by

Roberto Mancini Menolak Jadi Pelatih Leicester City

Mancini Menolak Posisi Gantikan Ranieri di Leicester City

Ranieri diberhentikan dari posisinya sebagai manajer Leicester menyusul performa buruk tim musim ini. Padahal Ranieri sembilan bulan lalu berhasil mempersembahkan gelar juara Premier League. Leicester saat ini tengah mencari manajer baru setelah memberhentikan Ranieri pada Kamis (23/2/2017) lalu. Meski Ranieri sudah berjasa besar mengantarkan mereka jadi juara Premier League musim lalu, The Foxes terpaksa memecatnya karena ancaman degradasi yang makin nyata dari hari ke hari.

Namun, tersingkir dari dua kompetisi lokal plus berada di posisi ke-17 klasemen Premier dan hanya selisih satu poin dari zona degradasi, rupanya sudah cukup untuk membuat surat PHK Ranieri.

Untuk sementara Leicester akan ditangani asisten manajer Craig Shakespeare dan pelatih tim utama Mike Stowell sampai adanya manajer baru.

Roberto Mancini difavoritkan sebagai pengganti Claudio Ranieri di kursi manajer Leicester City. Namun, Mancini meredam spekulasi yang mengaitkannya dengan Leicester.

Tak lama setelah Ranieri dipecat, bursa taruhan menjagokan Mancini sebagai penggantinya. Mancini tak asing lagi dengan Premier League karena pernah menangani Manchester City pada 2009-2013 dan mengantarkan klub tersebut jadi juara liga.

Namun, Mancini mengaku sampai sekarang belum menjalin kontak dengan pihak Leicester.

“Saya tidak bicara dengan siapa pun dari Leicester, jadi itu tidak benar,” ujar Mancini kepada Radio Deejay.

“Tim itu punya masalah, tapi apa yang dilakukan Ranieri musim lalu luar biasa. Dia juga bisa saja menyelamatkan mereka di Premier League,” imbuhnya.

Mancini saat ini masih menganggur. Pria yang sekarang berusia 52 tahun itu terakhir melatih Inter Milan sebelum mundur beberapa pekan menjelang dimulainya musim ini.

Pearson adalah orang yang berjasa mengantarkan Leicester promosi ke Premier League pada musim 2014/2015 setelah sedekade absen.

Eks manajer Leicester lainnya, Martin O’Neill, juga disebut-sebut sebaga kandidat dengan koefisien 12/1. Selama menangani tim dari 1995 hingga 2000, dia memenangi dua gelar Piala Liga Inggris.

Mantan pelatih Ajax Amsterdam dan Inter Milan, Frank de Boer, juga masuk bursa dengan koefisien 6/1. Lalu ada mantan manajer Birmingham City Gary Rowett dengan 8/1.