Gelandang Nottingham Forest, Jesse Lingard mengeluarkan curahan hatinya ketika berseragam Manchester United. Lingard mengaku mengalami banyak situasi pelik selama memperkuat The Red Devils.
Lingard yang membela MU selama 22 tahun karier sepak bolanya menerangkan bahwa sempat berada di titik terbawah kehidupannya. Terlebih ketika dirinya mulai kehilangan kepercayaan pelatih di musim-musim terakhir bersama MU.
Lingard bahkan sempat depresi menghadapi tekanan besar dari fans MU yang menghujatnya. Lingard sampai beralih ke minuman keras untuk menghilangkan tekanan besar tersebut.
“Saya butuh sesuatu untuk mencoba dan menghilangkan rasa sakit. Dan entah bagaimana membuatku merasa nyaman. Aku minum sebelum tidur, minum-minum (alkohol),” terang Lingard dikutip dari BBC.
Jesse Lingard sempat bermain cukup baik bersama MU di musim 2017/18 dengan mencetak total 13 gol. Namun semuanya berubah setelah dirinya menghadapi masalah pribadi di rumahnya.
Lingard menerangkan dirinya harus menggantikan ibunya yang mengalami depresi hingga dibawa ke rumah sakit pada tahun 2019. Lingard mengaku kesulitan ketika menggantikan ibunya untuk mengurus kedua adiknya.
“Depresinya sangat buruk sehingga dia tidak bisa mengatasinya lagi dan dia harus pergi dan mencari bantuan (psikiater),” terang Lingard.
“Tetapi meninggalkan saya dengan adik perempuan saya yang berusia 11 tahun pada saat itu, dan adik laki-laki saya yang berusia 15 tahun, bagi saya (sangat sulit).Saya masih melakukan hal-hal saya sendiri juga,” tambah Lingard.
Situasi pelik di rumah dan di lapangan membuat kondisi Lingard semakin berantakan. Meskipun begitu, Lingard masih memiliki sosok yang memberikannya sedikit bantuan di tengah depresinya.
Mantan pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer merupakan sosok yang membantu meringankan depresi Lingard saat itu. Ole bahkan menjadi satu-satunya orang di MU yang menanyakan situasi yang dihadapi Lingard saat itu.
“Saya tidak ingin berhenti dari sepak bola. Saya tidak akan pernah berhenti dari sepak bola, tetapi saya perlu istirahat (saat itu).”
“Kami menjaganya tetap dekat, tetapi bahkan hanya agar Ole mengatakan, ‘bagaimana kabar ibumu? Bagaimana kabarnya?’ membantu membuat orang tahu apa yang saya alami,” tambah Lingard.
Jesse Lingard hanya ingin memberikan pengalamannya bermain di salah satu tim terbaik dunia. Lingard ingin mengubah pikiran orang-orang bahwa bermain di MU tidak semudah yang dibayangkan.
Lingard yang merasa tidak nyaman di MU tidak ingin lebih lama bertahan di Old Trafford. Lingard merasa tidak Bahagia menjadi pemain MU mengingat semakin lama semakin jarang mendapatkan menit bermain.
“Orang-orang mungkin mengira saya senang untuk pergi, tetapi saya harus pergi. Saya tidak sedang bermain.”
“Saya ditawari kontrak, tapi apa gunanya? Saya tidak akan bermain. Ya, ini klub terbesar di dunia, tapi kebahagiaan lebih penting bagi saya,”tambah Lingard.