Site icon Berita Sepak Bola Terkini | scoreindonesia

Catatan-Catatan Penting COPA AMERICA CENTENARIO 2016

Catatan-Catatan Penting COPA AMERICA CENTENARIO 2016

indolivescore.com – Harus diakui, saat ini, semua mata pecinta bola dunia lebih tertuju pada gelaran EURO 2016 dibandingkan Copa America Centenario. Padahal hari ini, mulai pukul 07.00 WIB tadi, gelaran final kompetisi paling bergengsi di benua Amerika tersebut tengah berlangsung, di mana yang berakhir dengan kemenangan Chile atas Argentina 4-2.

Bisa jadi alasan terbesar di balik kecenderungan EURO 2016 lebih berjaya adalah karena pamor sepak bola Eropa yang telah melegitimasi seantero jagat. Lihat saja liga-liga paling populer di dunia berada di benua Eropa. Begitupun, klub-klub favorit Anda, kami tebak mayoritas berasal dari benua Eropa, bukan?

Tapi, di balik kurang begitu hype-nya gelaran Copa America Centenario, tidak ada salahnya sejenak melihat fakta-fakta menarik di liga bergengsi se-benua Amerika tersebut. Apa saja yang dapat kita pelajari darinya? Simak selengkapnay di bawah ini.

 

1. Kemarahan terbesar

Bintang sepak bola Uruguay, Luiz Suarez, mengamuk di bangku cadangan ketika timnas yang dibelanya kalah 0-1 atas Venezuela pada laga penyisihan terakhir grup C. Suarez, dan mayoritas publik, meyakini kekalahan tersebut merupakan kesalahan sang pelatih, Oscar Tabarez, yang tidak segera melakukan pergantian pemain karena striker Barcelona FC tersebut tengah menjalani masa pemulihan cidera. Bisa jadi, ada komunikasi yang kurang di antara Tabarez dan para pemain timnas Uruguay (khususnya dengan Suarez), sehingga pengarahan formasi tim menjadi sedikit goyah.

 

2. Gol-gol paling mengagumkan

Mari kita mulai dari gol Venezuela saat menendang mati Uruguay. Alejandro ‘Lobo’ Guerramelancarkan tendangan panjang dari garis tengah sehingga membuat kiper timnas Urguay, Fernando Muslera, terpelanting saat menghalau bola. Namun, penyerang klub West Bromwich, Salomon Rondon, mampu meraih kembali bola dan menyarangkannya ke gawang Uruguay.

 

Jangan lupakan pula gol yang dihasilkan oleh pemain Kolombia, Cristian Zapata, di mana terjadi pada tendangan sudut di menit ke-8 ketika melawan timnas Amerika Serikat (AS), dan menang 2-0.

 

Ada pula gol jitu dari pemain timnas AS Jermaine Jones yang mampu membuat negeri Paman Sam menang 4-0 atas Kroasia. Gol tidak terduga di menit-menit terakhir tersebut merupakan perpanjangan dari tembakan gol terstruktur yang dilakukan oleh Clint Dempsey, Bobby Wood, danGraham Zusi.

 

Tidak ketinggalan gol indah yang disarangkan oleh kapten timnas Meksiko, Rafa Marquez, di menit ke 85 yang menghasilkan kemenangan 3-1 atas Uruguay.

 

3. Pencetak gol terbanyak

Dari keseluruhan laga yang berlangsung, pemain Venezuela Eduardo Vargas berhasil mengoleksi 6 gol, di mana turut didukung oleh raihan quattrick (empat gol) ketika melawan Meksiko dengan hasil 7-0. Di bawahnya, bertengger bintang Argentina Lionel Messi dengan 4 gol, dan kemudian dikuti oleh pemain Brasil Philippe Countinho dengan tiga gola hasil hattrick skor 7-1 atas Haiti. Selanjutnya, pemain Brasil Phillipe Countinho, pemain AS Clint Dempsey, dan pemain Chile Alexis Sanchez,masing-masing berhasil menghasilkan tiga gol.

 

4. Acungan jempol

Publik banyak mengapresiasi positif kebijakan stasiun televisi Fox menunjuk Fernando Fiore sebagai komentator utama di ajang Copa America Centenario 2016 ini. Fernado dikenal memiliki selera humor cerdas dengan logat Spanyol yang cukup kental, sehingga mampu memberikan suasana khas bagi penonton global dalam siaran bahasa Inggris. Bahkan, untuk publik AS yang notabene kurang begitu menyukai sepak bola, kehadiran Fiore mampu memberikan impresi cukup positif terhadap olaharga mengolah si kulit bundar tersebut.

 

5. Kesalahan memalukan

Hendaknya menjadi pelajaran ketika digelarnya pertandingan di Stadion Universitas Phoenix dan Stadion Levi’s di Santa Clara, California, di mana panitia penyelenggara kecolongan akan suara lagu tema Copa milik Pitbull di tengah-tengah nyanyian kebangsaan Chile dikumandangkan. Kesalahan fatal juga terjadi ketika panitia salah menyetel lagu kebangsaan Chile saat prosesi mengheningkan cipta bagi timnas Uruguay yang hendak melawan timnas Meksiko.