Siapakah Marcos Rojo? Nama itu mungkin baru terdengar akhir-akhir ini setelah ia dipercaya tampil membela Argentina di ajang Piala Dunia 2014. Dalam hal ini, sosoknya berhasil memikat hati pelatih Alejandro Sabella yang memberinya satu tempat di tim nasional.
Sang pemain sendiri sejatinya sudah lama merasakan atmosfer di Albiceleste. Tiga tahun lalu, ia mendapatkan kepercayaan untuk bermain mengenakan jersey kebesaran Argentina saat negaranya bertemu Portugal dalam sebuah laga persahabatan.
Meski reputasinya sempat memudar seiring kepindahannya ke Rusia pada 2011, namun Rojo berhasil menemukan sentuhannya kembali setelah ia diselamatkan oleh raksasa Portugal, Sporting Lisbon. Sejak itu, penampilannya terus meningkat hingga membuat namanya dikaitkan dengan sejumlah klub besar di periode transfer kali ini.
PROFIL SINGKAT | |
Tanggal lahir: 20 Maret 1990 Posisi: Bek Tengah/Bek Kiri Caps timnas: 27/1 |
|
BANDEROL: €6 JUTA | |
REKOR MUSIM 2013/14 | |
PENAMPILAN (INTI) MENIT BERMAIN GOL ASSIST KARTU KUNING/MERAH |
24 (24) 2129 4 0 8/1 |
RIWAYAT KARIER SENIOR (Laga/Gol) | |
2008-11: Estudiantes LP 2011-12: Spartak Moskwa 2012-sekarang: Sporting Lisbon |
53/4 17/1 61/7 |
Profil
Rojo lahir di La Plata, Argentina, 24 tahun lalu, dan bergabung ke klub kota kelahirannya Estudiantes untuk mengawali mimpinya menjadi pesepakbola profesional. Selama di klub tersebut, Rojo menghabiskan waktu delapan tahun sebelum akhirnya merasakan debut di tim utama.
Sosoknya mendapat kepercayaan yang lebih besar saat Sabella mulai mengambil alih klub pada Maret 2009. Oleh sang ‘guru’, ia ditempatkan sebagai bek kiri dan menjelma menjadi tulang punggung dalam keberhasilan timnya meraih trofi Copa Libertadores dan gelar juara Liga Apertura Argentina.
Penampilannya yang cemerlang selama di Estudiantes membuat klub Rusia tertarik merekrutnya. Dalam hal ini, Spartak Moskwa datang menawarkan kesempatan bermain di Eropa dan menebus pemuda 20 tahun itu dengan kisaran dua juta euro.
Rusia tampaknya bukan tempat yang nyaman bagi Rojo. Pasalnya, ia gagal membuktikan kemampuan terbaiknya di sana. Terlepas itu, pelatih Sergio Batista justru memberinya kesempatan debut di timnas pada Februari 2011 dan memanggilnya masuk ke dalam skuat Copa America lima tahun berselang.
Berusaha memperbaiki kariernya, Rojo akhirnya memilih hengkang dan berlabuh ke Sporting Lisbon dengan menyepakati kontrak berdurasi empat tahun. Pada awal kedatangannya, ia menilai Sporting adalah klub yang bisa memberinya peluang yang lebih baik.
“Saya merasakan kesenangan dalam beberapa hari terakhir sebelum tiba di Sporting, yang merupakan sebuah klub hebat,” ujarnya kala itu. “Benar adanya bahwa saya memiliki tawaran dari klub lain, namun saya tertarik dengan keinginan yang ditunjukkan Sporting.
“Saya merasa ini adalah opsi terbaik untuk karier saya dan saya sangat bahagia karena akhirnya bisa mengenakan jersey ini.”
Sejak membuat keputusan tersebut, kariernya perlahan mulai naik dan kini dipercaya mengisi satu posisi di skuat Argentina yang berlaga di Piala Dunia.