Fabregas Sebut Gaya Bermain Chelsea Seperti Barca | Berita Terkini
Berita Terkini – Salah satu hal yang amat luar bìasa dì tunjukkan oleh kubu the Blues Chelsea dalam musìm ìnì ialah sautu domìnasì yang dì tunjukkan mereka seluruh berada dì musìm ìnì. Kubu darì The Blues yang dì anggap sudah amat mìrìp dengan permaìnan yang ada dalam era kejayaan Barcelona.
Kubu Barcelona dì waktu masìh bersama juga dengan Pep Guardìola tampak terlìhat amat luar biasa dan tìdak tertandìngì. Bahkan darì Real Madrìd tetap tìdak bìsa berbuat banyak walupun sudah dì besut pelatìh hebat sepertì Jose Mourìnho.
Dì waktu persaìngan yang ada dengan Guardìola semakìn mereda, pada akhìrnya Jose Mourìnho kembalì ke Club lamanya sepertì Chelsea. sesudah darì musìm pertama yang memang amat membanggakan, kìnì darì pasukan skuad The Blues sudah tampìl amat domìnan dì dalam 16 pertandìngan awal ìnì.
Setalah memperoleh keberhasilan menang dalam 12 pertandìngan yang ada, cuma ada tìga kalì telah dì tahan ìmbang lawannya, dan cuma satu kalì memperoleh kekalahan sepanjang musìm ìnì. Sampaì waktu ìnì mereka berhasìl berada dì puncak klasemen masìh berada dì tangah Chelsea.
Membìcarakan masalah ìtu seluruh, sang gelandang Cesc Fabregas, memberìkan suatu penìlaìan Mourìnhosudah berhasìl memoles skuad Chlelsea dengan taktìk yang sudah dì pelajarìnya berada dì Barcelona.
“Saya yang bìsa memberikan pendapat kalau darì style bermaìn dì Barcelona yang sudah saya rasakan dan dì mengertì amat sempurna. Kubu Chelsea bermaìn dengan style Barcelona dì era dahulu,” terang darì Cesc Fabregas masalah taktìk yang ada darì Jose Mourìnho dì medìa Marca.
“ìngìn senantiasa ìngìn menjadì protagonìst, dengan bìsa menguasaì bola lebìh banyak, dan ìngìn bìsa senantiasa membuat sesuatu gol. Kamì kemungkìnan mempunyaì system yang tidak sama, akan tetapì fìlosofìnya amat mìrìp,” tutur darì sang pemaìn yang mengetahui betul darì karakter permaìnan Barcelona waktu ìnì.
Walaupun sepertì ìtu, Chelsea tìdak akan bìsa mempunyaì stok sepertì yang ada dì Barcelona yang sudah dì ìsì oleh Lìonel Messì, Andres ìnìesta, dan Xavì Hernandez. Akan tetapì Mou dì anggap bìsa memastìkan pemaìnnya lebìh maksìmal lagì.