by

Gol Dari Hasil Umpan silang mendominasi di Euro 2016

indolivescore.com – Seluruh grup Euro 2016 selesai memainkan laga perdananya sejak 10 Juni hingga 14 Juni kemarin. Mayoritas pertandingan didominasi strategi umpan silang dan permainan saling menyerang.

Uniknya, jumlah gol pada paket pertandingan awal Euro 2016 hanya unggul dua gol lebih banyak dibanding jumlah gol periode sama pada Euro 2012 –22 berbanding 20 gol. Padahal jumlah grup penyisihan tahun ini meningkat 100 persen dibanding empat tahun lalu di Polandia-Ukraina; jadi delapan grup dari terdahulu empat grup.

Penyebabnya antara lain pertahanan sejumlah tim cukup kokoh dan penampilan sejumlah kiper. Tapi di sisi lain, sejumlah gol diciptakan lewat aksi individu hebat.

Namun permainan umpan lambung dan panjang ini disebabkan pula oleh belum menyatunya kerja sama para pemain masing-masing kesebelasan. Unsur ketegangan di partai perdana juga membuat para pemain atau pelatih menerapkan permainan sederhana.

Grup A

Prancis 2-1 Rumania

Tuan rumah harus berterima kasih kepada gelandang Dimitri Payet yang menyumbang satu assist dan satu gol. 75 persen peluang dua kesebelasan pada laga ini melewati proses umpan silang atau umpan diagonal. Sisanya melalui umpan terobosan.

Seluruh gol Les Blues didahului umpan silang. Olivier Giroud menjadi pencetak gol pertama di Euro 2016 dengan menyambut bola silang Payet pada menit 57.

Payet, pemain West Ham United, kemudian memastikan kemenangan Prancis dengan tembakan dari luar kotak penalti yang meneruskan operan silang N’golo Kante. Payet menjadi pemain pertama Prancis yang mencetak assist dan gol dalam satu pertandingan Euro sejak Thierry Henry melakukannya ke gawang Republik Cek pada Euro 2000 yang berakhir dengan gelar juara.

Albania 0-1 Swiss

Swiss adalah sattu dari sedikit tim yang tampil berbeda di pertandingan awal. Selain rajin menyerang, kesebelasan Vladimir Petkovic ini menerapkan pressing ketat kepada Albania serta membuat peluang lewat aneka cara; umpan pendek, bola langsung, dan operan terobosan.

Tapi Swiss patut bersyukur bisa memetik kemenangan berkat gol cepat (menit kelima) pemain belakang Fabian Schaer. Gol tak luput kesalahan kiper Albania Etrit Berisha dalam mengantisipasi bola penjuru Xherdan Shaqiri.

Albania boleh jadi gugup lantaran ini pertandingan pertama mereka sepanjang sejarah Euro atau Piala Eropa. Demam panggung pula yang membuat kapten Albania, Lorik Cana, harus rela kena kartu merah untuk kesalahan tak perlu pada menit 36. Padahal bek tengah berusia 32 ini adalah pemain paling berpengalaman di kesebelasan Albani saat ini.

Namun kendati bermain dengan 10 orang, serangan Albania tak kendor. Bahkan Swiss harus berterima kasih kepada kiper Yann Sommer yang menahan dua peluang emas Albania lewat Shkeelzen Gashi dan Armando Sadikupada masa akhir pertandingan.

“Albani tegang pada awal pertandingan dan pertahanan terbuka sehingga kebobolan dari tendangan penjuru. Mereka lemah mengantisipasi situasi bola mati,” ujar jurnalis UEFA asal Albania, Fatjon Pandovski.

Grup B

Wales 2-1 Slovakia

Selain Swiss, Slovakia juga memainkan bola pendek. Sedangkan Wales adalah kesebelasan yang baru kembali tampil di putaran final Piala Eropa dalam 58 tahun terakhir.

Dua tim sama-sama mengandalkan seorang bintangnya; Gareth Bale untuk Wales dan Marek Hamsik bagi Slovakia. Bale melepas lima tembakan pas target, satu di antaranya menjadi gol melalui tendangan bebas.

