by

Review dan Kaleidoskop Sepakbola Indonesia 2015

indolivescore.com – Review dan Kaleidoskop Sepakbola Indonesia 2015

Intervensi pemerintah hingga turunnya sanksi FIFA, tak adanya kompetisi, prestasi yang terus merosot, turnamen hiburan dan hal lainnya di tahun 2015 yang kelam.

JANUARI

 

2 Januari – Tim Sembilan Kemenpora resmi diumumkan. Tim ini memiliki tugas untuk memantau serta mengevaluasi kinerja dari PSSI. Tim Sembilan dihuni oleh Imam B Prasojo (Sosiolog), Budiarto Shambazy (Wartawan), Ricky Yakobi (Mantan pemain timnas), Gatot S Dewabroto (Deputi V Kemenpora), Prof. Nurhasan (Akademisi), Joko Susilo (Mantan Duta besar Indonesia untuk Swiss), Eko Ciptadi (Mantan pejabat KPK), Yunus Husen (PPATK), Oegroseno (Mantan Wakapolri).

Sementara itu, kantor pusat PSSI akhirnya hidup kembali setelah direnovasi. Menurut Djohar Arifin Husin, dana yang dikeluarkan hampir Rp13 miliar.

4 Januari – Kongres tahunan membuka agenda PSSI di tahun 2015. Kongres yang digelar di Hotel Borubudur, Jakarta, berisikan laporan kinerja PSSI selama tahun 2014 dan rancangan kegiatan untuk tahun 2015. Namun, kongres juga diramaikan dengan penolakan keras PSSI terhadap Tim Sembilan gagasan Kemenpora.

Dihadiri 107 anggota, kongres juga dihadiri oleh Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya, yang menyayangkan langkah Menpora Imam Nahrawi dengan membentuk Tim Sembilan. Menpora Imam pun tak menghadiri kongres dengan alasan jadwal yang padat.

Salah satu keputusan penting dalam kongres tahunan 2015 adalah penetapan jadwal Kongres Luar Biasa yang ditetapkan pada 18 April di Surabaya. Selain itu, PSSI membentuk Tim Sinergi untuk menampung masukan dari stakeholder sepakbola Indonesia.

5 Januari – Seraya meresmikan kantor baru PSSI yang baru direnovasi ulang, Asprov PSSI pun mendeklarasikan mosi tidak percaya kepada Menpora Imam Nahrawi. Terdapat enam poin dalam mosi tersebut, yang intinya tak ingin ada langkah intervensi dari Menpora dan meminta Presiden RI Joko Widodo untuk bertindak.

6 Januari – Persipura Jayapura menunjuk Osvaldo Lessa sebagai pelatih kepala, setelah dua musim menjadi pelatih fisik Lessa dipercaya sebagai suksesor Jacksen F Tiago yang hijrah ke Malaysia untuk melatih Penang FA.

12 Januari – Persik Kediri dan Persiwa Wamena akhirnya tercoret dari keikutsertaan mereka di Indonesia Super League. PT Liga Indonesia memastikan kedua tim tersebut tak memenuhi aspek finansial dan membuat ISL 2015 diikuti 18 tim saja, perubahan jumlah peserta membuat PT Liga mengundur kick-off perdana ISL.

14 Januari – PSSI mengumumkan anggota tim ad-hoc sinergi. Berisikan 12 orang, mereka antara lain Mafudin Nigara (Mantan Wartawan), Tjipta Lesmana (Pengamat Politik), Ian Situmorang (Mantan Wartawan), Fritz Simanjuntak (Sosiolog atau Konsultan SDM), Togar Manahan Nero (Mantan Ketua Komisi Disiplin), Suryo Pratomo (Wartawan), Effendi Ghazali (Pengamat Politik atau Pakar Komunikasi), Gusti Randa (Ketua Asosiasi PSSI Provinsi DKI Jakarta), Ruddy Keltjes (Mantan Pelatih U-19 B), Rahim Sukasah (Mantan Manajer Timnas), Tri Goestoro (Mantan Sekretaris Jenderal PSSI) dan Hinca Panjaitan (Ketua Komisi Disiplin).

15 Januari – PSSI memenuhi undangan dari Komisi X DPR RI. Dalam pertemuannya, PSSI mengadu tentang keberadaan Tim Sembilan dan Komisi X memberi sinyal dukungan positif kepada PSSI tentang penolakan untuk pihak Kemenpora terjun terlalu dalam mencampuri urusan PSSI.

