Kapten Manchester United, Harry Maguire, tidak puas dengan wasit yang mengubah keputusan soal pelanggaran di kotak terlarang West Brom. Menurutnya, Manchester United berhak diberi hadiah penalti.
Manchester United dipertemukan dengan West Brom di the Hawthorns pada Minggu (14/2/2021) kemarin. Pertandingan tersebut berakhir dengan kedudukan imbang 1-1, yang semua golnya tecipta pada babak pertama.
West Brom membuat kejutan dengan menjebol gawang the Red Devils lewat sundulan Mbaye Diagne pada menit ke-2. Jelang babak pertama usai, Manchester United menyamakan skor lewat sepakan Bruno Fernandes.
Pada menit ke-64, Maguire yang berusaha menyambut umpan dari tendangan bebas dijatuhkan Semi Ajayi di kotak penalti. Awalnya, wasit nampak tak ragu menunjuk titik putih setelah melihat kejadian tersebut.
Tidak lama berselang, wasit meminta waktu untuk melipir keluar dari lapangan untuk melihat tayangan ulang VAR. Tak lama setelahnya, ia menyatakan kalau Maguire telah berada di posisi offside sebelum pelanggaran terjadi.
Dengan begitu, Manchester United tidak mendapatkan hadiah penalti. Maguire masih tetap yakin kalau dirinya benar-benar dilanggar Ajayi ketika bertemu awak media usai pertandingan berakhir.
“Saya begitu yakin kalau itu adalah penalti, saya tidak paham mengapa dia diminta untuk mengeceknya,” ungkap Maguire kepada Sky Sports.
“Saya merasakan sentuhan di bahu saya, dia menarik saya, dan kemudian saya juga meraskan jegalan di tumit saya. Minimal, memang. Tapi itu adalah penalti. Terutama setelah wasit menunjuk titik putih yang menurut anda tak mungkin dibatalkan,” lanjutnya.
Maguire pun percaya kalau Manchester United seharusnya tidak kebobolan. Dalam pandangannya, apa yang dilakukan Mbaye Diagne kepada Victor Lindelof sebelum mencetak gol adalah sebuah pelanggaran.
“Kami menciptakan banyak peluang – cukup untuk menang. Pertandingan terasa berat buat kami setelah kebobolan – bagi kami itu adalah sebuah pelanggaran,” tambah eks pemain Leicester City tersebut.
“Kami bermain di wilayah mereka. Kami bisa lebih baik dan berkembang namun rasanya mengecewakan. Rasanya berat melawan tim yang bertahan sangat dalam. Di babak kedua, kami bermain dengan tempo yang bagus,” pungkasnya.