3 Transfer Kontroversial yang Menyakitkan Hati Fans
indolivescore.com – Napoli menganggap Juventus sebagai rival terbesar di Serie A. Pindahnya Gonzalo Higuain ke Juventus pun memicu murka suporter Napoli. Mereka menuding penyerang Argentina, itu sebagai pengkhianat, mengeluarkan berbagai kecaman hingga hujatan di media sosial.
Dendam pendukung Napoli pada Higuain, diyakini akan berlangsung lama. Bakal ada atmosfer tidak menyenangkan yang harus dihadapi Higuain, setiap kali membela Juventus menghadapi Napoli di masa mendatang. Legenda Napoli dan Argentina, Diego Maradona, langsung berkomentar membela Higuain.
Dia meminta suporter tidak menyalahkan Higuain, tapi pemilik klub yang rakus. Mereka disebutnya tidak mempertimbangkan rivalitas, juga perasaan suporter, hanya nilai transfer saat menjual pemain. Higuain dijual, karena hanya Juventus yang sanggup memenuhi tuntutan Napoli sebesar £79 juta.
Beberapa klub lain diketahui tertarik pada Higuain, dan sempat mengajukan penawaran. Di antaranya Atletico Madrid dan Arsenal. Higuain bukan kasus transfer kontroversial pertama, dalam sejarah sepakbola. Sudah ada beberapa pemain, yang pindah ke klub rival.
Dikutip dari Sunsport pada Senin 25 Juli 2016, Maradona benar dalam beberapa kasus. Rakusnya pemilik klub, jadi alasan utama terjadinya proses transfer. Kasus Roberto Bagio adalah contoh paling populer. Namun, sebagian kasus juga karena keinginan sang pemain, seperti dalam kasus Luis Figo.
Berikut ini tiga kasus transfer yang populer:
Roberto Baggio, Fiorentina ke Juventus, 1990
Roberto Baggio yang dikenal dengan kuncir poni khasnya, adalah pendukung setia Fiorentina sejak masa kecil. Dia sangat bahagia, ketika bisa membela klub kesayangannya itu pada 1985, tiga tahun setelah memulai karier profesionalnya bersama Vicenza.
Tidak pernah ada keinginan dalam hatinya, untuk meninggalkan Fiorentina. Namun, Juventus datang dengan tawaran £8 juta, yang memecahkan rekor dunia saat itu. Kerusuhan pecah di jalan-jalan Fiorentina. Suporter mengamuk dengan melemparkan batu hingga molotov.
Presiden Fiorentina Flavio Pontello yang menjadi sasaran kemarahan suporter, harus bersembunyi untuk keselamatan jiwanya. Baggio terus memperlihatkan cintanya pada Fiorentina, seperti dengan menolak mengenakan scarf Juventus, saat diperkenalkan sebagai pemain baru.
Hubungannya dengan suporter Juventus semakin memburuk, saat dia menolak mengeksekusi penalti dalam pertandingan lawan Fiorentina. Luigi De Agostini yang menggantikannya, gagal mencetak gol, dan itu bukan yang paling buruk.
Baggio ditarik keluar dan diganti pemain lain, dia mengambil scarf Fiorentina yang jatuh ke lapangan saat berjalan ke bangku cadangan, dan terus memeluknya hingga akhir pertandingan. Juventus kalah 1–0 saat itu.
Hari berikutnya, ratusan suporter Bianconeri menggelar protes di lapangan latihan, menuntut jawaban atas penolakan Baggio mengeksekusi penalti.
Luis Figo, Barcelona ke Real Madrid, 2000
Mantan Bintang Portugal Luis Figo, semakin membuat panas hubungan dua klub raksasa Spanyol, saat memutuskan pindah dari Barcelona ke Real Madrid. Kepindahannya berawal dari janji kontroversial Florentino Perez, jelang pemilihan presiden Real Madrid.
Dia berjanji akan membawa bintang Barcelona ke Bernabeu, jika memenangkan pemilihan. Dia mewujudkannya setelah menghidupkan klausul pelepasan dalam kontrak Figo di Barcelona, sebesar £37 juta yang ketika itu menjadi rekor transfer baru.
Di pertandingan pertama Figo melawan bekas klubnya di Camp Nou, cemooh kepadanya menggelegar dari 98.000 suporter, yang memaksa dia menutup telinga dengan jari. Polisi menjaga bus Real Madrid, yang diserang dalam perjalanan menuju Camp Nou sebelum pertandingan.
Figo menolak mengambil sepak pojok malam, itu karena takut terlalu dekat dengan suporter Barcelona. Dua tahun kemudian baru dia berani melakukan sepak pojok, dan media menyamakan serangan kepada Figo seperti mengingatkan pada seramnya perang Vietnam.
Berbagai macam benda dilemparkan ke arah Figo, sehingga sepak pojok harus tertunda selama beberapa menit. Serangan pada Figo tidak pernah berhenti selama bertahun-tahun, dan yang paling populer adalah saat dia dilempar dengan kepala babi pada 2002.
Sol Campbell, Tottenham Hotpur ke Arsenal, 2001
Arsenal dan Tottenham Hotspur adalah dua klub yang berada di London, dengan dua kubu pendukung yang sama-sama keras. Begitu panasnya permusuhan mereka, hingga setiap kubu suporter memiliki tradisi dan nama khas, untuk merayakan kegagalan klub rival.
Sol Campbell menciptakan situasi yang sangat panas, ketika pindah dari Tottenham Hotspur ke Arsenal. Tindakannya menolak perpanjangan kontrak, agar Arsenal bisa mendapatkan secara gratis, adalah fakta tambahan yang semakin membuat sakit hati suporter Spurs.
Dia sebenarnya menjadi incaran banyak klub besar, seperti Inter Milan dan Barcelona. Namun, dia memilih Arsenal karena tawaran gaji yang besar. Suporter Spurs tidak pernah bisa memaafkannya, bahkan hingga dia pensiun.
Apalagi, Campbell adalah kapten tim, yang membuat Spurs bisa bersaing ketat dengan Arsenal. Pindahnya Campbell, dengan cepat memberi sukses bagi Arsenal, dengan dua titel Premier League dan tiga trofi Piala FA.