Site icon Berita Sepak Bola Terkini | scoreindonesia

Lazio dikenai sanksi penutupan sebagian stadion karena insiden rasis

indolivescore.com – Lazio harus menutup sebagian tribun stadion Olimpico untuk dua pertandingan kandang selanjutnya, setelah pertandingan Liga Italia menjamu Napoli pada Rabu dihentikan sementara ketika sejumlah penggemar tuan rumah melakukan pelecehan rasial terhadap pemain tim tamu.

Klub itu, yang para penggemarnya juga terlibat dalam yel-yel rasis pada pertandingan melawan Genoa yang dimainkan pada Februari 2015, juga didenda 50.000 euro, lapor Reuters.

Permainan dihentikan selama sekitar tiga menit pada babak kedua, setelah cemooh berulang kali ditujukan kepada bek tengah Napoli yang berasal dari Senegal Kalidou Koulibaly.

Koulibaly menjadi subyek “yel-yel rasis yang tegas” dari tribun Curva Nord (Kurva Utara) “setiap kali ia menyentuh bola” di babak kedua, demikian pernyataan yang dikutip dari laporan pertandingan yang ditulis wasit Massimiliano Irrati.

Irrati berkata kepada ofisial keempat untuk meminta otoritas-otoritas publik di stadion untuk menghentikan pertandingan pada menit ke-62 dan memberikan pengumuman.

Bagaimanapun, setelah tidak ada pengumuman yang dibuat pada lima menit berikutnya, sang wasit memerintahkan pertandingan dihentikan. Tidak lama setelahnya, pengumuman pun dibuat.

Pengadilan menjatuhkan penutupan sebagian stadion untuk satu pertandingan yang meliputi area Curva Nord di Stadio Olimpico, di mana para penggemar garis keras Lazio berkumpul. Sanksi serupa pernah dijatuhkan sejak pertandingan melawan Genoa.

Lazio didenda 15.000 euro untuk “yel-yel yang mengekspresikan diskrimnasi berdasarkan teritorial asal” yang ditujukan kepada para penggemar Napoli.

Irrati hanya memutuskan untuk meneruskan permainan setelah berkonsultasi dengan para pelatih dan ofisial, dan Napoli mengamankan kemenangan 2-0 berkat gol-gol dari Gonzalo Higuain dan Jose Callejon untuk tetap memuncaki klasemen Liga Italia.

Pada 2013, Lazio diperintahkan UEFA untuk memainkan dua pertandingan Eropa tanpa kehadiran penonton, menyusul empat aksi rasisme berbeda oleh para penggemarnya.