by

Digosipkan Gabung Barcelona, Begini Komentar Bek Juventus Matthijs de Ligt

Bek Juventus Matthijs de Ligt buka suara terkait rumor ketertarikan Barcelona terhadap dirinya. De Ligt menegaskan bahwa dirinya masih bahagia bermain di Turin.

Juventus membuat kejutan di bursa transfer pada musim panas 2019 kemarin. Mereka mengeluarkan sekitar 85 juta Euro untuk memboyong Matthijs De Ligt dari Ajax Amsterdam.

Dalam dua musim terakhir, De Ligt berkembang pesat di Juventus. Bek asal Belanda itu sekarang menjadi pemain kunci di lini belakang Bianconeri.

Namun, De Ligt dikabarkan akan meninggalkan Juventus pada bursa transfer musim panas mendatang. Dia kabarnya akan bergabung dengan raksasa Spanyol Barcelona.

De Ligt menyebut bahwa untuk saat ini dia masih belum punya rencana untuk meninggalkan Juventus. Eks Ajax itu mengatakan bahwa dia masih merasa sangat bahagia memperkuat Bianconeri

“Saya sangat bahagia di Juve. Saya merasa seperti ikan di air,” kata De Ligt kepada ESPN.nl.

“Saya merasa baik-baik saja di lapangan dan dihargai. Apakah mereka akan membiarkan saya pergi? Ada banyak klub yang memiliki masalah keuangan, tetapi Anda harus bertanya kepada klub tersebut.

“Saya tidak tahu. [Rumor Barcelona] ini tidak masuk akal sekarang. Itu tidak penting bagi saya dan tidak ada yang memberi tahu saya tentang hal itu.”

Juventus harus berjuang keras untuk lolos ke Liga Champions musim depan. De Ligt mengakui kalau musim ini berjalan sangat sulit.

“Ini adalah musim yang sulit secara fisik dan mental. Musim dengan pasang surut,” lanjutnya.

“Saya absen selama tiga bulan dan kemudian kembali dan dinyatakan positif COVID.

“Jika Anda mengatakan tiga minggu lalu: ‘kami akan memenangkan Coppa Italia dan kami akan lolos ke Liga Champions’, itu akan bagus.”

De Ligt dinyatakan positif Covid-19 pada Januari lalu. Meski begitu, De Ligt mengaku tidak ingin divaksinasi.

“Saya belum melakukan vaksinasi, itu tidak wajib,” ujar De Ligt.

“Saya pikir Anda harus bertanggung jawab atas tubuh Anda sendiri. Risiko infeksi selalu ada. Saya mencoba berhubungan dengan sesedikit mungkin orang di luar tim nasional Belanda.”