by

Christian Pulisic Selebrasi Gaya Ulat Antar Timnas Amerika Bantai Panama

Christian Pulisic memperlihatkan selebrasi unik pada laga kontra Panama, yakni menjadi ulat.

Christian Pulisic membukukan tiga gol pada laga kontra Panama, ketika dirinya membela timnas Amerika Serikat. Pada pertandingan yang digelar Senin (28/3) pagi itu, Amerika mencatatkan kemenangan 5-1.

Kemenangan tersebut membuat Amerika Serikat makin dekat dengan Piala Dunia Qatar tahun ini. Meski Amerika berada di posisi kedua klasemen kualifikasi, sementara Kanada di posisi satu sudah memastikan satu tiket ke Piala Dunia.

Aksi cemerlang Pulisic yang mencetak hattrick mendapat sorotan, tapi yang lebih diingat adalah bagaimana ia memperlihatkan selebrasi menirukan seekor ulat. Ia merayakan gol dengan selebrasi tersebut, dan membuat rekan-rekannya tertawa.

Selebrasi ulat tersebut dilakukan Pulisic hanya sesaat, setelah ia mencetak gol kedua pada pertandingan kontra Panama, lewat titik penalti di pengujung babak pertama. Di balik selebrasi itu, rupanya ada makna menyentuh dari pemain Pulisic.

Usai pertandingan, Pulisic menjelaskan perayaan itu dilakukan untuk menghormati seorang penggemar dari timnas Amerika Serikat, yakni Mason Ogle, yang ditemuinya jelang pertandingan.

Ogle didiagnosis dengan penyakit osteosarcoma, atau sejenis kanker tulang. Dia pun diberikan status sebagai duta pertandingan Amerika Serikat pada laga kontra Panama. Ogle, 15 tahun, juga bermain sepakbola meskipun menjalani kemoterapi dan menggunakan lutut palsu. Ia menekuni sepakbola di level sekolah, bersama sekolahnya.

Pulisic bercerita, bahwa Ogle bertemu dengan tim di sesi latihan jelang pertandingan dan mengajukan permintaan kecil kepada Pulisic.

“Saya bertemu seseorang yang sangat spesial kemarin,” kata Pulisic setelah pertandingan. “Namanya Mason, dan satu permintaannya adalah jika saya mencetak gol, dia ingin melihat selebrasi ulat. Jadi itu sebabnya.”

Jesus Ferreira, rekan Pulisic, tidak tahu-menahu maksud selebrasi itu. Dia memberi skor delapan itu gaya Pulisic, karena dinilai kurang mirip ulat.

“Saya tidak tahu itu akan terjadi.. Ketika itu terjadi, saya terkejut tetapi bersemangat. Saya pikir, ketika Anda mencetak gol, hal terbaik adalah selebrasi, dan dia melakukan selebrasi ulat. Jadi saya akan memberinya nilai delapan yang bagus. Tidak sepuluh, karena dia kurang menekuk seperti ulat.”

Sementara itu, pemain sayap Amerika Serikat, Paul Arriola: “Saya mungkin memberinya lima hanya untuk fleksibilitas. Saya merasa dia bisa sedikit lebih fleksibel dalam ulat-nya, tapi maksud saya, saya tidak bisa melakukan itu. Jadi siapa saya untuk menilai?”