indolivescore.com – Leicester City berhasil mencetak rekor baru di Liga Inggris. Kandidat juara Premier League musim 2015/2016 itu menjadi klub dengan kemenangan minim terpanjang dalam sejarah Premier League.
Hal itu didapat Leicester usai menang tipis 1-0 atas Southampton di pekan ke-32 Liga Inggris 2015/2016. Itu adalah kemenangan 1-0 Leicester kali keempat secara beruntun (quat-trick) dalam empat partai terakhir. Menurut catatan Opta, ini menjadi tren kemenangan dengan skor minimalis terpanjang dalam sejarah Liga Premier.
Satu-satunya gol Leicester itu dicetak Wes Morgan lewat sundulan, pada menit ke-38. Itu merupakan gol pertama Morgan di Liga Premier musim ini. Bahkan, itu menjadi gol pertamanya dalam 35 penampilan terakhir di Liga Premier sejak Mei 2015.
Kemenangan atas Southampton itu juga membuat Leicester kian mantap di puncak klasemen. Hal itu tak terlepas dari hasil seri yang didapat pesaing terdekat mereka, Tottenham Hotspur. Tottenham hanya mampu bermain imbang 1-1 kala bertandang ke markjas Liverpool, Anfield Stadium, Sabtu (2/4/2016) malam WIB.
Kini Leicester mengoleksi 69 poin dari 32 laga. Unggul tujuh poin dari Tottenham di tempat kedua dan 11 poin dari Arsenal di posisi ketiga. Leicester pun semakin mendekati sejarah meraih gelar pertama di Liga Premier sejak klub ini berdiri pada 132 tahun silam. Morgan akan menjadi orang pertama yang akan menerima trofi itu bulan depan jika Leicester bisa mempertahankan keunggulan.
“Kami melihat permainan Tottenham kemarin ketika imbang dan ingin membuat peluang. Kami benar-benar menginginkan itu hari ini,” jelas Morgan kepada Sky Sports, seperti dilansirTenplay.co.au.
Yel-yel yang berbunyi “We’re gonna win the league” alias “Kami akan menjuarai liga” bergemuruh dari tribun penonton Leicester. Suporter The Foxes yang mendapat bir dan donat gratis perayaan ulang tahun chairman mereka sepertinya sudah tak sabar melihat Riyad Mahrez dkk. mengangkat mahkota juara.
Namun ingat, unggul tujuh poin belum menjadi jaminan bagi tim untuk menjuarai Liga Premier. Dalam catatan Opta, Manchester City yang pernah tertinggal delapan poin ketika tersisa enam laga untuk menjadi juara Liga Premier pada 2011/2012.