17 Januari – Turnamen pramusim dengan nama SCM Cup 2015 digelar dan diikuti delapan tim. Mereka antara lain Semen Padang, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Arema Cronus, Persipura Jayapura, Mitra Kukar dan Persela Lamongan.

22 Januari – PSSI mendatangi Kantor Kemenpora di kawasan Senayan, Jakarta, demi berdialog dengan Menpora Imam dan anggota Tim Sembilan. Niatan tersebut tak berbalas, sebagaimana PSSI hanya menunggu selama 40 menit tanpa kehadiran Imam maupun anggota Tim Sembilan.

24 Januari – Persija Jakarta berkesempatan meladeni klub papan atas Jepang, Gamba Osaka, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Laga beda kelas ini dimenangkan Gamba dengan skor telak 4-0.

27 Januari – Arema Cronus memastikan diri sebagai juara SCM Cup 2015 setelah menundukkan Sriwijaya FC dengan skor 1-0 lewat gol Gilang Ginarsa.

28 Januari – Pihak Kemenpora akhirnya bertemu dengan PSSI dengan menyambangi kantor pusat PSSI. Dalam pertemuan tersebut, Gatot S. Dewa Broto sebagai juru bicara mengatakan bahwa PSSI tak perlu khawatir karena Kemenpora tak pernah berniat untuk membekukan PSSI.

FEBRUARI

 

10 Februari – Harapan Persib Bandung sebagai kampiun ISL 2014 sirna untuk bisa tampil di Liga Champions Asia 2015. Hanoi T&T menjegal langkah tim Maung Bandung dengan mengalahkan mereka 4-0 di Stadion My Dinh.1 Februari – Final Inter Island Cup 2014 yang sudah kadaluarsa itu akhirnya terlaksana. Arema Cronus keluar sebagai juara dengan menumbangkan Persib Bandung 2-1 di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.

13 Februari – Tim Sembilan meminta Kemenpora untuk tidak merekomendasi gelaran ISL 2015, atau setidaknya ditunda hingga permasalahan yang ditemukan BOPI dan Tim Sembilan dari ISL diselesaikan. Masalah tersebut antara lain tunggakan gaji, pajak, fasilitas, pembinaan usia dini hingga legalitas tim yang akhirnya menyempit pada Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.

14 Februari – Kendati dijegal oleh BOPI, PT Liga Indonesia tetap melaksanakan peluncuran ISL musim 2015 bertepatan dengan hari kasih sayang. Raisa mewarnai acara tersebut, alasannya “Karena ISL love Raisa, dan Raisa love ISL,” begitu kata Joko Driyono selaku CEO PT Liga.

16 Februari – Rapat darurat digelar klub kontestan ISL 2015 karena BOPI tak memberikan rekomendasi. Rencana kick-off 20 Februari dipastikan tak berubah dalam rapat tersebut. Klub sepakat untuk melengkapi aspek yang diminta BOPI sambil menjalankan kompetisi. Pasalnya, waktu yang sangat pendek dirasa tak cukup untuk melengkapi segala persyaratan BOPI yang bersangkutan dengan birokrasi.

18 Februari – Terganjalnya gelaran ISL oleh BOPI dan Kemenpora memaksa PSSI untuk mengadu ke federasi sepakbola dunia, FIFA. Menpora Imam Nahrawi meminta PT Liga untuk menunda kick-off setidaknya dua pekan kemudian, yang dirasa tak mungkin karena bakal mengganggu jadwal yang sudah disusun. Jadwal kompetisi otomatis akan memengaruhi persiapan timnas di level U-23 (yang akan menghadapi SEA Games 2015) dan senior. PSSI pun akhirnya menunda kedatangan calon pelatih asing untuk timnas senior.

20 Februari – ISL yang harusnya mempertemukan Persib dan Persipura di Stadion Si Jalak Harupat dipastikan ditunda karena permintaan Kemenpora. 18 klub akhirnya menggugat dan menyatakan sikap akan hal tersebut, di antaranya mengabaikan permintaan BOPI dan Kemenpora. FIFA yang sudah mencium kekacauan ini pun mulai memperingati PSSI tentang risiko skorsing.

23 Februari – Keputusan Kemenpora untuk menunda ISL membuat 18 klub ISL mengadu ke Komisi X DPR RI. Fahri Hamzah selaku wakil ketua DPR mendengarkan keluhan dari perwakilan klub. DPR pun positif mendukung ISL bergulir secara normal.

