Pertemuan PT LIB dengan 18 klub Liga 1 secara virtual kemarin siang (15/1) menghasilkan beberapa poin penting. Di antaranya, klub-klub Liga 1 kompak meminta LIB menghentikan kompetisi musim 2020. Mereka meminta LIB fokus menyiapkan kompetisi baru, musim 2021.
’’Ya, seperti yang sudah didengar sebelumnya. Intinya minta kompetisi berhenti,’’ kata Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita.
Namun, menurut Lukita, keputusan berhenti atau tidak tetap berada di tangan PSSI. Artinya, tetap melihat hasil dari rapat exco yang akan diadakan dalam waktu dekat.
’’Hasil pertemuan dengan klub ini kami berikan ke PSSI untuk jadi bahan di rapat exco nanti. Jadi, keputusan tetap ada di sana,’’ jelasnya.
Lukita menyadari mengapa banyak kontestan Liga 1 yang meminta kompetisi musim 2020 dihentikan saja. Tidak adanya aktivitas hampir setahun dan kondisi finansial yang memburuk membuat klub sulit bergerak. Belum lagi, sebagian besar klub sudah ditinggal pemainnya karena kontrak berakhir Desember lalu.
Di samping itu, dalam pertemuan kemarin, LIB juga memberikan wacana kompetisi baru dimulai Maret mendatang. Klub pun menyetujuinya dengan beberapa syarat. Salah satunya adalah kompetisi diadakan dengan sistem penuh dan ada degradasi.
Pria asal Bandung itu menyebut, kickoff pada Maret baru wacana. Selain masih menunggu hasil rapat exco, keputusan tersebut kembali lagi pada izin keramaian dari Polri.
’’Ya bergantung izin dulu. Kami akan terus mengusahakan itu,’’ jelasnya.
Direktur Operasional LIB Sudjarno sependapat. Izin adalah faktor terpenting saat ini. ’’Karena itu salah satu masukan dari klub. Jika sinyal izin sudah ada, baru kami akan rancang skema formatnya seperti apa,’’ terangnya.
Saat ini, fokusnya adalah mengenai aspek hukum ketika nanti rapat Exco PSSI juga memutuskan Liga 1 2020 dihentikan. Terutama soal kontrak pemain, pelatih, hingga sponsor. Dia tidak ingin ke depannya ada masalah ketika Liga 1 menggulirkan kompetisi baru.
Apalagi, saat ini Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) sudah menerima laporan terkait masalah kontrak pemain. APPI sendiri juga masih menunggu keputusan resmi soal nasib kompetisi. Lantas, bakal melanjutkan laporan tersebut atau tidak.
Sudjarno mengerti banyak wacana soal format kompetisi. Seperti bubble game yang diterapkan di NBA atau Liga Tiongkok bisa diadaptasi di Indonesia.
Dia menegaskan, LIB saat ini sudah punya satgas Covid-19 sendiri. Satgas ini mengatur detail soal protokol kesehatan.
’’Bahkan sudah melakukan medical workshop kepada 1.700 orang yang terlibat dalam kompetisi. Rencananya akan ada uji coba atau simulasi bagaimana protokol kesehatan dengan mengundang pihak-pihak terkait,’’ paparnya.