by

Ini Sederet Alasan Mengapa Cristiano Ronaldo Harus Pensiun di MU

Cristiano Ronaldo telah memiliki semua yang ia cari dalam kariernya. Bintang asal Portugal itu terbilang telah menjadi salah satu pesepak bola tersukses di jagad raya.

Kesuksesan yang dibawanya kala di Manchester United pun kembali bisa didapat bersama Real Madrid. Perannya bersama Gareth Bale dan Karim Benzema bahkan mampu menandingi “Trio MSN” (Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar) milik Barcelona.

Meski baru memperpanjang kontraknya pada awal November 2016 lalu. Namun, masa depan pemain 32 tahun itu kini memang masih menjadi tanda tanya.

Beberapa pihak masih meragukan CR7 akan mengakhiri karier di Santiago Bernabeu. Hal itu pun dipertegas dengan pernyataannya yang mengungkapkan jika Ronaldo masih merindukan bermain di Old Trafford.

Sejumlah alasan berikut mungkin bisa menjadi pertimbangan CR7 untuk memutuskan pensiun di MU. Apalagi, peraih empat gelar Ballon d’Or ini tentu akan membawa andil besar bagi MU kembali menjadi salah satu klub yang disegani di Eropa.

Berikut lima alasan mengapa CR7 harus pensiun di MU:

1. CR7 bisa menjadi jalan keluar masalah lini serang MU

Sejak diboyong Madrid pada 2009 lalu, Ronaldo telah menjadi pencetak gol tersubur meski kerap dimainkan di sayap. Hal itu tentu bisa menjadi keuntungan bagi MU dengan masih tetap bisa memasang sosok striker murni, sementara Ronaldo bermain di sayap.

CR7 diyakini merupakan tipe pemain yang bisa membantu meningkatkan daya serang MU. Pasalnya, Ronaldo yang beroperasi di sayap tetap mampu menunjukkan keganasannya mencetak gol yang bisa berkembang dengan skema permainan MU.

Zlatan Ibrahimovic yang kini menjadi andalan Setan Merah telah berumur 35 tahun. Bukan tak mungkin ia hanya akan menjalani satu musim lagi jika diperpanjang MU. Pun begitu dengan keputusan mendatangkan Antoine Griezmann yang belum menemui titik terang, bahkan jika pelatih Diego Simeone bertahan bersama Atletico Madrid.

Rumor presiden Florentino Perez yang ingin menjualnya musim panas nanti untuk mendanai proyek “Galactico” bisa menjadi keputusan bijak CR7 hengkang. Pasalnya, Perez berencana mendatangkan Pierre Emerick Aubameyang dan sederet nama besar lain yang tentu akan mengancam posisi Ronaldo di starting-XI.

2. Tantangan lebih besar di Liga Primer Inggris

Meski tim macam Sevilla, Atletico Madrid, hingga Villarreal sedang mengalami peningkatan. Namun, faktanya hanya Real Madrid dan Barcelona yang terus mendominasi La Liga.

Kedatangan Ronaldo di Bernabeu pun terbilang masih belum memuaskan hingga saat ini. Pasalnya, Los Blancos nyatanya baru sekali merasakan gelar La Liga bersama CR7 pada 2012 lalu.

Selebihnya, Barcelona lah yang kerap mendominasi sebagian besar gelar La Liga beberapa musim terakhir. Hal itu yang seharusnya bisa dilihat Ronaldo jika bermain di Liga Primer akan menawarkannya tantangan yang lebih besar dalam sebuah kompetisi.

3. Mengakhiri perbandingan dengan Lionel Messi

Faktanya, Ronaldo memang terus dibandingkan dengan Messi karena keduanya sama-sama merumput di La Liga. Situasi itu tentu akan terasa sangat tidak nyaman bagi CR7 karena harus menjalani persaingan langsung dengan Messi untuk menjadi pemain terbaik dunia.

Kerap menjadi bahan perbandingan dengan Messi juga bisa membuat Ronaldo bosan. Meski pada sambutan terakhir saat memenangi Ballon d’OR, dirinya menunjukkan keoptimisan menjadi salah satu pemain top dengan mengejek Barcelona dan Messi.

Namun, pulang ke Liga Primer tentu akan menjauhkan Ronaldo menjadi bahan perbandingan langsung dengan Messi. Mengingat sesuatu yang mustahil jika Messi akan memilih Liga Primer sebagai tujuan masa depannya.

Perbedaan usia Ronaldo yang lebih tua dari Messi untuk bersaing memperebutkan Ballon d’Or dan penghargaan FIFA pun bisa secara terbuka di dapat di Liga Primer. Pasalnya, bukan tidak mungkin dua tahun ke depan sinar CR7 akan tertutup Messi jika memilih bertahan di La Liga.

4. Pulang ke tempat di mana semua impiannya dimulai

Cristiano Ronaldo memang menginginkan Real Madrid dan telah mengimpikan bermain di Bernabeu sejak kecil. Impian itu pun kini telah menjadi nyata, bahkan melebihi ekspektasi karena ia mampu menyabet berbagai gelar dan mematahkan sederet rekor.

Namun, semua mimpinya itu tidak akan menjadi seperti saat ini jika 13 tahun lalu Sir Alex Ferguson tak membawanya ke MU. Ronaldo saat itu menjadi pemuda paling menjanjikan, dan hanya United yang berani menawarinya kontrak profesional di usianya yang masih 18 tahun bersama Sporting Lisbon.

CR7 kemudian menjelma menjadi roh United selama enam tahun ke depan. Puncaknya, ia pun berhasil mengalahkan Messi dalam perebutan gelar Ballon d’Or pertamanya pada 2008 lalu.

Tentu akan menjadi langkah indah jika Ronaldo memilih kembali ke Old Trafford. Tempat yang bisa ia sebut sebagai rumah.

5. Dukungan dan kesetiaan fan United

Faktanya, fan Los Blancos tak pernah membuat seorang pemain merasa nyaman untuk berkembang. Tak terkecuali bagi Ronaldo yang telah memberikan banyak gelar mentereng, namun masih menjadi bahan perdebatan diantara fan.

Musim ini khususnya, di mana para fan sering mencemoohnya dan meneriaki Ronaldo saat di lapangan. Ronaldo seolah tak pernah bisa memuaskan para fan Madrid, bahkan para pemain top dunia pun dirasa tak pernah cukup ketika mereka sedang tidak tampil dalam performa terbaiknya.

Pemandangan konyol kerap menimpa Ronaldo meski ia telah menjadi pemecah rekor pencetak gol terbanyak Madrid. Hal yang kontradiktif ketika melihat Messi tetap diagungkan fan Barcelona walau tampil tak memuaskan.

Situasi berbeda tentu akan didapatnya jika bermain bersama Setan Merah. Para fan tentu akan mencintai dan memdukung Ronaldo, terlebih setelah apa yang pernah diberikannya bagi MU.

Wayne Rooney adalah bukti nyata kecintaan dan loyalitas fan MU. Pemain yang sedang mengalami masa terburuk dalam kariernya tersebut tetap dicintai dan dihormati fan United yang masih bersedia menyanyikan namanya.