by

Kai Havertz Sebut Thomas Tuchel Punya Kualitas Wahid Untuk Melatih Bayern Munchen

Mantan pelatih Chelsea, Thomas Tuchel resmi diangkat menjadi pelatih Bayern Munchen. Penyerang Chelsea, Kai Havertz melemparkan pujian bagi Thomas Tuchel yang mendapatkan pekerjaan barunya.

Tuchel dipecat Chelsea pada awal musim 2022/23 setelah rentetan hasil negatif di Premier League dan Liga Champions. Selang setengah musim menganggur, Tuchel mendapatkan tawaran melatih Bayern Munchen setelah mereka memecat pelatih sebelumnya, Julian Nagelsmann.

Havertz menilai keputusan Bayern Munchen sudah sangat tepat ketika menjatuhkan pilihan pada Tuchel. Bagi Havertz, Tuchel merupakan pelatih dengan kualitas tinggi yang pernah ia temui.

Tuchel bahkan mencatatkan prestasi gemilang bersama Havertz di Chelsea dalam musim pertamanya. “Datang dan memenangkan Liga Champions dalam enam bulan mengatakan itu (kualitas Tuchel) semua,” terang Havertz dikutip dari Fotmob.

Banyak orang yang cukup meragukan latar belakang Tuchel apakah akan cocok dengan Bayern Munchen. Pasalnya Tuchel dinilai punya filosofi permainan yang pragmatis yang cukup jauh dengan pola permainan indah Bayern Munchen selama ini.

Namun Havertz yakin Tuchel merupakan pilihan yang sangat tepat bagi Bayern Munchen saat ini. Havertz menjelaskan bahwa Tuchel merupakan sosok pelatih yang memperhatikan banyak detail. Profil itu akan sangat cocok bagi Bayern Munchen.

“Setiap detail diperhitungkan, setiap sentimeter, bagaimana anda menyentuh bola, bagaimana anda mengontrol, ke mana anda mengoper, kaki yang mana, pergerakan, menciptakan ruang: dia berada di level atas,” puji Havertz.

Havertz menjelaskan kehadiran Tuchel mengubah banyak hal dalam kehidupan sepak bolanya. Salah satunya adalah bagaimana pelatih 49 tahun tersebut membawanya meraih gelar Liga Champions 2021.

Havertz mengaku sangat berterima kasih terhadap jasa Tuchel yang mampu membantu mewujudkan mimpinya. Terlebih Havertz merasa bangga setelah dirinya menjadi pahlawan di final Liga Champions dengan gol tunggalnya ke gawang Man City.

“Saya dan saudara laki-laki saya biasa menonton setiap pertandingan Liga Champions dan memegang trofi bersama keluarga anda di lapangan sungguh melegakan.”

“Saya mencetak gol ini (di final), saya bisa bahagia. Saya mewujudkan impian masa kecil saya,” tambah Havertz.