indolivescore.com – Debut Pep Guardiola di Manchester City, di awali dengan kemenangan pada laga perdana di Premier League. Namun, ada ambisi lebih besar pemilik klub, dengan mendatangkan Pep Guardiola ke Etihad Stadium, yaitu mendominasi Eropa.
Sudah terjadi tiga pergantian manajer, sejak Abu Dhabi United Group menjadi pemilik baru pada 2008, dan Manchester City berubah status sebagai salah satu klub sepakbola terkaya di dunia. Enam trofi sudah direngkuh, termasuk dua titel juara Premier League pada 2012 dan 2014.
Lima musim berturut-turut Manchester City berlaga di Liga Champions sejak 2011/2012. Hasil terbaik hanyalah sampai semifinal pada musim lalu, setelah dua musim mencapai 16 besar, dan dua musim berturut-turut sebelumnya terhenti pada fase grup.
Dikutip dari Manchester Evening News pada Rabu 17 Agustus 2016, kemenangan 5-0 ManCity dari Steaua Bucharest pada Rabu dini hari, mengingatkan pada awal perjalanan Guardiola sebagai manajer tim senior. Laga pertamanya di Eropa, dimulai dari kualifikasi bersama Barcelona pada musim 2008/2009.
Buntutnya adalah treble pertama Guardiola, termasuk trofi Liga Champions dengan mengalahkan Manchester United di final, pada Mei 2009 di Stadio Olimpico, Italia. Perjalanannya di Liga Champions bersama ManCity pun berawal dari play off (mulai diterapkan sejak musim 2015/2016).
Bukti awal perubahan
Suporter ManCity pun berharap Guardiola mengulang kisah suksesnya di Etihad. Bicara setelah pertandingan lawan Steaua Bucharest, Guardiola mengatakan timnya sudah hampir berada di Liga Champions. Lebih dari kemenangan besar, Guardiola menekankan pada permainan bagus timnya.
“Kami sangat puas dengan cara kami bermain. Kualitas dari para pemain kami luar biasa,” kata Guardiola. Pernyataannya itu sangat penting, dengan adanya sebagian pihak yang meragukan dia bisa langsung sukses bersama tim Premier League.
Saat resmi diperkenalkan sebagai manajer baru Manchester City, Guardiola mengakui sulit untuk mewujudkan harapan sejumlah pihak, untuk langsung membuat Manchester City bermain seperti Barcelona. Melihat permainan Manchester City lawan Steaua, Guardiola sepertinya tak akan butuh waktu terlalu lama.
Salah satu fakta menarik dari laga ManCity vs Steaua adalah penampilan Raheem Sterling. Pemain sayap berusia 21 tahun, itu dibeli mahal musim panas lalu. Tapi, dia tampil mengecewakan di bawah Manuel Pellegrini sepanjang musim 2015/2016, juga di Piala Eropa 2016 bersama timnas Inggris.
Sterling terlihat jadi pemain yang berbeda, sejak laga lawan Sunderland di Premier League, dan diulangnya di Liga Champions. “Dia bermain sangat bagus, berkualitas. Dia cepat, punya etos kerja yang bagus, bisa bermain di kanan atau kiri, bermain melebar atau ke tengah,” kata Guardiola tentang Sterling.
Guardiola menyebut Manchester City bertindak cerdas, dengan membeli Sterling musim lalu. Pernyataannya mengejutkan, karena di awal kedatangan Guardiola banyak media Inggris yang sangat yakin, bahwa Sterling bakal didepak oleh Guardiola.
Perubahan dalam permainan Sterling, menjadi bukti awal bagaimana Guardiola akan melakukan perubahan di Manchester City. Banyak pemain sudah memuji Guardiola, tentang kemampuannya membuat mereka bisa bermain lebih baik.
Kualitas pemain
“Saya berterima kasih pada Manchester City, untuk memberi saya kesempatan melatih pemain-pemain luar biasa ini. Saya menikmati setiap hari di Manchester. Saya percaya diri kami bisa membuat langkah maju, untuk membuat orang-orang bangga pada kami,” kata Guardiola, seperti dikutip BBC.
Manchester City diketahui memiliki sederet pemain bintang senior dan talenta muda, seperti Kevin de Bruyne. Guardiola pun sudah menambah daftar, dengan beberapa rekrutannya di musim panas, seperti Leroy Sane dan John Stones.
Guardiola bakal memiliki skuat yang menakutkan, jika perkembangan pesat yang diperlihatkan Sterling, juga terjadi pada semua pemain lain. Guardiola dikenal menuntut kesempurnaan, dan dikenal kejam dalam hal memilih pemain yang diinginkannya.
Absennya Joe Hart di Liga Champions, dan laga perdana Premier League menjadi contoh nyata. Di musim debutnya bersama Barcelona, Guardiola pun tak ragu melepas pemain top seperti Deco dan Ronaldinho.
BBC Sport dalam laporannya, menyebut ada inovasi yang terlihat dari permainan Manchester City saat menghadapi Sunderland, dan berlanjut di play off Liga Champions. Lima pemain di lini serang Manchester City (Sergio Aguero, Raheem Sterling, Nolito, Kevin De Bruyne, dan David Silva), membuat pertahanan Steaua Bucharest luluh lantak.
Sports Mail di dalam laporan mereka, menyebut Steaua memang berbeda level dengan Manchester City. Tapi, cara skuat Guardiola membongkar pertahanan mereka, akan membuat rival-rival di Premier League dan Liga Champions memberikan perhatian serius.