24 Februari – Tiga klub ISL geram pada salah satu anggota Tim Sembilan, Djoko Susilo, yang dinilai telah mencemarkan nama baik mereka di media massa. Mereka yang melapor ke Bareskrim Polri antara lain Persija, Persebaya dan Semen Padang. Djoko melontarkan bahwa ISL sarang mafia dan pencucian uang.

Sementara itu di hari yang sama, PSSI dan BOPI sepakat agar ISL bisa bergulir 4 April 2015. Hal tersebut mendapat respons super cepat dari pihak Kemenpora yang kembali menegaskan bahwa syarat aspek klub harus tetap dipenuhi sambil kompetisi berjalan. Kemenpora tak mengurungkan niat untuk menurati FIFA dan AFC.

25 Februari – Setelah lama vakum dari pentas Asia, Persib Bandung kembali tampil pada Piala AFC 2015. Hasil memuaskan diraih skuat racikan Djadjang Nurdjaman pada laga perdana Grup F. Mereka mampu menumbangkan New Radiant dengan skor 4-1. Achmad Jufriyanto, Makan Konate, Yandi Sofyan dan Atep Rizal catatkan nama mereka di papan skor.

27 Februari – PSSI akhirnya menunjuk Benny Dolo sebagai pelatih interim timnas Indonesia, yang mendampingi tim Garuda melakoni dua laga uji coba sesuai kalender FIFA – kontra Kamerun dan Myanmar.

MARET

 

9 Maret – Timnas Indonesia U-22 yang melakukan persiapan untuk kualifikasi Piala Asia U-23 kalah 1-0 dari timnas Vietnam U-22 di Stadion My Dinh, Vietnam.

10 Maret – Gede Widiade yang merupakan CEO Persebaya Surabaya ditunjuk sebagai manajer tim nasional Indonesia U-23 dan mendampingi Garuda Muda untuk kualifikasi Piala Asia U-23 2016 dan SEA Games 2015 di Singapura.

11 Maret – Ketua Badan Tim Nasional sekaligus wakil ketua umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti dipanggil Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Pemanggilan ini terkait dengan tender kemenangan proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Airlangga Surabaya, tahun 2010.

16 Maret – Arema Cronus kembali meraih trofi pramusim. Kali ini adalah Bali Island Cup 2015 yang merupakan hajatan Bali United Pusam. Selain Arema dan Bali United, turnamen ini juga diikuti Persiram Raja Ampat, Pelita Bandung Raya dan Persija Jakarta.

19 Maret – PSSI menerima surat dari KONI yang intinya mendukung dan memberikan rekomendasi agar ISL 2015 berjalan sesuai jadwal. Namun kemudian, surat tersebut tak diakui oleh Kemenpora keabsahannya.

23 Maret – Pesepakbola Indonesia hasil naturalisasi bertambah. Kali ini adalah bek asing asal Kamerun yang membela Persipura Jayapura, Bio Paulin. Setelah hampir dua tahun mengurus perpindahan kewarganegaraan, akhirnya Bio disumpah menjadi WNI.

25 Maret – Diasuh pelatih sementara Benny Dolo, timnas Indonesia menelan kekalahan tipis dari Kamerun pada laga uji coba di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Vincent Aboubakar jadi pemecah kebuntuan Kamerun.

26 Maret – Menpora Imam Nahrawi meminta Kongres Luar Biasa 2015 ditunda hingga SEA Games 2015 Singapura selesai. Dalih tersebut agar Indonesia berprestasi di Singapura. KLB sendiri rencananya digelar di Surabaya, 18 April. Alasan tersebut pun dinilai PSSI sebagai sesuatu yang konyol.

Di saat yang sama, BOPI berjanji menerbitkan rekomendasi agar ISL bisa bergulir pada 28 April mendatang atau seminggu sebelum kick-off ISL. Arema dan Persebaya yang dianggap paling bermasalah diminta memenuhi persyaratan paa 31 Maret oleh Kemenpora.

27 Maret – Meski sempat diwacanakan pindah karena konser One Direction, Pra Piala Asia U-23 2016 Grup H akhirnya tetap digelar di Jakarta. Indonesia U-22 mengawali kiprah mereka dengan menggasak Timor Leste lima gol tanpa balas. Selain Timor, Indonesia juga harus bersaing dengan Korea Selatan, Brunei Darussalam

29 Maret – Indonesia U-22 masih mantap mengepakkan sayap mereka di Pra Piala Asia U-23 2016. Setelah menekuk Timor, kini Brunei Darussalam yang dibekuk 2-0. Namun Korsel U-23 menunggu.

