by

Erick Thohir Bersiap Mengelola Persis Solo

Klub legendaris Indonesia, Persis Solo, seperti mendapatkan angin segar. Pengusaha sekaliber Erick Thohir bersiap mengelola Laskar Sambernyawa dalam waktu dekat.

Mantan pemilik klub Inter Milan dan DC United hadir untuk klub Liga 2 yang berdiri sejak tahun 1923 tersebut. Erick Thohir sudah bertemu Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, dan melihat potensi Stadion Manahan sebagai markas Persis Solo.

Meski masih dalam masa penjajakan dengan pengurus Persis dan Wali Kota yang masih menjabat Ketua Umum, Erick Thohir menunjukkan keseriusannya.

Erick Thohir membeberkan alasan mengapa ingin mengelola klub kebanggaan masyarakat Kota Bengawan tersebut.

“Solo punya sejarah luar biasa bagi Republik Indonesia. Secara ekonomi, mulai berkembang dengan adanya jalan tol, pariwisatanya akan meningkat. Kemudian ternyata ada stadion yang baru direnovasi, kapasitasnya memadai, dan sarana pendukung lainnya baik,” ujar Erick Thohir dalam sesi konferensi pers di Alila Hotel, Solo, Sabtu (21/9/2019).

Menurutnya sangat disayangkan bila berbagai potensi tersebut tidak dimaksimalkan. Ia juga mengakui faktor suporter juga menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan.

“Fan base Pasoepati luar biasa, sangat militan, tapi harus diberikan edukasi tentang aset-aset yang sudah dibangun. Sayang sekali ada fasilitas yang bagus, kalau potensi ini tidak digarap,” katanya.

Erick Thohir menilai Persis punya sejarah dalam pentas sepak bola di Indonesia. Hanya, cukup lama hilang dalam persaingan. Erick Thohir berharap Persis kembali bangkit dengan menjadi klub yang bersih, tidak terlibat kecurangan seperti halnya match fixing.

“Saya akan menolak jabatan Menpora seperti isu yang beredar dan memilih Persis Solo, jika akhirnya memang berjodoh dengan klub ini,” jelasnya.

Erick Thohir menuturkan untuk membangun Persis Solo sebagai sebuah tim yang ideal, tidak dengan cara instan. Bahkan ia memilih Persis yang berada di kasta kedua Liga Indonesia, karena ingin membangun dari bawah.

“Saya juga mengelola Oxford United misalnya, bagus, punya fasilitas, tapi di kasta ketiga Inggris. Ya tidak apa-apa, pasti akan merangkak naik. Sekarang ada Persis yang stadionnya jauh lebih bagus dari Oxford United. Menggelitik bagi saya jika ada potensi, tapi kok tidak dimaksimalkan,” tuturnya.

“Semua perlu proses, saya lebih ingin membangun basis terlebih dulu, kemudian baru kepada konsistensi. Banyak klub yang jorjoran, tapi kemudian jatuh. Kami tidak ingin seperti itu, termasuk Persis Solo nantinya,” ucapnya.