by

Karim Konate Wonderkid yang Curi Perhatian di Piala Afrika

Pantai Gading dikenal sebagai salah satu negara Afrika yang banyak melahirkan pesepak bola berbakat.  Teranyar, ada nama Karim Konate, pemuda 17 tahun yang masuk skuad Pantai Gading di Piala Afrika 2021.

Piala Afrika tak hanya menjadi ajang adu bintang, Turnamen secara tak langsung jadi wadah unjuk gigi para pemain muda berbakat. Tak terhitung berapa banyak pemain muda dengan talenta segudang lahir dari ajang ini.

Di Piala Afrika 2021 saat ini, salah satu pemain muda yang jadi pembicaraan adalah Karim Konate. Di usia 17 tahun, ia telah masuk skuad Pantai Gading yang berisikan bintang-bintang Eropa.

Pantai Gading sendiri menjadi salah satu kandidat kuat peraih gelar juara Piala Afrika 2021. Buktinya, Les Elephants tak terkalahkan dengan dua kemenangan dan satu hasil imbang di fase grup.

Bahkan, salah satu kemenangan diraih Pantai Gading di fase grup terjadi saat menghadapi juara bertahan Piala Afrika, Ajazair.

Karena penampilan apik tersebut, Pantai Gading lolos ke babak 16 besar dan akan berhadapan dengan kandidat kuat juara lainnya, yakni Mesir.

Berbicara soal Pantai Gading di ajang Piala Afrika 2021, semua pikiran penikmat sepak bola tentu mengarah ke sosok seperti Sebastian Haller, Franck Kessie, Nicolas Pepe, Wilfried Zaha, ataupun Eric Bailly.

Terlepas dari banyaknya bintang yang mengisi skuad Pantai Gading, ada satu nama yang menarik perhatian para penikmat sepak bola dunia, yakni Karim Konate. Pasalnya, Di usia yang baru 17 tahun, ia berhasil masuk skuad penuh bintang Les Elephants.

Meski belum tampil sekalipun, apa yang telah dilakukannya hingga masuk ke skuad utama Pantai Gading untuk Piala Afrika 2021 adalah sebuah prestasi membanggakan.

Lantas, seperti apa sosok Karim Konate? Dan bagaimana ia bisa masuk skuat utama Pantai Gading di usia yang masih remaja?

Karim Konate: Titisan Didier Drogba

Karim Konate adalah pemain muda sensasional asal Pantai Gading yang lahir pada 21 Maret 2004. Ia sendiri tercatat hanya bermain di kancah domestik.

Kendati masih bermain di lingkup negaranya sendiri, Karim Konate mampu menarik perhatian tim scouting atau pemandu bakat klub-klub Eropa.

Tercatat Karim Konate saat ini bermain untuk tim Ligue 1 Pantai Gading, ASEC Mimosas. Ia memulai kariernya di tim utama sejak 2020 lalu atau saat usianya belum genap 17 tahun.

Di usia yang relatif muda, Karim Konate telah mencuri perhatian dengan mencetak tujuh gol dari 18 pertandingan bersama ASEC Mimosas di musim debutnya.

Tak disangka, raihan tujuh gol itu menjadikannya top skor klub sehingga ASEC Mimosas berhasil meraih gelar domestik pertamanya sejak tiga tahun terakhir.

Dengan prestasi tersebut, wajar jika Karim Konate mencuri perhatian tim-tim Eropa dan bahkan juga membuatnya dilirik pelatih Pantai Gading, Patrice Beaumelle.

Patrice Beaumelle bahkan telah memberikannya debut internasional pada 3 September 2021 lalu, atau saat usianya baru genap 17 tahun.

Karim Konate debut saat Pantai Gading menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika melawan Mozambik yang berkesudahan 0-0.

Di laga itu, Karim Konate masuk menggantikan seniornya, Sebastian Haller pada menit ke-84 dan mampu memberikan impresi yang baik ke Patrice Beaumelle.

Maka tak mengherankan jika Karim Konate akhirnya berhasil masuk ke skuadutama Pantai Gading di Piala Afrika 2021 dan menjadi satu-satunya pemain U-20 di tim tersebut.

Karena kiprahnya pula, Karim Konate telah mendapat label sebagai titisan Didier Drogba, legenda hidup Pantai Gading yang juga dikenal sebagai bomber tajam.

Kendati hanya berpostur 178 cm saja, namun Karim Konate benar-benar membuktikan diri sebagai jelmaan Drogba yang juga dikenal sebagai raja duel udara.

“Koka (panggilan Konate) cermat saat melihat bola dan dia tahu bagaimana caranya memposisikan diri ketika berhadapan dengan satu atau dua lompatan. Dia terus memenangi duel udara karena kualitasnya,” ujar sumber dari klub dikutip dari laman Goal.

Dengan kapasitasnya itu, kini harapan besar Pantai Gading berada di pundak Karim Konate. Ia diyakini akan menjadi pemimpin generasi emas Les Elephants di masa depan