by

Van Persie & Van Gaal Bisa Antar Belanda Juara

Louis van Gaal adalah seorang master taktik yang, bersama striker bintang Robin van Persie, dapat mencetak sejarah dengan Belanda di Piala Dunia dan juga memberikan kehidupan baru buat Manchester United musim depan. Itulah pandangan mantan pemain internasional Spanyol, Gaizka Mendieta.

 

Netherlands Training & Press Conference - 2014 FIFA World Cup Brazil

Van Gaal tampak mendapat suntikan energi dari penunjukannya sebagai pelatih baru di Old Trafford, setelah sebelumnya mengemban lagi tanggung jawab sebagai arsitek tim Belanda yang berusaha menggapai titel juara pertama Piala Dunia sepanjang sejarah. Mereka akan menghadapi Argentina, dan Lionel Messi, pada laga semi-final kedua, Rabu ini di Sao Paulo.

Sentuhan Midasnya kentara dalam cara tim Belanda besutannya menggelar serangan balik secepat kilat untuk memaksa Spanyol bertekuk lutut di laga pembuka Grup B, bangkit dari ketertinggalan untuk menghancurkan sang juara bertahan 5-1 di Salvador. Van Persie, yang akan bekerja sama lagi dengan Van Gaal di Manchester, berperan instrumental dalam performa tersebut.

Van Gaal juga mendapatkan pujian, dan sejumlah kritikan, atas keputusannya mengganti kiper Jasper Cillessen dengan Tim Krul dalam kemenangan adu penalti atas Kosta Rika di babak perempat-final. “Saya yakin fans Manchester United akan senang melihat Van Gaal musim depan,” kata Mendieta, Duta Tim Sony yang mengamati turnamen di Brasil.

“Dia juru taktik hebat dan memahami permainan dengan sangat baik. Dia pantas mendapatkan kredit karena itu. Dia juga mempunyai Van Persie, yang menjadi pemain kunci. Saya bermain di bawah asuhan Van Gaal saat di Barcelona. Dia hebat dalam menjelaskan hal-hal. Dia memiliki sebuah cara yang ingin dimainkannya, dan itu berhasil. Tak selalu mudah dengan pemain-pemain yang kami miliki, beberapa penggawa senior, tapi dia melibatkan pemain dalam keputusannya, pintu kantornya selalu terbuka. Itu bagus, dia mendengarkan. Tapi dialah bosnya, dia juga menyatakan dengan tegas soal itu.”

“Kalau dia harus menepikan seorang pemain, dia akan melakukannya. Lihat saja Belanda, dia memiliki tim baru berisikan pemain-pemain muda, dan hanya dua atau tiga pemain senior yang dipertahankannya. Dia tak keberatan kalau harus menepikan Van Persie atau siapa pun. Dia memiliki pandangan jelas tentang apa yang ingin dilakukannya dan dia tak peduli tentang nama-nama besar.”