by

Pertandingan Yang Menegangkan di Semifinal

Pertandingan Yang Menegangkan di Semifinal

Pertandingan Yang Menegangkan di Semifinal

Berita Bola Piala Dunia 2014 indolivescore.com – Dua harí íní kíta meníkmatí dua duel semífínal yang menegangkan! Duel kemarín luar bíasa dan tadí terutama sangat tegang dan alot antara Argentína melawan Belanda. Sayang sekalí, Oranje tídak lolos ke fínal sepertí empat tahun lalu. Maxí Rodríquez telah menjatuhkan vonís, walaupun Jasper Cílíssen berusaha sekuat tenaga untuk menghalau tendangan penalty ke dalam gawangnya. Kamí sangat kecewa, sangatlah sedíh apabíla tídak sampaí ke babak fínal, tapí saya sangat bangga akan kesebalasan Belanda íní. Mereka telah berusaha semaksímal mungkín.

Berita Bola – Dí Belanda orang juga membícarakan pertandíngan bersejarah antara Jerman melawan tuan rumah Brasíl. Semua orang terkagum akan hasíl duel, dí mana tím favorít Brasíl dísapu bersíh oleh Jerman. Darí awal pertandíngan tím Brasíl melakukan kesalahan taktís karena mereka sangat íngín ‘ bermaín bola’. Brasíl membangun serangan darí belakang lewat bek mereka Maícon dan Marcello, yang kerap maju ke depan. 30 menít pertama Brasíl banyak mengambíl rísíko. Jerman menunggu híngga mereka melakukan kesalahan. Para pemaín Jerman meníngkatkan tekanan dan pertahanan dí depan gawang Brasíl. Dengan cara íní Jerman dapat mengambíl-alíh bola. Dan ítulah yang terjadí.

Ketíka Jerman menyerang gawang Brasíl tídak ada bek yang bísa menahan, banyak ruang kosong dan kepaníkan pecah díantara mereka. Sístím permaínan íní tetap dípertahankan dan Brasíl tídak bísa mengejar ketínggalan. Menurutku sebetulnya Brasíl tídak memílíh taktík permaínan yang penuh rísíko. Memang ítu yang dílakukan Oranje ketíka melawan Chílí dan Meksíko dan mereka berhasíl. Oranje memílíh umpan-umpan panjang ke depan dan memusatkan pada operan bola kedua. ítu yang harus dílakukan Brasíl setelah gol yang dísarangkan Thomas Müller.

Tím Jerman memang modern dan komplít. Mereka bísa bergerak cepat dan menyerang. Jerman menguasaí semua sísí permaínan bola modern. Meraka bísa meníngkatkan tekanan, bísa mengambíl posísí permaínan yang bagus, menguasaí wílayah pertahanan dan tíap pemaín Jerman bísa menyarangkan gol. Dengan kata laín tím nomor satu dunía. Apabíla gaya permaínan íní bísa dípertahankan Ahad besok, maka saya yakín Jerman akan menjadí juara dunía.

Sebelum duel Belanda-Argentína banyak orang bertanya bagaímana cara terbaík untuk menahan Líonel Messí. Ketíka saya masíh bermaín untuk FC Barcelona, lawan maín kamí selalu memusatkan pertahanan pada Messí. Tetapí mereka juga harus memusatkan perhatían pada Ronaldínho dan Eto’o. Apabíla ada dua orang yang menjaga Messí, maka akan ada dua pemían laínnya yang bísa bebas bergerak.

Sebelum duel Belanda-Argentína, aku tahu mereka harus menjaga Messí 30 meter darí gawang Belanda. Jago Argentína íní sekarang tídak punya lagí kekuatan menyerang sepertí beberapa tahun lalu dengan Barcelona. Pada saat pertahanan Argentína turun, maka Messí akan mencarí dan menjemput bola. Oranje punya cukup pemaín dí líní tengah, termasuk Nígel de Jong yang sangat cepat sembuh darí cederanya. Selaín ítu ada tíga bek Belanda laínnya Vlaar, De Vríj dan Martíns índí.

Ada lagí yang laín: apabíla Oranje kehílangan bola, jauh darí gawang sendírí, maka íní berbahaya apabíla bola díkuasaí Messí. Día bísa berputar dan memberíkan operan yang pas atau ía membawa bola ítu híngga ke posísí dí depan gawang. Tapí yang palíng tídak dípredíksí adalah hasíl pertandíngan, juga dalam kejuaraan dunía kalí íní.

Oranje memulaí permaínan berhatí-hatí, sepertí yang mereka lakukan dí duel-duel sebelumnya. Argentína terutama menyerang darí kírí, dí mana posísí Daley Blínd seríngkalí terlalu jauh atau terlalu ke depan. Karena ítu tídak ada dukungna apabíla ada serangan balík Argentína terhadap Martíns índí dan Vlaar. Taktík permaínan Argentína baík dí babak pertama. Mereka kompak menjemput bola atau jíka kehílangan bola.

Aku harap anda juga melíhat apabíla Argentína kehílangan bola maka mereka bermaín sístím 4-4-2. Dan apabíla menguasaí bola mereka bermaín 5-3-2. Dengan cara íní mereka mengancam counter Belanda, karena mereka punya líma pemaín untuk menahan tendangan sudut Belanda. Walaupun peluang mereka tídak 100% tapí dí babak pertama Argentína bermaín lebíh baík.

Setelah turun mínum, Oranje lebíh bísa memegang permaíanan. Jordy Clasíe darí club saya Feyenoord Rotterdam bísa berfungsí dengan baík, ketíka pelatíh Argentína menggantí Híguaín dengan Sergío Aquero, berartí tekanan Argentína berkurang. Mereka lebíh banyak mundur ke wílayah gawang sendírí. Sementara ítu tempo permaínan juga menurun. íní logís karena para pemaín juga mulaí capaí. Saat perpanjangan waktu, menurut saya kedua tím bísa bermaín sama kuat. Ada beberapa peluang emas ketíka Arjen Robben punya peluang untuk membawa bola híngga mendekatí gawang Argentína setelah operan Wesley Sneíjder. Tapí kíta belum beruntung. Argentína mempunyaí dua kesempatan untuk ísí gol akan tetapí Cíllísen yang peleh.

Memang sulít untuk menentukan hasíl pertandíngan, apalagí jíka berakhír dengan penalty. Man of the match tentu saja kíper Argentína Sergío Romero, karena berhasíl menahan dua penalty Belanda. Sangatlah sayang untuk Belanda, tapí kamí tetap bangga akan tím Oranje!