by

Bos Sunning Grup, Profil Zhang Jingdong Pemilik Baru Inter Milan

indolivescore.com – Saham mayoritas Inter Milan resmi diakuisisi oleh Suning Commerce Group. Pemeliknya diketahui bernama Zhang Jindong.

Dilansir majalah bisnis asal Amerika Serikat, Forbes, Zhang Jindong berada di urutan ke-28 orang terkaya di Tiongkok dan peringkat ke-403 di muka planet dengan aset mencapai 3,7 miliar euro (sekitar Rp55 triliun).

Lahir pada tahun 1963, Zhang salah satu contoh pekerja keras di Tiongkok. Dia memulai bisnis dengan membuka toko air conditioner (AC) bersama saudara kandungnya. Perlahan, bisnisnya kian berkembang hingga dia mengepalai perusahaan multinasional dengan total 1.700 toko dan 13.000 karyawan.

Menyusul negosiasi panjang dengan Presiden Inter, Erick Thohir, Suning akhirnya membeli 66,55 persen saham klub senilai 700 juta euro. Dengan kata lain, Zhang Jindong kini menjadi orang yang paling berkuasa di klub berjuluk I Nerazzurri tersebut.

Suning adalah salah perusahaan yang berkibar dalam perekonomian Tiongkok di bawah taipan bisnis, yang dibuat jelas melalui peningkatan penjualan 24 persen pada 2015 dan menghasilkan keuntungan hingga 117 juta euro.

Dalam hal kelompok investor di antara klub Italia, Suning memiliki omset tahunan empat kali lebih tinggi dari penyokong utama AC Milan, Fininvest, tetapi jauh di bawah pendapatan Exor yang menyuplai Juventus.

Berdiri pada tahun 1996, bisnis Suning fokus pada elektronik dan peralatan, yang menguasai hampir 20 persen pasar Tiongkok. Tak kurang dari 13.000 orang karyawan bekerja untuk Suning di lebih dari 700 kota di Tiongkok, Hong Kong, dan Jepang.

Domain Suning.com mulai aktif pada 2009 dan segera menetapkan diri sebagai salah satu situs e-commerce yang paling penting di Asia.

Selama musim panas 2015, Alibaba membentuk aliansi strategis dengan Suning, berinvestasi hingga 4 miliar euro untuk saham 19,99 persen di perusahaan.

Zhang juga mulai merambah bisnis sepak bola setelah menguasai klub Jiangsu Suning pada 2015. Dia terbukti cukup jor-joran dalam mengeluarkan uang seperti kala membawa Alex Teixeira dari Shakhtar Donetsk ke Jiangsu dengan biaya transfer 32 juta euro. Teixeira datang bersama Ramires yang diboyong dari Chelsea dan Jo dari Al Shabab.

Klub kuda hitam di Chinese Super League itu kini bertengger di posisi ketiga klasemen dengan koleksi 22 poin, atau terpaut enam angka dari pemuncak, Guangzhou Evergrande.

Meskipun uang bukanlah jaminan kebahagiaan atau kesuksesan, dengan keberadaan Zhang di tampuk pimpinan perusahaan, besar kemungkinan Inter akan bisa kembali jor-joran dalam beraktivitas di bursa transfer. Apalagi, Zhang sudah menegaskan akan membangun kebesaran Inter demi meningkatkan brand Suning di pasar Eropa.

“Pembelian tersebut dilakukan berdasarkan dua pertimbangan. Pertama adalah bahwa sepak bola memiliki banyak penggemar dan Suning mencoba untuk membangun hubungan dengan konsumen potensial. Kedua, jika kami dapat membangun hubungan di Eropa dengan klub dan pemain, saya percaya bahwa merek dagang kami akan bisa menembus ke pasar Eropa,” kata Jindong kepada Beijing News.