30 Maret – Indonesia mengemas kemenangan pada laga uji coba internasional kontra Myanmar. Skor 2-1 dihasilkan lewat gol Raphael Maitimo dan Cristian Gonzales di mana Myanmar membalas lewat David Htan.

31 Maret – Selamat tinggal Piala Asia U-23 2016. Indonesia U-22 akhirnya kalah dari Korea Selatan empat gol tanpa balas di markas sendiri. Perolehan poin dan gol Indonesia pun tak bisa meloloskan mereka sebagai lima runner-up teratas kualifikasi.

APRIL

 

4 April – Kick-off Indonesia Super League 2015 akhirnya terlaksana, sejumlah laga dimainkan pada hari itu.

18 April – Kongres Luar Biasa 2015 akhirnya tetap dilaksanakan di Surabaya. Selama KLB berlangsung di Hotel JW Marriot, suporter Persebaya 1927 dengan sebutan Bonek tak henti-henti menggelar unjuk rasa.

La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih sebagai ketua umum PSSI periode 2015-2019, mantan ketua Badan Tim Nasional menang telak. Namun, saat KLB masih berlangsung, tiba-tiba surat Kemenpora yang berisi pembekuan PSSI beredar dan instansi pimpinan Menpora Imam Nahrawi itu tidak mengakui hasil KLB. Anehnya, surat tersebut tertanggal 17 April.

22 April – PSSI melakukan berbagai upaya untuk berdamai dengan Kemenpora dan mencabut surat pembekuan. Namun, itu tak berhasil dan PSSI akhirnya resmi melayangkan gugatan lewat Pengadilan Tata Usaha Negara kepada Kemenpora.

27 April – Kemenpora bergerak dengan keinginan mereka melakukan supervisi kepada kompetisi di Indonesia. Menpora Imam melakukan pertemuan dengan 18 klub ISL dan hasilnya mereka ingin ISL tetap digelar namun tanpa PSSI karena dianggap telah dibekukan.

MEI

 

2 Mei – Sejumlah laga ISL tak mendapatkan izin keamanan dari kepolisian menyusul SK Pembekuan yang dikeluarkan oleh Kemenpora. Hal itu membuat ISL dirasa tak mungkin lagi dijalankan, sehingga Komite Eksekutif PSSI mengambil langkah menghentikan kompetisi dengan alasan force majeure.

7 Mei – PSSI menunjuk Pieter Huistra sebagai pelatih darurat untuk menaungi timnas pada Pra Piala Dunia dan Pra Piala Asia.

15 Mei – PT Liga Indonesia menggelar RUPS di Jakarta. Lahir beberapa keputusan dari rapat tersebut, salah satunya menggelar turnamen pramusim mulai Mei hingga Agustus. Kemudian, merencanakan digelarnya ISL musim 2015/16 pada Agustus 2015 hingga April 2016.

24 Mei – Pahang FA gagal bertandang ke markas Persipura Jayapura karena masalah keimigrasian. Hal ini akhirnya berbuntut pada tersingkirnya Persipura dari babak 16 besar Piala AFC.

25 Mei – Gugatan PSSI ke PTUN perihal SK Pembekuan dari Kemenpora dikabulkan. SK Pembekuan tersebut dinyatakan tak aktif sampai ada sidang keputusan lanjutan. Di waktu yang sama, Jusuf Kalla meminta agar SK pembekuan dicabut dan direvisi. Itu setelah ia melakukan pertemuan dengan pihak PSSI, Kemenpora dan Presiden Jokowi di Istana Negara.

27 Mei – Persib Bandung tersingkir dari Piala AFC setelah kalah 2-0 dari klub asal Hong Kong, Kitchee SC, pada babak 16 besar.

30 Mei – FIFA resmi mensuspensi Indonesia, itu akibat intervensi pemerintah, dalam hal ini Kemenpora. Sanksi pun bakal berlangsung hingga waktu yang tidak ditentukan, di mana FIFA ingin kondisi sepakbola Indonesia kondusif tanpa intervensi mendalam dari pemerintah.

JUNI

 

2 Juni – Indonesia U-23 mengawali kiprah mereka di SEA Games 2015 Singapura dengan kekalahan dari Myanmar U-23 dengan skor 4-2. Selain Myanmar, Indonesia berada satu grup dengan Singapura, Kamboja dan Filipina.

