Presiden FIFA Sepp Blatter mengakui kesalahannya dalam menunjuk negara beriklim panas, Qatar, untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Seperti diketahui, Blatter pada akhirnya memilih negara yang terletak di kawasan Timur Tengah tersebut meski ada pilihan lain seperti Inggris, Australia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Amerika Serikat, juga Belgia-Belanda dan Spanyol-Portugal pada waktu itu.
Menanggapi ini, Blatter mengaku khilaf karena menyadari bahwa ajang terbesar dunia itu sedikit mustahil untuk dilangsungkan di Qatar yang memiliki cuaca terik di bulan Juni-Juli.
“Tentu saja, itu adalah sebuah kesalahan. Anda tahu, seseorang bisa membuat banyak kesalahan dalam hidupnya,” ujarnya kepada televisi Swiss, RTS.
“Laporan teknis mengindikasikan bahwa itu terlalu panas di musim panas. Namun terlepas itu, komite eksekutif pada akhirnya memutuskan bahwa turnamen itu akan berlangsung di Qatar sesuai dengan suara mayoritas.”