Presiden La Liga, Javier Tebas, ikut memberikan reaksi terkait keputusan Kylian Mbappe bertahan di PSG. Menurut Tebas, apa yang dilakukan PSG sama berbahayanya dengan klub-klub European Super League (ESL).
Mbappe baru saja mengakhiri spekulasi tentang masa depannya. Setelah beberapa pekan menjadi pusat perhatian dan sempat memberi harapan pada Real Madrid, Mbappe akhirnya memilih bertahan di PSG.
Mbappe akan meneken kontrak berdurasi tiga tahun bersama PSG. Mbappe akan menerima gaji dan bonus dalam jumlah yang sangat besar. Mbappe juga akan menerima beberapa hak istimewa lain dari PSG.
Keputusan Mbappe bertahan di PSG memicu banyak reaksi. Sebab, bermain di Real Madrid diketahui sebagai mimpi masa kecil Mbappe.
Javier Tebas tentu tidak membahas aspek emosional antara Mbappe dan Real Madrid. Tapi, Tebas membuat reaksi yang tidak kalah penting. Tebas menyoroti kuasa uang di balik saga transfer Mbappe.
“Apa yang akan dilakukan PSG dengan memperbaharui kontrak Mbappe dengan uag besar (untuk mengetahui di mana dan bagaimana mereka membayarnya) setelah kehilangan 700 juta euro dalam beberapa musim terakhir dan memiliki gaji lebih dari 600 juta euro, adalah PENGHINAAN terhadap sepakbola,” kata Tebas.
Manuver PSG di bursa transfer memang mendapat banyak sorotan. Sejak dikuasai oleh Nasser Al-Khelafi, PSG menjadi tim yang mampu mendatangkan banyak pemain top dengan iming-iming gaji selangit. Tapi, mereka aman dari sanksi Financial Fair Play.
Javier Tebas pantas kesal dengan aksi yang dilakukan PSG dan Al-Khelafi. Musim lalu, bintang utama La Liga yakni Lionel Messi ‘dicuri’ PSG. Di tengah kesulitan finansial yang dialami Barcelona, PSG sukses mengontrak Messi.
Kini, PSG menggagalkan upaya Real Madrid untuk bisa mendapatkan ikon baru yakni Mbappe. Tebas memberi pernyataan keras bukan hanya pada PSG sebagai tim tapi juga Al-Khelafi.
“Al-Khelafi sama berbahayanya dengan tim European Super League,” tegas Tebas.