6 Juni – Garuda Muda arahan pelatih Aji Santoso membukukan kemenangan pertama mereka dengan membantai Kamboja 6-1. Asa Indonesia pun mencuat untuk lolos ke fase gugur.

7 Juni – Indonesia dikucilkan dari pentas internasional karena sanksi FIFA. Pieter Huistra pun tak lagi jadi pelatih interim karena Indonesia tak bisa ikut Pra Piala Dunia dan Pra Piala Asia.

9 Juni – Kemenangan kedua mampu diraih Evan Dimas dan kolega di SEA Games 2015. Kali ini Filipina mengakui keunggulan Indonesia dengan skor akhir 2-0.

10 Juni – Komisi X DPR RI meminta Menpora Imam Nahrawi melakukan pertemuan dengan PSSI. Masalah yang semakin tak karuan dan hubungan alot keduanya mendorong Komisi X untuk meminta Kemenpora melakukan pertemuan dengan PSSI paling lambat 23 Juni.

11 Juni – Tuan rumah Singapura yang butuh kemenangan harus rela disingkirkan oleh Indonesia. Cukup dengan gol semata wayang Evan Dimas, Indonesia melenggang ke babak empat besar.

13 Juni – Selamat tinggal prestasi, Indonesia harus mengakui kualitas Thailand. Gajah Putih begitu digdaya sehingga Indonesia tak bisa berbuat apa-apa dan pasrah dibantai lima gol tanpa balas di semi-final SEA Games 2015.

15 Juni – Setelah dibantai 5-0 oleh Thailand pada semi-final, Indonesia kesulitan untuk bangkit demi membungkus medali perunggu pelipur lara. Vietnam setali tiga uang dengan Thailand, tak sulit membekuk Indonesia lima gol tanpa balas dan mengirim pulang Aji Santoso dengan nihil prestasi.

16 Juni – Kekalahan Indonesia U-23 dari Vietnam memunculkan dugaan pengaturan skor yang disebar oleh Tim Advokasi vs Mafia Bola. Mereka mengadakan konfrensi pers menyebarkan fakta tentang pengaturan skor di sepakbola Indonesia selama ini. Pria berinisial BS, atau Bambang Suryo, terekam membicarakan skor laga Indonesia dan Vietnam. Namun itu hanya dugaan yang tak kuat.

17 Juni – Indonesia dicoret dari ajang Piala AFF U-16 dan U-19. Padahal, Indonesia bakal menjadi tuan rumah dua hajatan tahunan tersebut. Pencoretan tersebut tak lepad dari sanksi FIFA kepada Indonesia.

23 Juni – Kemenpora melaksanakan permintaan Komisi X DPR RI dengan sedikit modifikasi. Mereka melakukan dengan PSSI, namun yang diundang adalah Djohar Arifin Husin, yang tak lagi memiliki jabatan di PSSI karena posisinya digantikan La Nyalla sesuai hasil KLB 2015. Pertemuan tersebut tak melahirkan hasil yang yang kongkret.

Sementara itu, Dedi Gusmawan membuat kejutan dengan meresmikan kepindahannya dari Mitra Kukar ke klub Myanmar, Zeyar Shwe Myay.

25 Juni – Segenap tokoh sepakbola nasional menyatakan sikap terkait kondisi sepakbola Indonesia saat ini. Salah satunya, meminta Presiden Joko Widodo turun tangan membenahi konflik dan berupaya agar sanksi FIFA dicabut.

JULI

 

2 Juli – Roy Suryo secara menggemparkan menyebut bahwa rekaman pengaturan skor yang dilakukan BS adalah rekayasa yang dibuat di kantor Kemenpora. Namun hal tersebut langsung dibantah keras oleh Sesmenpora Alfitrah Salamm.

14 Juli – PSSI menangkan gugatan mereka di PTUN atas Kemenpora. Kemenpora tak tinggal diam dan merencanakan untuk melakukan banding sekaligus memperpanjang konflik. Sedangkan PSSI sudah menegaskan siap untuk menjalankan kompetisi.

22 Juli – Greg Nwokolo resmi memperkuat klub Thailand, BEC Tero Sasana. Pemain naturalisasi Indonesia berdarah Nigeria itu memutuskan untuk hengkang dari Persija Jakarta dan meniti karier untuk kali kedua di Thailand.

