Manchester United harus waspada dengan manuver Real Madrid dan Barcelona di bursa transfer. Sebab, dua klub raksasa Spanyol tersebut tengah membidik andalan United, Bruno Fernandes.
Bruno Fernandes baru bergabung dengan United pada akhir Januari 2020 lalu. Sang gelandang dibeli dari Sporting Lisbon dengan harga 40 juta euro di transfer tengah musim.
Sejak kedatangannya, Bruno Fernandes langsung memberi dampak besar bagi United. Bruno Fernandes lah yang memimpin Setan Merah merebut posisi ketiga klasemen akhir Premier League 2019/2020 lalu.
Bruno Fernandes dinilai memberi karakter pejuang di ruang ganti United. Di atas lapangan, pemain 26 tahun juga memberi dampak besar dengan kreativitas dan kemampuan mencetak golnya.
Dikutip dari The Sun, Barcelona dan Real Madrid kini tengah melihat situasi yang dialami Bruno Fernandes. Mereka mengintip peluang untuk membawa mantan pemain Udinese tersebut di bursa transfer mendatang.
“Raksasa Spanyol memantau dengan seksama situasi Fernandes meski sang pemain baru menghabiskan delapan bulan di Manchester United,” tulis jurnalis The Sun, Neil Custis.
Sebelum pindah ke United, ada banyak klub yang coba merekrut Bruno Fernandes dari Sporting CP. Barcelona dan Real Madrid termasuk daftar klub yang berminat pada servisnya.
Neil Custis menyebut rumor hubungan buruk Bruno Fernandes dengan Ole Gunnar Solskjaer membuat Real Madrid dan Barcelona mulai membidiknya. Mereka akan terus menilai perkembangan yang terjadi di Old Trafford.
Bruno Fernandes dikabarkan marah saat diganti pada laga melawan Tottenham. Fernandes diganti pada babak pertama, ketika United tertinggal dengan skor 1-4. Pada laga itu, United akhirnya kalah dengan skor 1-6.
Fernandes disebut marah kepada Solskjaer karena diganti. Selain itu, dia juga kecewa dengan performa rekan-rekannya yang dinilai bisa tampil lebih baik. Namun, klaim itu dibantah Fernandes.
“Ada banyak spekulasi soal itu. Saya percaya kalau ini adalah cara untuk membuat tim menjadi tidak stabil. Apa yang telah dikatakan itu tidak benar,” ujar Fernandes kepada Sport TV.
“Saya diganti di jeda babak pertama, dikarenakan alasan teknis. Pelatih berkata bahwa pertandingan sudah hampir selesai dan kami punya banyak pertandingan berikutnya. Paham. Saya tidak puas tapi tidak berkata apapun yang bisa merusak tim,” lanjutnya.