indolivescore.com – Upaya tim sepakbola Jawa Timur (Jatim) mendapat keadilan atas dugaan kecurangan pada pelaksanaan Pra-PON mulai mendapat titik terang. Sebab, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi telah menerima surat protes dari Jatim. Menteri dari PKB itu mengaku kecewa karena kerusuhan tersebut membuat bantuan dana senilai Rp 10 miliar tersia-siakan.
Sebelum terjadi kisruh saat gelaran Pra-PON sepakbola di Bandung, 20-30 Maret kemarin, awalnya juga sempat ada tarik ulur pelaksanaan. Semula, cabang olahraga paling populer di jagat raya ini dijadwalkan bergulir, Oktober 2015 lalu. Dan dijadwal ulang menjadi November 2015. Tapi, juga batal terlaksana.
Hingga akhirnya, keluar surat KONI Pusat yang ditujukan kepada KONI daerah-daerah mengenai pelaksanaan Pra-PON sepakbola digelar di Bandung, Maret 2016 kemarin. Bahkan, dalam surat tersebut disebutkan ada bantuan dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk pelaksanaan pertandingan sepakbola Pra-PON yang menembus angka Rp 10 miliar.
“Saya sudah menerima surat protes dari tim sepakboa Jatim yang kecewa dengan gelaran Pra-PON. Saya mengapresiasi protes tim Jatim ini karena merupakan bentuk perhatian mereka agar sepakbola Tanah Air bisa lebih baik. Saya dan pihak Kemenpora akan segera mempelajari surat protes yang diajukan oleh Jatim ini untuk bahan evaluasi,” sebut Imam ketika dihubungi pewarta dari Surabaya, Jumat (1/4).
“Kalau memang dari penyelidikan kami terbukti ada kejadian-kejadian aneh seperti yang disampaikan tim sepakbola Jatim, maka ini adalah keselahan dari pihak panitia penyelenggara (panpel). Kenapa tidak bisa mengurus sepakbola Pra-PON dengan baik, fair play dan menjunjung tinggi sportifitas,” tegas pria asal Bangkalan, Madura tersebut.
Menurut Imam, jika benar-benar terbukti ada kerusuhan ataupun upaya-upaya tak sportif, pihaknya siap mengambil tindakan tegas. Apalagi, dia menekankan jika pelaksanaan Pra-PON sepakbola kemarin menggunakan dana dari Kemenpora. “Pra-PON ini ajang pembinaan. Jangan sampailah dana Rp 10 mliar yang berasal dari APBN dan perlu dipertanggungjawabkan itu terbuang sia-sia,” ketusnya.
Pada kesempatan terpisah, pelatih Pra-PON Jatim Hanafing turut memuji langkah cepat yang diambil Menpora Imam Nahrawi dengan menerima langsung dirinya dan ditemani project officer sepakbola Jatim Hasdiansyah.
“Kami berdua secara langsung menyerahkan surat tersebut kepada Menpora Imam Nahrawi. Kami mengharapkan keadilan atas peristiwa yang menimpa tim sepakbola Jatim,” ujar mantan pelatih PSIM Yogyakarta ini.