27 Juli – Perlawanan terhadap keputusan Kemenpora yang membekukan PSSI semakin kencang. Itu ditandai dengan pengaduan sejumlah pelaku sepakbola kepada Komnas HAM. Beberapa pihak yang mengadu antara lain pelatih, pedagang hingga wasit.

28 Juli – Bek naturalisasi Indonesia asal Nigeria, Victor Igbonefo resmi memperkuat Osotspa M-150 dengan status pinjaman dari Arema Cronus.

29 Juli – PT Liga Indonesia menetapkan bahwa ISL bakal digelar pada pekan ketiga Oktober, itu berkaitan dengan keputusan PTUN yang sudah memenangkan PSSI dan terbebas dari SK Pembekuan Kemenpora.

AGUSTUS

 

3 Agustus – Melalui rapat Komite Eksekutif, PSSI menetapkan bahwa ISL akan kembali digulirkan pada pekan ketiga Oktober 2015. Selain itu, PSSI berinisiatif menggandeng kepolisian dan KPK atas tuduhan pengaturan skor yang menimpa Indonesia U-23 di SEA Games 2015.

4 Agustus – Keinginan PSSI untuk kembali menggulirkan kompetisi pada Oktober langsung dimentahkan oleh Kemenpora dan BOPI. Sederhana saja, kedua pihak tersebut mengatakan kompetisi tak bisa digelar karena SK Pembekuan PSSI belum dicabut.

6 Agustus – Kemenpora langsung mengirimkan surat kepada Polri untuk melarang segala aktivitas di bawah payung PSSI, termasuk kompetisi.

10 Agustus – Evan Dimas mulai meretas mimpi untuk bisa berkarier di luar negeri. Ia resmi terbang ke Spanyol untuk menjalani trial bersama klub Segunda Spanyol, UE Llagostera.

11 Agustus – Ribuan The Jakmania melakukan aksi demo di depan kantor Kemenpora. Rahmad Darmawan yang selama ini vokal menginginkan sepakbola kembali normal ikut memimpin aksi demo pendukung Persija Jakarta itu.

15 Agustus – Kemenpora punya hajatan, mereka menggelar turnamen Piala Kemerdekaan yang diikuti mayoritas klub Divisi Utama. Laga pembuka dilangsungkan di Stadion Maulana Yusuf, Serang. Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dan mendukung gelaran turnamen.

19 Agustus – Pelatih Arema, Suharno meninggal dunia pada usia yang ke-55. Ia mengalami serangan jantung saat dalam perjalanan pulang usai memimpin latihan Arema di Malang.

Sementara itu, Ryuji Utomo resmi meneken kontrak dengan klub Bahrain, Al Najma. Ia bergabung dengan tim yang dilatih Ruddy Eka Priyambada.

30 Agustus – Piala Presiden resmi dibuka di Bali dengan mempertemukan Bali United dan Persija Jakarta. Pada laga yang dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Presiden Jokowi, La Nyalla Mattalitti dan Imam Nahrawi ikut hadir.

SEPTEMBER

 

2 September – PT Liga Indonesia kembali mengumumkan penundaan ISL 2015/16. Itu setelah, izin kepolisian tak juga didapatkan hingga 30 Agustus. Penundaan ISL juga merembet kepada kompetisi di bawahnya.

13 September – PSMS Medan menjadi juara turnamen Piala Kemerdekaan garapan Tim Transisi Kemenpora. Legimin Raharjo cs membekuk Persinga Ngawi dengan skor 2-1. PSMS pun berhak atas hadiah Rp1,5 miliar.

15 September – PSSI akhirnya memilih untuk tak memberikan rekomendasi untuk gelaran ISL. Keputusan itu lahir dari rapat Komite Eksekutif, di mana PSSI lebih memilih untuk kompetisi kembali digelar saat PSSI sudah tak dibekukan dan menunggu hasil inkracht dari PTTUN.

25 September – PSSI mengumumkan bahwa FIFA dan AFC akan mengirim delegasi ke Indonesia demi menyelesaikan masalah sepakbola yang terjadi di tanah air. Kedatangan mereka diharapkan bisa mengakhiri suspensi FIFA kepada Indonesia. Para delegasi juga akan bertemu semua pihak terkait termasuk Presiden RI Joko Widodo.

26 September – Persebaya United mengganti nama mereka menjadi Bonek FC di tengah-tengah gelaran turnamen Piala Presiden. Langkah itu diambil demi menghindari masalah hak paten Persebaya.

