Barcelona terancam kehilangan sang bintang sekaligus kapten, Lionel Messi, pada bursa transfer musim panas ini. Kepergian peraih enam trofi Ballon d’Or tersebut ternyata bisa membuat klub pesaing, Real Madrid, ikut rugi. Kenapa begitu?
Kabar soal keinginan Messi meninggalkan Camp Nou sendiri membuat dunia sepakbola menjadi gempar. Pasalnya, pemain berkebangsaan Argentina tersebut belum pernah berganti seragam sejak melakoni debutnya di tahun 2003.
Niatan Messi ini diyakini karena permasalahan yang dialami Barcelona selama ini. Seperti buruknya manajemen, gerakan pada bursa transfer yang minim hasil, serta menurunnya pencapaian Barcelona dalam beberapa tahun terakhir.
Puncaknya adalah kekalahan atas Bayern Munchen di babak perempat final Liga Champions beberapa pekan lalu. Dalam beberapa potongan gambar, Messi terlihat tidak bergairah bermain untuk Barcelona.
Beberapa pemberitaan mengatakan kalau Messi akan bertolak ke negara lain, seperti Inggris dan Italia. Manchester City dan Inter Milan merupakan dua tim yang disebut-sebut berpeluang untuk mendapatkan tanda tangannya.
Kepergian Messi bisa menjadi kabar baik buat para pesaing Barcelona di La Liga, terutama Real Madrid. Namun bagi eks presiden, Ramon Calderon, kepergian Messi bisa memberi dampak yang negatif buat klub berjuluk Los Merengues itu.
“Bahkan kalau ini terasa bagus buat Real Madrid pada beberapa aspek, saya tidak menyukainya,” ujar Calderon kepada Stats Perform News.
“Saya berharap mereka segera memperbaikinya dan terus memberikan kejayaan kepada sepakbola Spanyol. Saya harap mereka bisa tetap kompetitif dan meraih gelar, saat mereka tidak menghadapi Real Madrid, tentu saja,” lanjutnya.
Rivalitas antara kedua tim boleh terjaga. Namun kalau sampai salah satunya melemah hingga ke titik di mana mereka tidak kompetitif lagi, dampaknya jelas bisa sampai ke keseluruhan kompetisi domestik.
“Penting untuk memiliki tim seperti Barcelona di dalam liga kami, dan juga Real Madrid sebagai rival. Itu membuat kedua tim menjadi lebih baik,” tambahnya.
“Ini pernah terjadi dengan Cristiano dan Messi. Fakta bahwa keduanya pernah berada di tim itu membuat mereka menjadi pemain yang lebih baik.”
“Rivalitas ini meyakinkan mereka untuk mengembangkan diri sendiri dan meraih lebih banyak trofi demi mengalahkan yang lainnnya. Sama halnya seperti Real Madrid dan Barcelona,” pungkasnya.