Detik-detik Peristiwa Aksi Tragedi Teror Di Paris Ini Terjadi

Ledakan bom terjadi saat laga uji coba antara Prancis dan Jerman dilangsungkan di Stade de France. Fakta mengerikan yang ada, bom meledak di pintu masuk menuju stadion.

Kepada Infosport+, presiden Federasi Sepakbola Prancis Noel Le Graet membenarkan adanya ledakan bom di pintu masuk stadion saat pertandingan berlangsung.

“Bom meledak di pintu masuk Gerbang J. Ada tiga orang meninggal dan beberapa mengalami cedera,” demikian pernyataannya.

Serangan yang terjadi di Stade de France merupakan bagian dari rangkaian teror yang mengguncang Paris sejak Jumat pagi. Sebelumnya ada kasus penyanderaan dan penyerangan di Bataclan Theatre, termasuk di antaranya ancaman bom di hotel yang ditempati oleh penggawa tim nasional Jerman.

Karena besarnya kerumunan masa di Stade de France, usai peluit panjang dibunyikan, dan kemungkinan masih adanya ancaman bom, penonton yang berada di stadion diminta untuk tidak meninggalkan Stade de France sebelum pihak keamanan memberikan izin. Jurnalis Goal, Loic Tanzi, termasuk dalam kerumunan penonton yang juga dibayangi kepanikan tersebut.

Pada pukul 23.15, area di sekitar stadion dinyatakan aman dan penonton diizinkan untuk meninggalkan stadion lewat satu pintu keluar.

Tidak ada jumpa media setelah laga di Stade de France karena seriusnya insiden, yang terjadi setelah sepuluh bulan pascainsiden penyerangan di redaksi majalah Charlie Hebdo.

Informasi yang beredar menyebutkan setidaknya ada 39 orang meninggal karena semua kejadian dan insiden di penjuru Prancis. Karena aksi teror ini juga, pemerintah Prancis dan wali kota Paris meminta warganya untuk menghindari tempat-tempat keramaian dan tetap berada di rumah demi keamanan warganya.

Di sosial media, ada juga aksi solidaritas dari warga dengan memunculkan tagar #PorteOuverte (buka pintu) dengan menawarkan orang di jalanan Paris untuk menerima para pengungsi.

Kepada Loic Tanzi, salah seorang suporter menceritakan pengalaman yang didapatnya mengenai insiden pengemboman di stadion.

“Saya berada di Gerbang X dan mendengar dua ledakan besar. Saat itu kami berpikir itu adalah bom dan di sekitar TKP ada banyak yang menangis. Kemudian saya banyak menerima pesan dan saya memahami kondisinya. Atmosfernya menjadi sangat dingin di sekitar kami,” curhatnya.