OKTOBER

 

1 Oktober – Adam Alis resmi meneken kontrak selama satu musim dengan klub Bahrain, East Riffa. Gelandang serba bisa itu menyusul Ryuji Utomo yang sudah gabung Al Najma.

5 Oktober – Konflik PSSI dan Kemenpora bukan hanya mengganggu gelaran kompetisi profesional tapi juga ajang Pra PON. Gelaran Pra PON di beberapa daerah tak bisa digelar karena tak mendapat izin keramaian. Hasilnya, Pra PON ditunda dan mengalami ketidakjelasan.

18 Oktober – Mimpi Mahaka Sports and Entertainment untuk tetap menggelar partai final Piala Presiden di Gelora Bung Karno, Jakarta, terlaksana. Meski Persib Bandung harus bermain di kota rival mereka, final Piala Presiden antara Persib dan Sriwijaya FC berlangsung kondusif. Pengawalan super ketat diterapkan Jakarta siaga satu, dan segala potensi kericuhan dapat diatasi. Persib pun keluar sebagai juara dengan membungkam Laskar Wong Kito dua gol tanpa balas.

19 Oktober – Tim peserta Piala Presiden diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara. Para pemain yang hadir memanfaatkan momen tersebut untuk menumpahkan keluh kesah mereka atas keadaan sepakbola Indonesia saat ini.

25 Oktober – PT Liga Indonesia menggelar RUPS dengan anggota di Jakarta. Mereka pun menuturkan kerugian yang dialami akibat vakumnya kompetisi. Akhirnya, dengan restu PSSI, PT Liga merencanakan turnamen independen jangka panjang pada tahun 2016.

26 Oktober – Turnamen kembali digelar untuk menjaga nadi sepakbola Indonesia. Kali ini giliran TNI yang ingin punya hajatan dengan mengundang 14 tim ISL. TNI sendiri meleburkan PSMS Medan dan tampil sebagai PS TNI.

NOVEMBER

 

2 November – Delegasi FIFA dan AFC akhirnya datang ke Jakarta. Mereka antara lain Kohzo Tashima (FIFA), H.R.H Prince Abdullah (FIFA), Mariano V Araneta (AFC), James Johnson (AFC), Sanjeevan (AFC), dan John Windsor (AFC).

FIFA menegaskan pentingnya pemerintah untuk bisa kooperatif dan menghormati statuta FIFA, agar suspensi Indonesia bisa segera dicabut. Setelah berkunjung ke kantor pusat PSSI, delegasi kemudian menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Pada kesempatan tersebut, delegasi mendengarkan segala pernyataan pihak pemerintah tanpa didampingi satu pun perwakilan PSSI. Pemerintah pun mengklaim bahwa FIFA sepakat agar pemerintah membentuk tim sebagai mediasi Indonesia dengan FIFA tanpa perwakilan dari PSSI.

3 November – FIFA kemudian kecewa dengan pernyataan pihak pemerintah bahwa mereka setuju pembentukan tim tanpa melibatkan perwakilan PSSI. Bahkan FIFA sempat menuding media telah mempelintir pernyataan mereka terkait hal tersebut.

FIFA pun akhirnya bersedia memberikan keterangan pers melalui John Windsor, dan sepekat untuk membentuk Tim Komite Ad-Hoc yang diisi semua pihak elemen berkepentingan dalam sepakbola Indonesia.

5 November – PSSI baru menerima surat yang berisi kemenangan banding atas Kemenpora dari Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta. Putusan tersebut sudah dikeluarkan PTTUN sejak 28 Oktober 2015.

10 November – Piala Jenderal Sudirman resmi dibuka di Stadion Kanjuruhan, Malang. Laga Arema Cronus kontra Gresik United jadi penanda dimulainya turnamen gagasan TNI yang kembali dioperatori oleh Mahaka Sports and Entertainment.

Turnamen ini diikuti 15 tim, dengan rincian 14 tim Indonesia Super League dan satu tim PS TNI. 15 tim dibagi ke tiga kota yakni Surabaya, Malang dan Bali.

14 November – Pemerintah menegaskan bahwa mereka takkan mengirimkan wakil untuk Komite Ad-Hoc reformasi sepakbola Indonesia. Pemerintah bersikeras untuk membentuk Tim Kecil yang dihuni lima orang.

18 November – Mantan pelatih timnas Indonesia dan Persija Jakarta, Sinyo Aliandoe meninggal dunia. Pelatih yang akrab disapa Oom Sinyo itu sempat menderita amnesia dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Jakarta.

