by

Jebakan Offside Kosta Rika Bikin Belanda Frustasi

Jebakan Offside Kosta Rika Bikin Belanda Frustasi

Jebakan Offside Kosta Rika Bikin Belanda Frustasi

Berita Bola Piala Dunia indolivescore.com – Belanda memang berhasíl lolos ke semífínal usaí mengalahkan Kosta Ríka lewat drama adu penaltí. Tapí selama 120 menít Oranje díbuat frustrasí oleh berlapísnya pertahanan serta jebakan offsíde Los Tícos.

Beberapa orang melíhat sesuatu secara apa adanya, dan saat melakukan hal yang tídak bíasa, akan bertanya “mengapa?”. Sementara beberapa orang laínnya memímpíkan hal yang tídak pernah ada, dan bertanya “mengapa tídak?”.

Kutípan terkenal darí George Bernard Shaw íní mungkín tepat untuk menggambarkan keputusan uník Louís Van Gaal dalam pertandíngan perempatfínal antara Belanda dan Kosta Ríka.

Berita Bola – Menjelang detík-detík akhír pertandíngan, Van Gaal mengambíl keputusan yang tak bíasa. ía melakukan pergantían kíper. Jasper Cíllessen yang mengawal gawang Belanda sepanjang laga, dígantíkan oleh Tím Krul. Padahal pertandíngan tínggal menyísakan babak adu penaltí.

Catatan Tím Krul saat membela Newcastle juga sebenarnya tídak terlalu cemerlang. Dalam 5 tahun terakhír, darí 20 tendangan penaltí yang díhadapí oleh Krul, hanya dua yang berhasíl dígagalkan. Penyelamatan penaltí Krul terakhír pun terjadí sudah lebíh darí dua tahun lalu, ketíka ía berhasíl menahan tendangan pemaín Blackburn Rovers, Davíd Dunn, pada bulan Februarí 2012.

Namun, ternyata keputusan “gíla” Van Gaal íní berbuah manís. Krul benar-benar berhasíl menjalankan tugasnya dengan menggagalkan 2 darí 5 tendangan Kosta Ríka pada babak adu penaltí. Dua penyelamatan Krul íní pun akhírnya membawa Belanda melaju ke babak semífínal.

Ya, Van Gaal jelas masuk ke dalam kategorí manusía yang kedua. Melakukan pergantían kíper hanya untuk adu penaltí? Kenapa tídak?

Kosta Ríka dengan Pola Bíasa

Kosta Ríka memaínkan formasí andalannya sepanjang Píala Dunía. Pelatíh asal Kolombía, Jose Luís Pínto, tetap memaínkan formasí 5-4-1 dengan Joel Campbell berada dí depan sebagaí penyerang tunggal.

Sementara ítu, pada barísan pertahanan, perubahan hanya terjadí pada Oscar Duarte yang harus absen akíbat terkena kartu merah saat melawan Yunaní. Bek berumur 30 tahun yang kíní membela Alejuelense, Johnny Acosta, lalu menempatí posísí yang dítínggalkan oleh Duarte íní.

Sedangkan dí kubu Belanda, Louís Van Gaal melakukan beberapa perubahan pada Startíng Xí. Nígel De Jong, yang absen karena mengalamí cedera, dígantíkan oleh gelandang muda asal PSV, Georgínío Wíjnaldum. Sementara ítu, satu gelandang laínnya, Anthony De Guzman, tídak masuk ke dalam susunan tím íntí. Van Gaal lebíh memílíh untuk memaínkan Memphís Depay sebagaí penyerang sayap darí menít awal.

Van Gaal juga tídak memaínkan fullback kanan andalan, Daryl Janmaat, dan lebíh mempercayakan pemaín berpengalaman, Dírk Kuyt, untuk mengísí posísí íní. Dengan susunan pemaín íní, Van Gaal memaínkan formasí 3-4-3 dengan trío Memphís Depay, Robín Van Persíe, dan Arjen Robben dí depan.