktik untuk Arsenal yang sekarang. Ketika pemain-pemain inti yang diandalkan cedera, dia kesulitan mencari solusi untuk tetap menjaga kualitas tim.
“Situasinya rumit, tapi Anda harus terus mencoba dan memaksimalkan apa yang Ada,” lanjut Arteta.
“Ada beberapa momen ketika kami harus memainkan Ben [White] sebagai full back dan kami berhasil memenangi pertandingan, setelah itu saya tidak mendengar komentar soal memainkan dia sebagai full back.”
“Ketika Anda tidak menang, jelas segalanya akan diadili, meski tentu lebih baik melakukannya sebelum pertandingan, bukan setelahnya,” tutupnya.