22 November – T-Team resmi meminang Rahmad Darmawan sebagai juru taktik mereka untuk musim depan. Selain RD, T-Team juga mengangkut Abdoulaye Maiga (Sriwijaya FC) dan Makan Konate (Persib Bandung). Lancine Kone dan Rohit Chand kemudian menyusul untuk gabung Tok Gajah.

23 November – Dalam keadaan tengah disanksi, PSSI coba mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Asia 2023, hal itu dikonfirmasi oleh sekjend Azwan Karim. Sementara itu, Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) resmi mengubah nama mereka menjadi Federasi Futsal Indonesia (FFI).

28 November – PSSI melalui anggota Komite Etik PSSI, Haryo Yuniarto, menyatakan bahwa Piala Jenderal Sudirman terindikasi pengaturan skor. PSSI pun siap mengirimkan surat kepada pihak TNI dan Mahaka.

DESEMBER

 

3 Desember – FIFA akhirnya meresmikan pembentukan Komite Ad-Hoc reformasi sepakbola Indonesia. Hal tersebut diputuskan pada rapat komite eksekutif di Zurich, Swiss.

4 Desember – Tim Kecil gagasan pemerintah pun lengkap. Mereka adalah Makarim Wibisono (mantan duta besar Indonesia untuk PBB), Dede Sulaiman (mantan pemain tim nasional Indonesia), Djoko Susilo (anggota Tim Transisi dan mantan duta besar Indonesia untuk Swiss), Rita Subowo (mantan ketua umum KOI), dan Gatot S. Dewa Broto (Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora).

7 Desember – Susunan personel Komite Ad-Hoc telah resmi diumumkan dengan Agum Gumelar sebagai ketua dan IGK Manila sebagai wakil. Mereka antara lain Tommy Welly (PSSI), Bambang Pamungkas (APPI), Joko Driyono (kompetisi), Monica Desideria (sepakbola wanita), Mahfudin Nigara (KONI), minus KOI dan pemerintah yang belum menentukan wakil.

Pemerintah melalui Kemenpora kemudian menyatakan lima sikap untuk merespons Komite Ad-Hoc. Intinya, pemerintah merasa terpojok dan menilai FIFA telah melanggar janji.

9 Desember – Pieter Huistra resmi menanggalkan jabatannya sebagai direktur teknik PSSI. Setelah sempat mengawal Persipasi Bandung Raya di Piala Jenderal Sudirman, pria asal Belanda lelah juga dengan kondisi sepakbola Indonesia yang membuatnya frustrasi karena tak bisa melakukan pekerjaannya dengan maksimal akibat konflik.

11 Desember – Komite Ad-Hoc menggelar rapat perdana di kantor pusat PSSI. Perwakilan APPI dan pemerintah tak hadir, sedangkan KOI menetapkan Raja Pane sebagai wakil mereka. Rapat ini juga dipantau oleh delegasi AFC, Mariano Araneta.

12 Desember – Piala Jenderal Sudirman telah memasuki babak delapan besar. Delapan tim yang lolos antara lain Arema Cronus, Mitra Kukar, Persija Jakarta, Surabaya United, PS TNI, Semen Padang, Persipura Jayapura dan Pusamania Borneo FC.

Sementara itu, kabar lain dari Malaysia datang dari Andik Vermansah – yang akhirnya mampu meraih trofi bersama Selangor di musim kedua. Eks Persebaya itu membantu Selangor mengamankan titel Piala Malaysia.

19 Desember – Hari kelam kembali menghampiri sepakbola Indonesia. Dua orang suporter Arema Cronus yang berniat pergi ke Sleman harus meregang nyawa di Sragen. Kedua suporter mendapat serangan oleh kelompok suporter lain jelang laga delapan besar Piala Jenderal Sudirman, antara Surabaya United dan Arema Cronus.

22 Desember – Komite Ad-Hoc menggelar rapat kedua. Perwakilan APPI kembali absen dan pemerintah konsisten dengan tak mengirimkan wakilnya. Agum Gumelar pun mengonfirmasi bahwa dirinya kesulitan untuk berkomunikasi dengan Menpora Imam Nahrawi.

23 Desember – Delapan besar Piala Jenderal Sudirman telah rampung, empat tim tersisa dan siap bersaing di semi-final antara lain Mitra Kukar, Arema Cronus, Pusamania Borneo FC dan Semen Padang.