Slovakia kemudian membalas lewat gol Ondrej Duda yang memanfaatkan kelengahan pertahanan Wales. Tapi Wales menjadi kesebelasan pertama dari Inggris Raya yang berhasil memenangi laga pembuka turnamen Eropa lewat tendangan keras Hal Robson-Kanu pada menit 81.

Inggris 1-1 Rusia

Permainan Inggris seperti mudah diterka; umpan jauh, langsung, dan umpan silang. Tapi yang patut disayangkan adalah sejumlah peluang gagal menjadi gol, terutama lewat Adam Lallana.

Inggris adalah kesebelasan kedua yang mencetak gol dari tendangan bebas setelah Wales, lewat sepakan Eric Dier. Namun kekeliruan strategi pergantian pemain pelatih Roy Hodgson pada 20 menit terakhir membuat Rusia bisa keluar dari tekanan Inggris dan mencetak gol penyeimbang pada menit 90 melalui sundulan Vasili Berezutski.

Grup C

Polandia 1-0 Irlandia Utara

Polandia memainkan strategi serangan sayap yang kemudian diakhiri umpan silang atau umpan diagonal. Peluang pertama penyerang Arkadiusz Milik dihasilkan dari proses itu. Kemudian gol Milik pada babak kedua pun dihasilkan dari proses umpan silang mendatar.

Sementara Irlandia Utara, tim debutan, tak mampu berbuat banyak pada laga ini dan lebih sering ditekan Polandia.

Jerman 2-0 Ukraina

Jerman pasti lega bisa mengalahkan Ukraina. Meski membuat peluang lebih banyak, Jerman tetap menerima empat tembakan dari Ukraina –tiga di antaranya dimentahkan kiper Manuel Neuer.

Kemenangan sang juara dunia, yang memainkan sepak bola sabar dari belakang ke depan, ditentukan lewat gelandang Bastian Schweinsteiger yang sebenarnya tidak fit untuk dimainkan.

Pemain Manchester United itu menggantikan Mario Goetze pada menit 90 dan langsung mencetak gol dari jarak dekat dua menit berselang dari proses umpan silang. Adapun gol pertama Jerman dihasilkan pemain bertahan Valencia Shkodran Mustafi yang menyundul bola tendangan bebas diagonal Toni Kroos.

Salah satu ciri permainan Jerman untuk menghadapi pertahanan ketat Ukraina adalah melepas tembakan dari luar kotak penalti. Pasukan Joachim Loew sedikitnya melepas enam tembakan dari luar kotak penalti, empat tembakan di antaranya pas target.

Grup D

Turki 0-1 Kroasia

Kroasia mengandalkan permainan sayap dan mengakhirinya dengan umpan silang meski punya gelandang tengah andal sekaligus playmaker Luka Modric. Lima peluang emas pasukan Ante Cacic datang dari umpan silang.

Tapi gol semata wayang justru dicetak dengan kemampuan individu Modric. Pemain Real Madrid ini menyambar bola liar dengan tembakan first time.

Spanyol 1-0 Republik Cek

Juara bertahan Piala Eropa harus bersusah payah untuk menang. Padahal Spanyolmendominasi kendali permainan 67 persen berbanding 33 persen.

Bahkan jumlah operan pun Spanyol unggul; 694 berbanding 240. Tapi di situ letak kesulitannya. Dominasi permainan Spanyol dijawab dengan pertahanan berlapis Cek. Apalagi di bawah mistar Cek ada kiper berkualitas Petr Cech.

Kiper klub Arsenal itu menggagalkan lima peluang emas Spanyol. Tapi kemudian dia tak kuasa saat barisan pertahanan kesebelasannya lengah pada menit 87.

Bola silang Andres Iniesta dari sisi kiri lapangan sukses ditanduk sesama pemain Barcelona, Gerard Pique, sehingga Spanyol unggul 1-0.

