by

Real Madrid Yakin Rebut Gelar ke-11 Liga Champions

indolivescore.com – Derbi Madridleno akhinya tercipta di final Liga Champions. Pada laga di Giuseppe Meazza, Milan, Italia, Minggu (29/5) dinihari WIB, Real Madrid akan berhadapan dengan tim sekotanya, Atletico Madrid.

Real Madrid menyusul langkah Atletico ke partai puncak Liga Champions setelah mengalahkan Manchester City 1-0 di leg kedua semifinal, Kamis (5/5) dinihari, di Santiago Bernabeu.

Dengan begitu, pertemuan dua klub asal Spanyol (derby) di Milan, tak ubahnya partai ulangan final Liga Champions 2014 di Lisbon, Portugal. Saat itu, Madrid berhasil meraih trofi ke-10 Liga Champions usai menggilas Atletico 4-1 di babak tambahan waktu setelah bermain 1-1 dalam waktu normal.

Kali ini Cristiano Ronaldo memiliki keyakinan besar gelar ke 11 akan ia raih bersama punggawa El Real. Keyakinan itu ia rasakan setelah bisa tampil penuh selama 90 menit saat menjamu City di Bernabeu.

“Bisa memenangi Liga Champions akan menjadi perasaan yang indah, luar biasa, karena ini menjadi kompetisi spesial. Saya sudah pernah meraihnya bersama Madrid saat melawan Atletico di Lisbon (2014). Sekarang kami kembali melakukannya di Milan. Ini bukan partai final ulangan, ini derbi dan saat ini saya sangat yakin bisa mengulangi apa yang kami lakukan di Lisbon dengan apa yang telah kami lakukan selama ini di Liga Champions,” ungkap Ronaldo seperti yakin seperti dikutip Marca.

Sepanjang musim ini, Madrid berhasil mencatatkan 10 pertandingan tanpa kebobolan di Liga Champions. Secara keseluruhan, Madrid juga mencatat 84 laga tanpa kebobolan sepanjang keikutsertaannya di Liga Champions. Angka ini serupa dengan pencapain Manchester United dan unggul atas Barcelona yang menorehkan 83 laga tanpa kebobolan. “Ini catatan luar biasa bagi klub di Liga Champions. Saya tidak terkejut jika tercipta ‘All Spanyol Final’ di Liga Champions musim ini,” timpal sang pelatih, Zinedine Zidane.

PARTAI IDEAL

Pelatih asal Prancis itu menambahkan, final ‘All Spanyol’ merupakan partai ideal mengingat perkembangan sepakbola di negeri Matador itu terus meningkat dalam beberapa musim terakhir.
“Menurut saya sepakbola Spanyol telah menjadi tolok ukur besar di Eropa. Kadang-kadang mereka memiliki kesulitan, tetapi klub Spanyol banyak bermain di kompetisi Eropa dan jelas klub yang bermain baik akan selalu dihargai. Itulah alasan saya untuk tetap berkarier di sini, baik sebagai pemain dan pelatih,” kata dia.

Sejauh ini, Liga Champions menghadirkan enam kali partai final yang mempertemukan klub dari satu negara. Tiga di antaranya dilakukan oleh klub Spanyol. Berawal dari partai final antara Madrid versus Valencia pada musim 1999-2000, kemudian diikuti klub asal Italia antara AC Milan dan Juventus pada musim 2002-2003. Selanjutnya ada partai final mempertemukan dua klub Inggris, MU dan Chelsea pada musim 2007-2008 dan sesama klub Jerman, Bayern Munchen dan Borussia Dortmund musim 2012-2013 serta Madrid dan Atletico musim 2013-2014.

Musim merupakan pengulangan final 2014 berkat sukses Madrid mendepak City di fase semifinal. Setelah bermain imbang tanpa gol pada leg pertama di Stadion Etihad, skuad Zidane itu mengalahkan City pada leg kedua di Bernabeu, lewat aksi bunuh diri Fernando (20′). Namun sukses itu dianggap keberuntungan oleh kubu City. “Saya pikir ini laga yang sangat ketat. Kami tidak pantas kalah. Madrid hanya beruntung. Saya tidak berpikir Madrid tim yang lebih baik dari kami malam ini,” ungkap pelatih City, Manuel Pellegrini, usai pertandingan.