Grup E

Swedia 1-1 Republik Irlandia

Ini salah satu pertandingan yang menarik ditonton karena kedua tim seolah tidak takut kalah. Tapi nilai lebih patut diberikan kepada Irlandia karena pertahanannya tak mampu dimanfaatkan Swedia untuk membuat tembakan mengarah ke gawang Darren Randolph.

Swedia, yang dimotori penyerang hebat Zlatan Ibrahimovic, hanya mampu melepas empat tembakan off target. Sedangkan Irlandia bisa mengemas delapan tembakan, empat di antaranya mengarah ke gawang Andreas Isaksson.

Irlandia dengan permainan sayap dan umpan silang harus berterima kasih kepada pemain senior Wesley Hoolahan (34). Selain mencetak gol, Hoolahan berperan penting dalam mengalirkan bola serta menjadi jembatan antara barisan gelandang dan penyerang.

Tapi dengan permainan yang demikian hidup, Irlandia tetap tak bisa lepas dari kebiasaan bermain 1-1 di putaran final turnamen utama. Antara lain mereka pernah bermain 1-1 dengan Uni Soviet pada Piala Eropa 1988; dengan Inggris dan Belanda di Piala Dunia 1990; serta tiga kali dengan Kamerun, Jerman, dan Spanyol pada Piala Dunia 2002. Itu belum termasuk di fase kualifikasi.

Bahkan kemenangan di depan mata melawan Swedia harus buyar akibat gol bunuh diri. Pemain yang sial itu adalah Ciaran Clark saat berusaha mengantisipasi bola silang pendek Ibrahimovic pada menit 71.

Belgia 0-2 Italia

Italia boleh jadi satu-satunya tim dengan taktik paling terang benderang kendati penerapannya belum sempurna. Dengan skema dasar 3-3-4, pelatih Antonio Conte menggantung dua sayapnya di tengah lapangan dengan pergerakan horisontal terbatas; Matteo Darmian dan Antonio Candreva.

Tapi Darmian dan Candreva bukan melulu berperan sebagai pengumpan bola silang. Tugas utama mereka adalah menarik perhatian para gelandang atau bek Belgia sehingga wilayah tengah yang kosong bisa diisi para pemain lain Italia.

Dengan taktik itu, Belgia tak berdaya kecuali hanya memanfaatkan aksi individu Radja Nainggolan dan Eden Hazard. Namun kans Belgia mentah di hadapan kiper gaek Gianluigi Buffon.

Tidak heran Italia bisa mencetak dua gol tanpa balas. Emanuele Giaccherini mencetak gol pertamanya untuk Gli Azzurri sejak 2013. Sementara gol kedua Graziano Pelle dihasilkan lewat tendangan voli setelah menerima umpan silang dari Candreva.

Grup F

Austria 0-2 Hungaria

Hungaria adalah tim ketiga yang berhasil mengemas dua gol tanpa kebobolan dalam laga awalnya di Euro 2016. Dengan dukungan suporternya yang bernyanyi keras tanpa henti, Hungaria menampilkan permainan bertenaga dan cepat.

Hungaria yang memasang kiper paling tua di Euro 2016, Gabor Kiraly (40), sukses menahan gempuran Austria yang mengendalikan permainan 62 persen berbanding 38 persen. Hungaria pun makin nyaman setelah Austria harus bermain dengan 10 orang setelah Alexander Dragovic harus menerima kartu kuning kedua.

Dua gol Hungaria dicetak Adam Szalai dan pemain pengganti Zoltan Stieber. Hungaria unggul berkat permainan efektif memanfaatkan peluang dan permainan umpan pendek di depan gawang, kecuali gol Stieber melalui serangan balik.

Portugal 1-1 Islandia

Dua gol dalam laga ini terjadi lewat proses umpan silang. Nani mencetak gol untuk Portugal usai menerima operan silang mendatar dari Andre Gomes di sisi kanan pada menit 31.

Islandia, tim debutan, membalas lewat gol tembakan voli Birkir Bjarnason yang menyambut umpan lambung dari sisi kanan pada menit 50.